Telegram Web Link
Takdir Allah kadang
tampak kejam daripada
yang disangka.
Kita hajat usaha itu
selalunya akan berhasil
dan membuahkan kejayaan.
Rupanya di balik usaha
juga, kau berkenal-kenalan
dengan penatnya kegagalan!

Ya, gagal.
Kalau usaha sekali terus
berjaya, itu mungkin nasib
atau rezeki.
Yang banyaknya di balik
usaha itu adalah orang-orang
yang gagal, yang usaha lagi,
gagal lagi, usaha lagi hingga
kenal berjaya yang diertikannya
sebagai kejayaan.

Padahal sebenar-benar
kejayaan itu, adalah
kemampuan kau bangkit
lagi untuk teruskan usaha
yang sudah kau mulakan!

Diri,
hidup ini, klimaksnya di
akhirat sana. Jadi apa
jua yang kau lalui saat ini,
di dunia ini -
jatuh-bangun-tergolek kau -
adalah 'proses' sahaja.
Proses untuk melayakkan
wujud kau hidup di sini
(baca:dunia)
hari ini sia-sia atau ada nilainya.

Direnung-renung, seronok
juga alangkah disebut Tuhan -
'hamba-Ku yang ini,
usahanya bersungguh.
Tak mudah putus asa.
Sangka baiknya banyak.
AKU bahkan tumbuh di
hati, berbunga-bunga di
perkataan dan tingkahnya
berbuah manfaat buat
seantero alam.'

Allahu Rabbi...

Selamat berangan,
selamat beramal diri!


@Ruang_Aksara
For all the times you missed the chance of being a friend,

For all the times you’re not just there when they need you the most,

For all the times you broke someone’s heart,

For all the times you weren’t able to or chose to put your guard down and got your soul shattered,

For all the relationships you wished to last forever but did not,

For all the moments you hopped to being rude and forgot the innate kindness in you,

For all the moments you finally learned to speak up for yourself but unintentionally hurt somebody else in the process,

For all the moments you lose your patience because who doesn’t,

I hope you forgive yourself.

For all the nights you chose sleeping over studying because your mind and body just can’t cooperate,

For all the nights you’re stuck up thinking you wished you did better,

For all the days you felt you’re not doing a good role in your family,

For all the days you thought you’re not giving them the best,

For all the days you felt you’re not making them proud,

For all the chances you wished you should have taken,

For all the decisions you made wrong,

For all the mistakes you commit and admit,

For all the regrets you realized in the end,

Please forgive yourself.

Forgive yourself for failing every inch in every corner in every way. Forgive yourself for not giving the pep talk and motivation you deserve. Forgive yourself for doubting your talents and passion. Forgive yourself for not living the way you planned back when you’re 16. Forgive yourself for not giving your body the amount of goodness it deserved to be treated.

Forgive yourself for failing everyday. But do not be afraid of failure. It is okay to get defeated sometimes for you cannot defy human nature. For all the moments life failed you, forgive yourself. Try again. And if for the second or the third or the fourth attempt or for how many times you tried but failed again, please darling, stand back up and do not forget to forgive yourself.

Say "yes" and tell me what you are forgiving yourself for😊

Jumuah mubarakah!

@Ruang_Aksara
Hari ini genap lapan hari peristiwa berdarah di Christchurch. Saya ingat lagi bagaimana saya menangis melihat video itu. Mengalir air mata, tak tahan sebak di hati.

Dan saya tak tahu bagaimana agaknya pula perasaan ahli keluarga mereka.

I just couldnt imagine that,

Ambreen, isteri Naeem Rashid yang telah syahid semasa cuba untuk menghalang serangan teroris, terima kasih hero kami!

Anak nya Talha juga turut syahid.

Ya Allah..

Bila ditanya oleh wartawan,

"Apart from your faith, what keeps you strong at the moment?"

Jawapan dia sangat sangat lah buat air mata saya mengalir sekali lagi,

"I think that's the only thing. That's the main thing. I feel sad for the terrorist. I feel pity for him that he didn't have love in his heart, he had hate and he can't feel the contentment, the peace, which we can."

" will you go back to a mosque soon? "

Lepas tu dia jawab,

"That's the thing that I have learnt from this. Nothing can stop me, it just has made me stronger and this is not just me, I have heard from my other sisters, it has just made us stronger."

The most inspiring person.

Sampai wartawan yang temubual tu pun hampir hampir menangis,

How you can still smile dear strong woman?
Yet how beautiful it is.

Yes, I'll keep you words,

"I think that's the only thing (faith). That's the main thing what keeps me strong."😭

Kita pejam mata, kita luahkan segala rasa dengan aliran air mata.

Sometimes it is during those moments when you feel like you are helpless and powerless- that you feel most empowered.

If you just talk to Him. Have faith in Him. He will never bring you down but He will lift you up.

Sebutkan dalam bisikan-bisikan keinsafan penuh kehambaan. Dia Maha Tahu. Dia Maha Mendengar. Dia Maha Memahami.

Yes..

When things go wrong, when heart feels lost , you know it's time to sit down.

And we keep on search for Him, asking from Him,so that we become more closer each day closer to Him.

Now what's worth more than being close to Allah?

What's worth more than being always remember Him?

To believe in His plan and decree sometimes can be challenging,

And this is how we learn from life.

Allah ada, dan Dia tak pernah tinggalkan kita sendirian.
Bila mana kita rasa payah, Dialah yang memudahkan.
Bila mana kita rasa sempit, Dialah yang melapangkan.
Bila mana kita rasa sesak, Dialah yang melegakan.

Andai kita rasakan hidup ini sangat payah, dan tidak berjalan seiring dengan perancangan kita, kita ada Allah.

Andai kita rasakan tiada manusia mengerti dan memahami kita, Dia akan selalu ada untuk fahami kita.

Andai kita merasakan tiada orang yang menyedari tangisan kita, ada Allah yang melihat segalanya.

Setiap kekusutan, tiada yang melapangkan selain Dia.
Setiap keserabutan, tiada yang meleraikan selain Dia.
Setiap kesakitan, tiada yang menyembuhkan selain Dia.

Allahu Al Basit.Tuhan Yang Maha Melapangkan.

Dia yang Maha Melapangkan.

Pejam mata, tarik nafas perlahan dan rasakan Allah itu sangat dekat dengan kita.

Remember this?

'Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Mu, ya Tuhanku' - [Maryam: 4]

Masya Allah, my favourite verse.

Everytime I look into these words, I just couldn't describe my own feelings. This made me smile somehow, how lucky we are.

It's the best feeling in the world, knowing that there is Allah, who listens to every du'as, who understand every feelings that we feel, who knows what is best for us, and what is not.

Sometimes we could be smiling in the worst situation because we know the situations themselves came from Allah, and He would never leave us. Right?

And dear myself first and foremost,

just remember,
In trusting Allah, sometimes what’s best for us might be what’s most painful.

No one knows everything more than Allah.

Sometimes we may not understand the reason behind certain things but for sure, He knows best.

Because no matter what situation we're right now, Allah chose it for us.

So remember to trust Him. Put trust in His plan. Everything happens for a reason.

Allah knows best and He will give us the best . May whatever tests coming in our way, makes us
stronger.

Thank you Ambreen for your beautiful soul.

Thank you for teaching us about life, hope, faith and long journey ahead.

have faith everyone..

:)

@Ruang_Aksara
Beberapa hari lepas,

'Faa tolong doakan baby ini..'

Bila saya tengok, terkejut saya. Sebak dan tak sedar rasa macam nak menitis air mata. Saya tidak lah kenal ibu dan ayahnya, tapi entah kenapa hati saya sayu saat melihat baby itu.

Bayi itu baru berusia 2 minggu, tapi badannya sudah berselirat dengan segala macam jenis wayar.

Saya juga tidak lah tahu dengan lebih lanjut medical condition bayi tersebut, tapi saya agak bayi tersebut menghidap bronchopneumonia berdasarkan simptoms yang diberitahu.

Beberapa hari, air mata saya menitis memikirkan bayi tersebut. Bayangkan bagaimana pula perasaan ibu dan ayahnya.

Si ibu tidak berkesempatan membelai anaknya, ibunya baru saja menjalani A-c section dan keadaannya sangat lemah.

Setiap masa saya berdebar menanti update bayi tersebut. Petang semalam,

' Faa, baby dah critical, tolong doakan..'

Menitis lagi air mata. Sebak sangat. Bayi itu sangat comel. Tapi Allah uji sebegitu. Anak syurga yang sangat meruntun hati.

Tak henti-henti saya mendoakan semoga Allah berikan peluang untuk bayi itu untuk terus bertahan.

"Ya Allah, berikan lah peluang kepada bayi tersebut peluang untuk terus bertahan , dan menjadi anak yang soleh untuk kedua ibu dan ayahnya."

Menitis air mata saya. Sebak sangat.

Dan hari ini , saat saya bangun, jam menunjukkan pukul 4 pagi. Saya dapat mesej,

' Bayi tersebut telah pun menghadap Ilahi, takdir Allah mengatasi segalanya, moga Allah gantikan yang lebih baik untuk kedua ibu bapanya..'

Tanpa sedar, saya menangis. Berjujuran airmata mengalir deras membasahi pipi.

Saya masih diselubungi 1001 perasaan, keinsafan, hikmah yang tidak berbelah bagi. Saya yakin, Allah tidak mengirimkan anak itu sengaja tanpa harus ada sesuatu yang harus saya ambil.

Perginya dia itu telah membekas baik dalam hati. Hati saya hiba.

Saya termenung panjang,

Yang pastinya, kita semua akan pergi.

Faa hidup ini singkat dan cukuplah mati sebagai peringatan.

Hidup ini hanyalah satu persinggahan.Ajal dan maut bukan kita yang tentukan.Kadang-kadang Allah hadirkan seseorang, Allah pinjamkan seseorang, kemudian Allah tarik kembali.

Ada sesuatu yang Allah nak ajar.

Allah jua lah yang menyusun segala-galanya dengan sebaiknya.Dalam berdoa minta yang sebaik-baiknya, sebab kita memang tak akan tahu apa yang Allah takdirkan buat kita.

Teringat doa ghulam yang pernah diajar oleh seorang kawan saya,

"Ya Allah, bantulah kami dengan apa jua cara yang kau kehendaki..."

Maka biarlah Allah mentakdirkan yang terbaik buat perjalanan hidup kita.

Let us put our hands together for others, and for ourselves, and make du'a that Allah will show His Mercy and guide us through this path towards Him. To keep our hearts steadfast in this very short journey.

And most importantly, 'till we meet again in Jannah'.

Shall we?

Insya Allah..


@Ruang_Aksara
Buruk-buruk mak ayah pun,
mereka tetap mak ayah kita.
Jahat mana pun mereka...
mereka tetap darah daging kita.
Yang tanpa mereka, tiadalah kita.

Jahat mereka.
Buruk mereka.
Kejam mereka.
Gagalnya mereka.
Itu antara mereka dengan DIA.

Siapa kita untuk 'membalas'?
Siapa kita ni?
Bukan kita pun yang melahirkan mereka.
Siapa kita?

Diri,
ketahuilah. Mak ayah kita pun
manusia biasa.
Diuji. Teruji. Sama saja macam kita.

Tidak rugi memaafkan kegagalan,
kelemahan, kesilapan mereka.
Serahkanlah segalanya pada Allah.

Tugas kita, bertindak dan beradablah sebagai seorang yang bergelar anak.
Yang wajib menyayangi mereka tanpa syarat.
Wajib mendoakan kebaikan mereka di dunia dan akhirat.

Takkan sia-sia kau memujuk rasa.
Takkan sia-sia sebuah kemaafan yang kau berikan.
Takkan sia-sia kau mengikhlaskan segalanya.
Allah suka hamba-hambaNya yang sabar.

Sabarlah.
Allah mahu memberimu syurga.

:')

@Ruang_Aksara
"awak, saya rasa hidup
saya ni semakin tak
bermakna. Saya penat
menjadi diri saya.
Saya ni tak ada kelebihan
pun. Tak ada keistimewaan.
Sejujurnya, saya malu jadi
diri saya. Saya tak cantik,
tak pandai, tak pandai
berkawan. Dan saya rasa tak
ada orang sukakan saya
pun."

-seseorang


Bagaimana untuk selamatkan
diri sendiri daripada belenggu
mentaliti yang 'demam' begini?

Cuba tanya diri sendiri.

Ada siapa-siapa cakap
awak tak istimewa?
Ada sesiapa cakap paras
rupa awak tak elok?
Ada sesiapa cakap awak
tak pandai? Tak berkaliber?
Tak ada kelebihan?

Mungkin ada. Tapi biarlah!
Kenapa mahu dihirau sangat
kata-katanya?

Berkali-kali aku kata,
tak apa orang tak nampak
diri kita, tapi jangan kita
sendiri buta melihat diri
sendiri. Orang boleh buat
kita down, tapi kenapa kita
harus buat diri kita lebih
down dengan memandang
rendah diri sendiri?

Bangkit!

Sampai kata cakap diri
sendiri tak lawa. Tak elok.
Tak pandai. Tak ada bakat.
Tak ada potensi.
Kalau masih ada masa
layankan fikir yang negatif-
negatif tentang diri sendiri -
sungguh, yang tak kena itu
bukan pada pandangan dan komentar orang lain. Tapi pada
diri kita sendiri.

Awak, belajarlah cara untuk
sayang diri sendiri. Kalau orang
dah sampahkan awak,
takkan awak mahu bertindak
dengan cara yang sama?
Di saat kau dijatuh atau
direndah-rendahkan, maka
bangkitlah menyemangati
diri sendiri! Orang dah tak
mahu sayang kita, takkan kita
pun berputus asa tak mahu
sayang diri sendiri?

Memang, betul. Setiap insan,
sukakan kesempurnaan. Suka
untuk ada serba-serbi. Diistimewakan dengan kecantikan,
kepandaian, bakat atau apa saja
bentuk kelebihan dalam diri.

Namun, tidak dinafikan...
ada juga insan-insan yang
berasa teruji dengan
ketidaksempurnaan. Atau
mungkin teruji dengan tiadanya
rasa kebersyukuran. Dirasa
diri tiada kelebihan, padat dengan
kekurangan dan mampat dengan
kelemahan. Itu yang membuatkan
dirinya jadi kurang keyakinan,
malu dan segan untuk berada
dalam bulatan wujud orang lain.

Saya tak pasti orang lain.
Tapi saya pasti, setiap orang
tentu pernah alami satu fasa
kurang keyakinan untuk
ketengahkan apa potensi yang
ada dalam diri bagi mencetuskan
perubahan ke arah kejayaan.

Satu langkah permulaan
untuk menghidupkan semangat
yang kian mati dalam diri awak
adalah....

TOLONG SAYANG DIRI SENDIRI.
Pupuk rasa sayang, rasa
mahu hargai apa yang diri kita
ada.

Allahu. Terang-terang dalam
al-Quran, Allah puji kejadian
setiap kita yang bergelar hamba-Nya
ini sempurna sementara
orang lain (yang makhluk sama
seperti kita) mungkin tahu nak
judge kita saja. Biarlah.
Yang penting, kita tahu syukuri setiap apa yang Allah pinjamkan
untuk kita. Itu sudah cukup untuk
kita.

Ok, terus kuat!
Jangan pandang sepi
pinjaman yang telah
diamanahkan Ilahi untuk
kita. Sila kutip dan rangkum
kembali tiap serpih sempurna
yang telah dipecah-pecah
dek sangka-sangka tak
sihat kita.

P/s:

Macam mana nak sayang
diri sendiri?

(Berminat nak tahu?
Insya-Allah next post)

@Ruang_Aksara
"Awak, is it okay to
say sorry to someone
who asked my help
but i just can't.
I also facing such
a difficult moment."

-seseorang


Diri,
tidak sepanjang masa
kau mampu, dan kau
boleh mengatakan 'Ya'
atau 'Ok' pada orang lain.
Ada masa-masanya kau
perlu faham juga, kau ada
keterbatasan kudrat.
Kau ada kekangan dalam
menuruti pintanya.

Memang, tiada salahnya
memahami dan mengempatikan
susah dan perit hidup orang
lain. Tapi kau juga harus
akui, kau tidak selalunya
mampu. Tidak selalunya kuat.
Tidak selalunya mampu
memberi.

Kau harus berani untuk
menjelaskan serupa apa
situasi kehidupan yang
sedang kau jalani sekarang.
Hidup kau seperti
orang lain juga.
Ada harinya, cerah gemilang.
Di suatu masa yang lain,
mendung pula.

Seharusnya kau mengerti,
dalam kau usaha untuk
memberi manfaat pada orang
lain, janganlah pula kau sakiti
diri sendiri.
Cubalah ya. Hadapi dan
berterus-terang. Harus tahu
untuk bila keperluannya untuk
kau katakan 'maaf' dan
'tidak'.

Hatimu, sentiasa dalam
jagaan Ilahi. Begitu juga
hatinya. Berdoalah moga
setiap orang yang singgah
dalam kehidupan kita,
Tuhan kurniakan faham
dan tumbuh empati.


@Ruang_Aksara
"Saya buat baik kat dia.
Tapi saya tak dapat apa pun.
Dia macam tak pernah
menerima apa-apa
bantuan daripada saya.
Salahkah saya rasa sedih,
bila kebaikan saya terhadapnya
selama ini sekadar dipandang
sepi?"

-seseorang


Buatlah apa jua kebaikan
berlapang dada, seikhlasnya,
yang termampu, yang terdaya.
Bila diajar diri memberi untuk
mendapatkan sesuatu, takut
kita kecewa saja nanti.
Bagaimana kalau yang kita
harapkan tidak terjadi?
Menunggu sesuatu yang
tak kunjung pasti.
Mengharapkan yang tidak
mungkin terjadi.

Bila terlintas rasa telah
dilupakan kebaikan yang
pernah kau usahakan untuknya, anggaplah mungkin memang
dia terlupa. Atau dia sedang
tidak tahu cara menzahir
penghargaan itu bagaimana.
Atau mungkin saja dia
telah 'berterima-kasih' -
hanya saja ia tidak tepati kriteria
'kenang budi' menurut kau.

Tapi biarlah apa pun
kemungkinannya, kan lebih
menenangkan andai kau
memberi kebaikan kerana
memang itu membahagiakan
kau. Bukan menerima ingatan
dan penghargaan daripadanya
baru akui bahagia.
Dan yang jauh lebih
membahagiakan adalah bila
kau tahu, Tuhan sedang
memerhati 'ikhlas' yang kau
persembahkan.
Tanpa perlu kau libatkan
orang lain, cukup -
cukup, hati kau tahu apa
kau sedang buat.

Katalah pada diri sendiri -
'aku buat baik pada orang
lain bukan untuk orang
lain. Tapi untuk 'kepentingan'
aku sendiri. For the sake
of mardhatillah!'

Hakikatnya, bantu orang
adalah untuk membantu
diri sendiri. Kau mampu
kenangkan begitu, tentu
tiada masa layan rasa
terkilan kerana terlupakan
orang jasa-jasa diri.

@Ruang_Aksara
Saya ingat lagi perkongsian seorang sister kami tak lama dulu,

"The baby will come when we stop thinking to have the baby.

Jodoh also will come when we stop thinking who is our spouse to-be.

Rezeki juga akan ada, bila kita berhenti untuk dapat habuan dunia sahaja.

Kejayaan juga akan datang, bila kita usaha, tapi result nya kita serah pada Dia."

Besarnya kuasa Allah dan redha kepada Dia.

Kadang kadang Allah turunkan benda yang sama berkali kali. Ujian yang sama berkali kali. Untuk kita faham, apa lah sebenarnya yang Allah nak sampaikan.

Mungkin sekali tak cukup, mungkin dua kali tak cukup. Allah bagi sampai kita betul-betul faham, betul-betul rasa apa yang Allah nak sampaikan.

Faa, hidup kita ni bukannya lama mana. Pusing-pusing pun tetap semuanya kembali kepada Allah.

And I smiled. Masya Allah. True enough sister.

Bersangka baik pada Allah.
Dia takkan pernah menzalimi hamba Nya.

It came when I realized something, the ultimate best part is, all things belongs to Allah.

Bila Allah kata 'Ya', no matter kita rasa macam tak boleh, no matter kita rasa mustahil, no matter bila kita rasa penat sangat dan macam tak mampu, semua tetap akan jadi dan kalau Allah kata 'Tak'. Allah tak nak bagi, Allah tak izinkan lagi, tak kira kita buat macam mana pun, no one could help us.

Because we ourselves are too powerless over things that are beyond our control.

So, my dear brothers and sisters,

No matter what kind of test we're having, no matter what situation we're facing, when we feel like everything's falling apart and there's no way we could make it through, this is the point where our dependencies on Allah become overwhelmed. Because He heard the most in our weakest condition.

Remember this ayah?

"Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Mu, wahai Tuhanku." [Maryam :4]

After all, just trust in the beautiful plannings of Allah. Truly He knows best.Insya Allah.

Have faith..


@Ruang_Aksara
Sebenarnya aku paling
'anti' orang yang suka betul
mencarut dan menyumpah
seranah ni. Orang kita kata,
'mulut tiada insurans'.
Berdarah telinga mendengarnya.
Memang ada rasa nak cili juga
mulut tu!

Ya, tahulah marah
tapi benarkah rasa puas
dan terubat emosi terluka
dan amarah tersebut dengan
membab*-bab*kan orang?
Menjerit dan terpekik-pekik?

Tak puas pun. Tambah
panas hati, ada. Tambah
meluap-luap amarah tu.
Diizin syaitan masuk dalam
jiwa, memang berpestalah
dia dalam darah!
Kau tak tenang, manusia
yang kau bab*kan tu pun
tak tenang.

Aku pun bukan tak pernah
marah sampai menyumpah.
Pernah juga suatu ketika dahulu.
Bila diam dan pendam yang
dirasa sudah dijeruk lama,
sampai masa meletup lukakan
perasaan sendiri dan orang
lain.

Kawan, Tuhan akan menguji kita
dengan hal-hal seputar saja.
Aku, kau, dia, mereka -
tentu akan diuji kesabaran
dan diduga kredibiliti sabar
tu banyak mana.

Tahu...kita ni adakalanya
jadi terpanggil nak
menyumpah ikut suka -
sebab dirasa itu saja caranya
nak tafsir manusia yang
jahat itu di mata kita.
Kita tampilkan diri bahawa
kita gah! Rasanya seolah -
'Kau ingat kau siapa?',
'Kau ingat aku takut kau?'.

Ingat, kita mungkin di
pihak yang teraniaya.
Seteruk mana pun orang
memperlaku dan memperkecil
kita, membela diri dengan
cara yang salah, tetap saja
salah. Menjadi 'bangkit' dalam
topeng iblis itu, tetap tak
disukai-Nya. Ingat!

Berhati-hati dengan kuasa
ego. Luar biasa penangannya.
Amarah yang tak terkendali
kerana ego sedang berada di
puncak kepala. Menzahir kekuatan
dan membuktikan kita berani
bukan dengan menjadi lebih
jahat daripada orang yang kita
anggap telah jahati kita.

Jadi rasionallah.

Aku bukan nak suruh kau
jadi malaikat atau tampil
ke depan persis ustaz
ustazah. Aku cuma nak ajak,
marilah kita sama-sama
muhasabah.

Lidah ni, Allah pinjamkan
untuk banyakkan zikir,
sampaikan kebaikan,
berpesan-pesan, sebut yang
baik-baik saja. Kalau kita sudah
salah gunakannya dengan
alasan 'membela diri' atau memperjuangkan kebenaran
dengan cara yang nyata salah,
bagaimana kita harapkan
Allah akan bela nasib kita di
akhirat sana?

Susah nak buat. Tapi demi
maslahah akhirat, cubalah buat.
Jika tak mampu cakap molek-molek,
sebut perkataan yang baik-baik,
panggil manusia dengan namanya
yang baik, maka senyap. Diam!
Pergilah bawa diri. Menjarak dan
minta kekuatan, minta dipujuk
hati kita ini agar diganti dengan
syurga atas kesabaran dan jihad
menjaga tutur kata.

Siapa yang masih rasa
dirinya 'menang' kerana
berjaya membab*kan orang,
didoakan lekas sedar.
Semoga berjaya lepaskan
diri daripada belenggu
ego dan hasutan syaitan.

Ingatan bersama.

@Ruang_Aksara
AKU BELUNCAS PEPOHON JATI

Aku seekor beluncas di dahan pohon jati
punya angan-angan nan ranggi lagikan suci
mahu mendaki puncak tertinggi
untuk mencipta kepompong tersendiri
di bawah lingkung litup tujuh warna pelangi
yang pada hemat aku ini keluar nanti
sayapku pastinya berseri-seri

tapi aku terlupa diriku ini
beluncas sebesar hujung jari khalifah bumi
tidak bisa tandingi kuasa alam yang menjaki
dengan badai goncang kanan dan kiri
di mana suatu saat dan ketika nanti
dahan pepohon jati di sudut reput dan mati
akan menyembah bumi dengan aku-aku sekali

maka betullah nanti firasat di hati
sebelum aku mulakan langkah seribu kaki
mendaki
supaya menghentikan angan-angan suci
kelak nanti mendatang tragedi
bersepailah gigi

@Ruang_Aksara
After one and a half cup of coffee, I requested myself to stop and just lay on the bed.

Then I thought,

"Kau mungkin ada tempoh setahun lagi nak hidup atau mungkin lebih awal dari itu farah, atau boleh jadi lagi panjang Allah nak kau hidup.

You didn't even know what will happen the very next second. You might just suddenly drop and die.So, breath in farah! Work like this is going to be the last thing you do before you meet Him"

And it was like..
Masya Allah. Tenangnya luar biasa :)

Dearest sahabats, doctors. engineers, lawyers and future servers of the ummah, be it any profession we do so.

Reminding myself first and foremostly, take a minute to think about why did we work, or maybe study what we are studying

Allah will ask us, for what have we done with the knowledge in serving the ummah for His Sake. And He Will ask us if we really gave our best and work as ihsan as possible.

So here, a beautiful du'a that I would like to share
I.love this du'a so much as it shows how weak we are as a servant to Allah. It contains so much of tawakkul. Here is the du'a;

اللّهُـمَّ رَحْمَتَـكَ أَرْجـوفَلا تَكِلـني إِلى نَفْـسي طَـرْفَةَ عَـيْن، وَأَصْلِـحْ لي شَأْنـي كُلَّـه لَا إِلَهَ إِلَّا أنْـت

(Allahumma rahmatika arjufala takilnee Ila nafsi, tarfata ayn, wa aslih li shanee kullah la illaha Illa anta)

"Ya Allah ,I seek assistance, rectify for me all of my affairs and do not leave me to myself, even for the blink of an eye."

May Allah guide us to be much much more hardworking, full of energy and guide us to do things at most ihsan (best).

Insya Allah. Have faith!

@Ruang_Aksara
Hidup memang tak best
kalau tak ada gurau-gurau,
enjoy-enjoy, gila-gila. Tapi
harus beringat, sedarlah juga.
Hidup kita bukan untuk 'menggila'.

Lahir-lahir saja kat dunia,
Allah dah cop kita ni sebagai

CALON AHLI SYURGA.
Baik tak Allah? Tiada yang
telah dinerakakan.

Allah beri kita akal, supaya
kita boleh fikir. Nak beza baik
buruk. Allah beri kita al-Quran.
Allah hantar nabinya untuk
kita. Melalui nabi, kita dapat
panduan dan rujukan...
Nabi kata, follow me do the
sunnah.

Sebenarnya, hidup kita tak
adalah rumit pun...kalau kita
ikut apa Allah nak. Ikut saja
skema jawapan yang Allah
sediakan. Buat apa Allah
suka, tak payah sesusah nak
buat apa Allah tak suka.

Insya-Allah, mampu turuti
segala mahu dan larangan
perintah-Nya, kita ni akan
terbentuk jadi hamba Allah
yang sampai nyawa ditarik
kembali masih kekal sebagai
calon syurga.

Insya-Allah.
Doa yang baik-baik.
Semua orang layak jadi baik.
Layak berangankan syurga.

@Ruang_Aksara
AMARAH SANG HUJAN

Hujan jatuh keras
titisan rakus melanda bumi
bagai melempias rasa amarah
entah pada siapa
atau apa
apakah pada manusia
sering lupa pada amanah
kelahiran sebagai khalifah
angkuh menongkah langit
sombong menginjak tanah
tidak mungkin amarah
sang hujan pada pepohon
bebukit juga gegunung
atau mungkin
pada laut dan sungai
kerana mereka ciptaan tuhan
akur pada kejadian
taat pada arahan
sedang tangan-tangan manusia
merosak dan memusnah
bejat segala keindahan
bungkam segala kehidupan
manusia kian hanyut
berhias noda dan dosa
apakah menunggu bala?

@Ruang_Aksara
Perasan tak perasan,
Allah tu akan uji dengan
sesuatu yang kita rasa
kita tiada masalah untuk
berhadapan dengannya.
Yang mudah bagi kita,
yang susahnya pada orang -
suatu hari nanti, cepat atau
lambat, ujian itu akan tetap
mendatangi kita.

Mudah menyata sabar pada
orang yang memperdengar
masalahnya pada kita.
Mudah, untuk menasihat
dan mencadang itu ini
kepada dirinya atau mereka.
Kadang terlintas di fikir kita -
masalah kecil pun mahu
diperbesar.

Kita terlupa meletakkan diri
sendiri dalam kasutnya.
Dalam berkata-kata kita
terlupa untuk meletakkan
prioriti dalam berkisah.
Kita fokus untuk memberi
saja tanpa menghirau apa
ada keperluan untuknya
menerima bantuan berbentuk
itu di pihak sana.

Demikianlah, mungkin itu
asbabnya ujian berperisa
sama mungkin akan Tuhan
tujukan pada kita. Agar kita
lebih cakna, lebih sensitif,
lebih terbuka membaca
situasi dan keadaan.
Lebih berhati-hati dalam
melontar pandangan dan
pendirian. Dalam erti kata
lain, lebih ikhlas memaknakan
sebuah ikatan.

@Ruang_Aksara
Forwarded from Ruang Aksara
"Bagaimana nak buat, supaya
hidup dijalani dengan lebih ceria
dan bersemangat?"

-suara


Bukan awak seorang tertanya-tanya.
Berada dalam persekitaran manusia
positif, singgah juga persoalan di
minda saya.

'Bagaimana mereka boleh kekal
konsisten dengan semangat
tersebut?

Tiada cabaran kah dalam
kehidupan mereka?

Tidak teruji kah mereka?'

Meneliti lebih dalam.
Saya akhirnya faham sendiri.
Mereka tampil terlihat seperti
yang saya perhatikan adalah
kerana mereka tahu menguruskan
hati. Bukannya mereka tiada
masalah. Cuma mungkin tiada masa
untuk layankannya dengan cara
yang salah dan buang masa!

MasyaAllah, mereka betul-betul
berjaya mengajar saya dengan
cara bersahaja.

Kita akan rasa gembira bila
kita mampu melahirkan rasa
syukur dalam diri.
Betul, tak semestinya bila
kita mengeluh tu kita tak
bersyukur kan?
Kita hanya manusia biasa yang
semangat memang turun naik.
Tak apa lah. Sedih lah macam
mana pun hidup, susah lah
macam mana pun ujian yang
saat ini kita alami - jangan
sesekali berputus asa. Down
sikit tak apa. Lumrah.
Tapi jangan layankan rasa down
tu berlebih-lebih pula.
Kita kena paksa juga diri
kita untuk melawan rasa negatif tersebut.

Keluar dan lihatlah kehidupan
orang. Perhatikan dan hayatilah
keseluruhannya. Banyak kita akan
belajar.

Bahawa ada yang lebih susah,
lebih kasihan, lebih perlukan
bantuan - namun, lebih berjaya
dalam menguruskan hati.
Lebih bijak memujuk hati.
Lebih terbuka untuk berdamai
dengan takdir Ilahi.
Lebih kuat dan teguh pendirian
dalam meyakini-Nya.

SubhanAllah.

:')

@Ruang_Aksara
TERLEBIH BERFIKIR - OVER - THINKING!

Manusia diharuskan berfikir. Deria gabung bermula dari mata, rasa dan dijemah ke bahagian otak. Kerut kening dan dahi adalah biasa, sehingga tenang bertemu penyelesaian. Selesai fizikal atau emosi, yakni langkah atau keputusan yang diambil.
Lebih berfikir (over-thinking). Lapisan yang bertapuk tapuk, kalau berkalau dan membayangkan kesan mendatang.
Kenapa orang lain nampak macam tidak berfikir? Tenang sahaja?

Kerana…

1. Dia kenal erti hidup: (hidup adalah proses penyelesaian masalah)

2. Dia tahu manusia dan giat mereka yang berlapis lapis

3. Pandai membeza urusan Remeh? Penting? Antara hidup dan mati? Picisan? Lewa?

4. Tidak terburu buru, sama seperti menyusun langkah catur

5. Salah benar. Tuduhan. Tanggapan hadir dari mulut siapa?

6. Dia tahu urusan nasib manusia. Menang kalah yang subjektif

7. Tidak membenarkan diri jatuh dalam lingkup LEMAH.

8. Sudah awal awal menetapkan jenis bantuan (juga dari manusia)

9. Akur bahawa dirinya memang ditakdirkan jadi penyumbang pada kesan/kisah/tindak/laluan hidup. Kesal/amarah dikawal

10. Dia percaya pada urusan DIA nan ESA.

Lebih kurang begitulah. Over-thinking menjadikan manusia tidak tetap pendirian. Selalunya solusi diri yang dianggap cemerlang, berubah dan berubah lagi. Menutup saranan dari luar (tidak percaya, ragu ragu, pengalaman kecewa lalu, takut apa orang kata dan lain lain). Sang pemikir berlebihan ini sering mentafsirkan bahawa mereka berkategori TELITI.

Tampilan mereka di khalayak berbeza. Ada yang pendiam, jadi penentang, banyak alasan dan sangat mementingkan reaksi orang sekeliling (disuarakan atau tidak). Selalunya mereka akan bertemankan SEPI dan merasakan bahawa dunia tidak pernah adil. Menjadi perungut dan sudah tentu tidak menyenangkan.
Belajar tenang, redha, sabar dan damai dengan segala langkah serta hasil keputusan sebenarnya dituntut dalam hidup. Setiap kita akan disapa oleh sifat over thinking pada laluan laluan tertentu. Namun kalau untuk setiap gerak hidup meskipun kecil, jika difikir analisa berkali kali seolah olah ia garapan sains fizik dan kimia, itu adalah signalnya over –thinking.

Arus hidup bagaikan aliran sungai. Dari hulu ke muara, alirannya tidak sama, jeram, tohor dalam dan tahap polusi juga berbeda. Apa yang penting adalah kendalian sampan kukuh yang membawamu.

7 LANGKAH YANG MEMBANTU

1. Peka Dirikamu tahu aliran bila lebih berfikir akan hadir membanjiri kota fikir kamu. Kenal pada rasa gugup, marah dan kurang daya tumpuan. Hadang ia dari menyerang diri. Kamu kenal badan dan otak kamu...deteksi.

2. Elakciptakan hadangan bila overthinking melanda. Pindahan pada tumpu badan dan otak pada Muzik, filem, permainan, sukan dan berehat/riadah. (ringan atau berat terpulang kamu secara peribadi)

3. Pemikiran dan Idea jangan disimpan lama. Curahkan pada kerja kerja kraf, medsos atau apa sahaja. Gugup, marah atau apa sahaja emosi yang terperap lama akan meletus jadi aneh/pelik.

4. Jadi pemerhati yang baik –
permerhati pada apa? Simptom simptom peribadi yang kurang baik. Berfikir terlalu pada hal buruk (sangka jahat) selalunya jadi penyebab rasa gugup dan tekanan. Kamu tahu bila ia akan menyerang. Bersangka baik itu dilatih.

5. Tetapkan Peringatan Dirimemberikan diri barisan ingatan adalah cara terbaik untuk merubah habit mental. Kalau perlu lekatkan nota nota agar kamu ingat: ‘selesaikan segera’ ‘di mana otak kamu?” “cuba lebih peka” "bertenang dunia tidak runtuh"

6. Lupakan Niat Mahu Jadi Sempurnakita faham benar akan hal ini. Sekiranya terbabas cepat cepat maafkan diri. Mana ada manusia sempurna bukan?

7. BermeditasiMengganti sifat terlebih fikir sangatlah payah. Bina pemikiran baharu yang meminta kamu untuk bertumpu. Mungkin sembahyang, bertafakur, berzikir dan berdoa mengikut kepercayaan peribadimu. Berikan tumpuan pad acara kamu bernafas, bertenang dan merelakkan badan kamu.

KESIMPULAN

Perkara terbaik adalah dengan banyak bersabar. Faham bahawa ada hadangan pada sebarang perubahan keterbiasaan, termasuk apa yang berada di otak.

Tumpukan pada hal yang sekarang/depan mata/masa
kini. Perlahankan ghairah dan mula menumpu perhatian pada apa yang sedang jadi di depan mata dan sekarang. Barang lepas tidak guna untuk dikenang atau terlalu takut membayangkan masa depan.

HIDUP ADALAH PERJALANAN, BUKAN PENETAPAN DESTINASI.

@Ruang_Aksara
Terkadang kita suka lihat
hidup orang sebab kita nampak
betapa bahagianya menjadi dia.
Tapi kita lupa, dia sedang memilih
untuk tunjuk, apa yang dia mahu
tunjuk. Kita juga sepertinya. Ada
pilihan untuk memilih tunjuk, apa
yang kita mahu tunjuk.

Kebahagiaan tidak bermula
dengan mendapat apa yang
kita harap atau hajat-hajatkan.
Kebahagiaan dimulai dengan
mensyukuri apa pun bentuk
pemberiaan daripada Allah
taala kepada kita.

Jadi, jika hari ini masih tidak
berpuas hati terhadap apa
yang dimiliki diri, masih rasa
alangkah tak adilnya Allah
mengagih rezeki, beristighfarlah.
Mintalah pada Allah, agar
dikurniakan kita ini, hati yang
tahu bersyukur. Tahu berterima-
kasih. Tahu bersangka baik.
Dan yang paling penting,
mengimani-Nya tanpa syarat,
dalam setiap keadaan.

Insya-Allah.
Selamat menjalani hari
dengan semangat positif.
Jom kita perbanyak istighfar,
ringankan lidah menyebut
alhamdulillah. Hiasi wajah dengan
memaniskan senyuman beserta
ikhlas tak dibuat-buat.
Ucapkan salam pada orang lain,
ucapkan terima kasih, ucapkan
maaf.

Hidup ini akan terjalani lebih
indah, andai kita tahu memainkan
peranan sebagaimana yang
disukai-Nya. Selamat
memanfaatkan hari

@Ruang_Aksara
2024/09/30 20:21:32
Back to Top
HTML Embed Code: