Telegram Web Link
JIWA TARBAWI 644



Usahlah tergolong dari kelompok manusia ini,

يَعْلَمُونَ ظَاهِرًا مِّنَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ عَنِ الْآخِرَةِ هُمْ غَافِلُونَ ﴿الروم: ٧﴾

Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia; sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai.

Ar Rum : 7

إِنَّ اللهَ تَعَالىَ يُبْغِضُ كُلَّ عَالِمٍ بِالدُّنْيَا جَاهِلٍ بِالْآخِرَة

“Sesungguhnya Allah ta’ala membenci orang yang pandai dalam urusan dunia namun bodoh dalam perkara akhirat”.

(HR. Al-Hakim)



Justeru, teruslah belajar dan menuntut ilmu sehingga akhir nafasmu.



ABi
JIWA TARBAWI 645




Bagaimana Dirimu dan Al-Quran?

Al-Quran diturunkan untuk ditadabbur dan diambil pengajaran dan peringatan darinya.


كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ

29 ص

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.

Shaad : 29


Bagaimana diri mu dan Al-Quran?

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَأَخْبَتُوا إِلَىٰ رَبِّهِمْ أُولَـٰئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ ﴿ ٣٣﴾

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni surga; mereka kekal di dalamnya.

Hud 33

At Thabari dalam tafsirnya membawa membawa beberapa tafsiran tentang
( اخبتوا الى ربهم )

1. انابوا الى ربهم - kembali kepada Tuhan mereka
2. خافوا الى ربهم - mereka takutkan Tuhan mereka
3. اطمأنوا - mereka tenang
4. خشعوا - mereka khusyu'
5. تواضع - mereka merendah diri

Pada hakikatnya, seorang Islam tidak ada jaminan masuk syurga melainkan mereka bermujahadah meningkatkan diri untuk menjadi seorang mukmin yang menghayati ibadah yang terangkum di dalamnya cinta ( al hubb ), kerendahan diri ( khudhu' ) dan takut ( khauf )

مَثَلُ الْفَرِيقَيْنِ كَالْأَعْمَىٰ وَالْأَصَمِّ وَالْبَصِيرِ وَالسَّمِيعِ ۚ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ ﴿ ٣٤ )

Perbandingan kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Adakah kedua golongan itu sama keadaan dan sifatnya? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran (daripada perbandingan itu)?

Hud 34

Kufur digambarkan dengan buta dan pekak -

(لو كنا نسمع أو نعقل ما كنا في أصحاب السعير...)

Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala".

Al Mulk 10

Manakala sebaliknya iman digambarkan sebagai celik dan dengar .


Oleh itu, hati yang berimanlah yang dapat mengambil manfaat dan faedah tadabbur dari Al Quran.

وَإِذَا مَا أُنزِلَتْ سُورَةٌ فَمِنْهُم مَّن يَقُولُ أَيُّكُمْ زَادَتْهُ هَـٰذِهِ إِيمَانًا فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَزَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَهُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
﴿التوبة: ١٢٤﴾

Dan apabila diturunkan suatu surat, maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.

At Taubah:126

Manakala hati yang kufur ayat-ayat Allah hanya akan menjauhkan dirinya dari faedah tadabbur.

وَلَقَدْ صَرَّفْنَا فِي هَٰذَا الْقُرْآنِ لِيَذَّكَّرُوا وَمَا يَزِيدُهُمْ إِلَّا نُفُورًا

الإسراء ٤١

Dan sesungguhnya dalam Al Quran ini Kami telah ulang-ulangi (peringatan-peringatan), agar mereka selalu ingat. Dan ulangan peringatan itu tidak lain hanyalah menambah mereka lari (dari kebenaran)

Isra' 41


Justeru, bagaimana diri mu dan Al-Quran?




ABi
JIWA TARBAWI 646



Allah 'azza wa jalla, Pencipta hati manusia berbicara tentang perangai dan kelakuan HATI melalui KalamNYA yakni Al Quran..

Ada 10 keadaan hati yang terpuji, baik perangai dan kelakuannya :

‎1- القلب المطمئن ( Hati yang tenteram )

﴿ الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ ﴾
[الرعد: 28].

(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.

Ar Ra'du : 28

‎2- القلب المنيب ( Hati yang bertaubat )

﴿ مَنْ خَشِيَ الرَّحْمَنَ بِالْغَيْبِ وَجَاءَ بِقَلْبٍ مُنِيبٍ ﴾ [ق: 33].

(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat,

Qaaf :33

‎3- القلب الوجل (Hati yang gementar )

﴿ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴾.[ الأنفال: ٢]

Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.

Al Anfal :2

‎4- القلب السليم ( Hati yang bersih/sejahtera )

﴿ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴾ [الشعراء: 89].

kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,

As Syu'ara :89

‎5- القلب اللين ( Hati yang tenang/lembut )

﴿ اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ﴾ [الزمر: 23].

Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah.

Az Zumar :23

‎6- القلب الرحيم الرؤوف ( Hati yang penyayang dan santun )

﴿ وَجَعَلْنَا فِي قُلُوبِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ رَأْفَةً وَرَحْمَةً ﴾. [الحديد: ٢٧]

dan Kami jadikan dalam hati orang-orang yang mengikutinya rasa santun dan kasih sayang.

Al Hadid:27

‎7- القلب الخاشع ( Hati yang khusyu' / tunduk )

﴿ أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ ﴾.
[الحديد: ١٦]

Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),

Al Hadid :16

‎8- القلب الساكن الهادئ ( Hati yang tenang tenteram )

﴿ هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ ﴾ [الفتح: 4].

Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).

Al Fath :4

‎9- القلب القوي رابط الجأش ( Hati yang kuat berani )

﴿ وَرَبَطْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا ﴾. [الكهف: ١٤]

Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran".

Al Kahfi:14

‎10- القلب المخبِت ( Hati yang tunduk tenang )

﴿ وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ ﴾ [الحج: 54].

dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya

Al Hajj :54

Justeru, asuhlah HATi mu dengan kelakuan dan perangai HATi yang terpuji itu.

ABi
JIWA TARBAWI 647



Allah 'azza wa jalla, Pencipta HATI manusia berbicara juga tentang perangai dan kelakuan HATI melalui KalamNYA yakni Al Quran..

Ada 25 keadaan hati yang tercela perangai dan kelakuannya disebabkan berpenyakit dan mati :


1- القلب المطبوع علي (Hati yang dikunci atasnya)

﴿ وَنَطْبَعُ عَلَى قُلُوبِهِمْ فَهُمْ لاَ يَسْمَعُونَ ﴾ [الأعراف: 100].

dan Kami kunci mati hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran lagi)?

Al A'raf :100

2- القلب القاسي (Hati yang keras)

﴿ فَوَيْلٌ لِلْقَاسِيَةِ قُلُوبُهُمْ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ أُولَئِكَ فِي ضَلاَلٍ مُبِينٍ ﴾.[الزمر: 22]

Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.

Az Zumar :22

3- القلب المقفل (Hati yang terkunci)

﴿ أَمْ عَلَى قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا ﴾ [محمد: 24].

Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran ataukah hati mereka terkunci?

Muhammad :24

4- القلب المكنون، أي المغطى المستور، الذي لا يبصر الحق
(Hati yang ditutup dan ditabir sehingga tidak dapat melihat kebenaran)

﴿ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آَذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِذَا ذَكَرْتَ رَبَّكَ فِي الْقُرْآنِ وَحْدَهُ وَلَّوْا عَلَىٰ أَدْبَارِهِمْ نُفُورًا ﴾.[الإسراء: 46 ]

dan Kami adakan tutupan di atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar mereka tidak dapat memahaminya. Dan apabila kamu menyebut Tuhanmu saja dalam Al Quran, niscaya mereka berpaling ke belakang karena bencinya,

Al Isra' : 46

5- القلب الذي عليه الران، أي: مغطى بالذنوب
(Hati yang ditutupi dan diselaputi dosa)

﴿ كَلَّا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ﴾ [المطففين: 14].

Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.

6- القلب المختم (Hati yang dikunci mati)

﴿ خَتَمَ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَعَلَى سَمْعِهِمْ وَعَلَى أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ ﴾ [البقرة: 7].

Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.

Al Baqarah :7

7- القلب المغلف (Hati yang tertutup)

﴿ وَقَالُوا قُلُوبُنَا غُلْفٌ بَلْ لَعَنَهُمُ اللَّهُ بِكُفْرِهِمْ فَقَلِيلًا مَا يُؤْمِنُونَ ﴾ [البقرة: 88].

Dan mereka berkata: "Hati kami tertutup". Tetapi sebenarnya Allah telah mengutuk mereka karena keingkaran mereka; maka sedikit sekali mereka yang beriman.

Al Baqarah :88

8- القلب المرعوب (Hati dipenuhi ketakutan)

﴿ سَنُلْقِي فِي قُلُوبِ الَّذِينَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَا أَشْرَكُوا بِاللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَأْوَاهُمُ النَّارُ وَبِئْسَ مَثْوَى الظَّالِمِينَ ﴾ [آل عمران: 151].

Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim.

Ali 'Imran :151

9- القلب المشمئز (Hati yang kesal)

﴿ وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِنْ دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ ﴾ [الزمر: 45].

Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati.

Az Zumar :45

10- القلب الذي لا يفقه (Hati yang tidak memahami)

﴿ لَهُمْ قُلُوبٌ لاَ يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لاَ يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لاَ يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَـٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ ﴾. ﴿الأعراف: 179﴾

mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Al A'raf :179
11- القلب الذي لا يعقل (Hati yang tidak berfikir untuk memahami )

﴿ أَفَلَمْ يَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَتَكُونَ لَهُمْ قُلُوبٌ يَعْقِلُونَ بِهَا أَوْ آذَانٌ يَسْمَعُونَ بِهَا ﴾ [الحج: 46].

maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar?

Al Hajj:46

12- القلب المنكر (Hati yang engkar)

﴿ فَالَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ قُلُوبُهُمْ مُنْكِرَةٌ وَهُمْ مُسْتَكْبِرُونَ ﴾.﴿النحل: 22﴾

Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari (keesaaan Allah), sedangkan mereka sendiri adalah orang-orang yang sombong.

An Nahl :22

13- القلب المغمور، أي: الجاهل الغافل (Hati yang sesat iaitu jahil lalai)

﴿ بَلْ قُلُوبُهُمْ فِي غَمْرَةٍ مِنْ هَذَا وَلَهُمْ أَعْمَالٌ مِنْ دُونِ ذَلِكَ هُمْ لَهَا عَامِلُونَ ﴾ [المؤمنون: 63].

Tetapi hati orang-orang kafir itu dalam kesesatan dari (memahami kenyataan) ini, dan mereka banyak mengerjakan perbuatan-perbuatan (buruk) selain daripada itu, mereka tetap mengerjakannya.

Al Mukminun: 63

14- القلب المريض (Hati yang berpenyakit)

﴿ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ ﴾.﴿البقرة: 10﴾

Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.

Al Baqarah : 10

15- القلب اللاهي (Hati yang lalai leka)

﴿ لَاهِيَةً قُلُوبُهُمْ وَأَسَرُّوا النَّجْوَى الَّذِينَ ظَلَمُوا ﴾ [الأنبياء: 3].

(lagi) hati mereka dalam keadaan lalai. Dan mereka yang zalim itu merahasiakan pembicaraan mereka:

Al Anbiya': 3

16- القلب الزائغ (Hati yang berpaling)

﴿ فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ ﴾. ﴿الصف: 5﴾

Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.

As Saf :5


17- القلب الآثم (Hati yang berdosa)

﴿ وَلَا تَكْتُمُوا الشَّهَادَةَ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ ﴾ [البقرة: 283].

dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya;

Al Baqarah :283

18- القلب الغافل (Hati yang lalai)

﴿ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا ﴾ [الكهف: 28].

dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.

Al Kahfi :28


19- القلب الأعمى (Hati yang buta)

﴿ فَإِنَّهَا لاَ تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ ﴾. [الحج: 46].

Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

Al Hajj :46

20- القلب الغليظ (Hati yang kasar)

﴿ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ ﴾ [آل عمران: 159].

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.

Ali 'Imran :159

21- القلب المفرَّق (Hati yang berpecah belah)

﴿ تَحْسَبُهُمْ جَمِيعًا وَقُلُوبُهُمْ شَتَّى ﴾.﴿الحشر: 14﴾

Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka berpecah belah

Al Hasyr : 14

22- القلب المحسور عليه، أي: عليه حسرة ( Hati yang dipenuhi penyesalan )

﴿ لِيَجْعَلَ اللَّهُ ذَلِكَ حَسْرَةً فِي قُلُوبِهِمْ ﴾ [آل عمران: 156].

Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka.

Ali 'Imran :156

23- القلب المرتاب (Hati yang ragu-ragu)

﴿ وَارْتَابَتْ قُلُوبُهُمْ فَهُمْ فِي رَيْبِهِمْ يَتَرَدَّدُونَ ﴾. ﴿التوبة: 45﴾

kemudian, dan hati mereka ragu-ragu, karena itu mereka selalu bimbang dalam keraguannya.

At Taubah :45

24- القلب المنافق (Hati yang munafiq)

﴿ فَأَعْقَبَهُمْ نِفَاقًا فِي قُلُوبِهِمْ إِلَى يَوْمِ يَلْقَوْنَهُ بِمَا أَخْلَفُوا اللَّـهَ مَا وَعَدُوهُ وَبِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ ﴾
[التوبة: 77].
Maka Allah menimbulkan kemunafikan pada hati mereka sampai kepada waktu mereka menemui Allah, karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan juga karena mereka selalu berdusta.

25- القلب المصروف عنِ الحق (Hati yang dipalingkan dari kebenaran)

﴿ صَرَفَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لاَ يَفْقَهُونَ ﴾. ﴿التوبة: 127﴾

Allah telah memalingkan hati mereka disebabkan mereka adalah kaum yang tidak mengerti.

At Taubah :127



Justeru, sayugianya HATI yang disuluh dengan nur cahaya petunjuk Al Quran memperelokkan dirinya agar kembali kepada Allah, Penciptanya dengan rupa HATI yang salim sejahtera iaitu bersih dari segala kotoran kelakuan dan penyakit hati.

يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ ﴿
٨٨﴾ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّـهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴿٨٩﴾ ﴿الشعراء: ٨٨-٨٩﴾

(yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,

As Syu'ara :88-89





ABi
JIWA TARBAWI 648



Bulan Ramadhan adalah bulan Al Quran. Bulan yang sayugianya Al Quran didekati dan dihampiri. Al Quran sewajarnya basah di lidah dan bercahaya di hati.

Allâh Azza wa Jalla berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia.

Al Baqarah :185

قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ ﴿١٥﴾ يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ


Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allâh, dan Kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allâh memberikan petunjuk kepada orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allâh mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.

Al Mâidah :15-16

Namun, Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam pernah mengadu kepada Allâh Azza wa Jalla tentang perihal kaum musyrikin yang tidak memperdulikan serta menjauhi Al Quran. Mereka berpaling dari al-Qur’an dan tidak mahu mendengar ayat-ayat yang Baginda sallallahu ‘alaihi wa sallam bacakan kepada mereka.

وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا

Berkatalah Ar Rasul, “Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan.”

Al Furqân :30

Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,

“Allâh Azza wa Jalla memberitakan tentang Rasul dan Nabi-Nya Muhammad sallallahu 'alaihi wa sallam' yang berkata, ‘Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur’an sesuatu yang tidak diacuhkan (diabaikan dan ditinggalkan).’ Dan hal itu disebabkan kaum musyrikin tidak mahu mendengar dan menyemak Al Qur’an sebagaimana yang Allâh Azza wa Jalla ceritakan dalam firman-Nya:

وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَسْمَعُوا لِهَٰذَا الْقُرْآنِ وَالْغَوْا فِيهِ لَعَلَّكُمْ تَغْلِبُونَ

Dan orang-orang yang kafir berkata: “Janganlah kamu mendengarkan al-Qur’an ini dengan sungguh-sungguh dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan mereka.”

Fussilat :26

Itulah fenomena Hajrul Quran iaitu sikap menjauhi dan tidak memperdulikan akan ayat-ayat Allah yang masih berlaku sehingga kini di kalangan ummat ini.

قال الإمام ابن القيم رحمه الله [الفوائد لابن القيم: (1/ 82)] :

هجر القرآن أنواع:

1- هجر سماعه، والإيمانِ به، والإصغاءِ إليه.
2- هجر العمل به، والوقوفِ عند حلاله وحرامه وإن قرأه وآمن به.
3- هجر تحكيمه والتحاكم إليه في أصول الدِّين وفروعه، واعتقاد أنه لا يفيد اليقين، وأنَّ أدلَّته لفظيةٌ لا تحصل العلم.
4- هجر تدبُّره وتفهُّمه، ومعرفة ما أراد المتكلم به منه.
5- هجر الاستشفاء والتداوي به في جميع أمراض القلوب وأدوائها، فيطلب شفاء دائه من غيره، ويهجر التداوي به.

وكلُّ هذا داخل في قوله تعالى: ﴿وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا﴾ [الفرقان: 30].


Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, ( Al Fawaid ) :

" Hajrul Qur’an ( Menjauhi Al Quran ) itu ada beberapa macam :

Pertama, tidak mendengarkan, tidak mengimani, dan tidak memperhatikannya.

Kedua, tidak mengamalkannya dan tidak menegakkan apa yang dihalalkan dan diharamkannya walaupun seseorang itu membacanya dan mengimaninya.

Ketiga, tidak menjadikannya sebagai hukum dan tidak berhukum dengannya, baik menyangkut prinsip-prinsip agama mahupun cabang-cabangnya, serta meyakini bahwa al-Qur’an tidak memberi faedah keyakinan dan petunjuk-petunjuknya tidak mengandungi ilmu.

Keempat, tidak mentadabburinya, tidak memahami maknanya, dan tidak mengetahui apa yang diinginkan darinya oleh yang mengatakannya (yaitu Allâh).

Kelima, tidak menjadikannya sebagai ubat untuk segala macam penyakit hati dan mencari ubat penyakit hati tersebut dengan selainnya, serta tidak mengambilnya sebagai ubat .

Kesemuanya ini termasuk dalam pengertian firman Allah ta'ala,
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا

Berkatalah Rasul, “Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku menjadikan al-Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkan.”

Al Furqân :30


Justeru, sayugianya kita bermuhasabah dengan sikap kita terhadap Al Quran di Ramadhan ini.



ABi
JIWA TARBAWI 649


Di saat Ramadhan menjelang pergi ..

Ramadhan adalah bulan untuk mempertingkatkan ketaqwaan melalui ibadah puasa.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ﴿البقرة: ١٨٣﴾

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Al Baqarah :183

Ramadhan adalah bulan diturunkan Al Quran agar manusia mengambilnya sebagai huda(petunjuk) dan furqan (neraca nilai) untuk membezakan antara yang haq dan bathil.

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ﴿البقرة: ١٨٥﴾

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil).

Kini, Ramadhan menjelang pergi.

Apakah ketaqwaanmu telah meningkat dengan bertambahnya amalan taat dan menjauhi maksiat?

Apakah kehidupanmu semakin dekat dengan Al Quran dan semakin terpandu dengan petunjuk dan ajaran Al Quran?



اللهم بارك لنا في رمضان
Ya Allah, berkatilah kami dalam Ramadhan



ABi
JIWA TARBAWI 650




Di saat Ramadhan telah berlalu, apakah nama kita tergolong dalam senarai hamba-hambaNYA yang bebas dari nerakaNYA ...?

Rasulullah sallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

ﻭَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋُﺘَﻘَﺎﺀُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ، ﻭَ ﺫَﻟِﻚَ ﻛُﻞَّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ

“Dan Allah memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka, yang demikian itu terjadi pada setiap malam.”

(HR. At-Tirmizi, Hasan, lihat Al-Misykat no. 1960)

Diriwayatkan Bazzar (Kasyf, no. 962), dari hadis Abu Said, dia berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda,

ﺇﻥ ﻟﻠﻪ ﺗﺒﺎﺭﻙ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﺘﻘﺎﺀ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﻴﻠﺔ _ ﻳﻌﻨﻲ ﻓﻲ ﺭﻣﻀﺎﻥ _ , ﻭﺇﻥ ﻟﻜﻞ ﻣﺴﻠﻢ ﻓﻲ ﻛﻞ ﻳﻮﻡ ﻭﻟﻴﻠﺔ ﺩﻋﻮﺓ ﻣﺴﺘﺠﺎﺑﺔ

“Sesungguhnya Allah Tabaraka wa Ta’ala memberikan kebebasan dari siksa neraka pada setiap malam –yakni di bulan Ramadan- dan sesungguhnya setiap muslim pada waktu siang dan malam memiliki doa yang terkabul ( mustajabah)”.

Jabir radhiallahu ‘anhu berkata, Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

ﺇِﻥَّ ﻟِﻠَّﻪِ ﻋِﻨْﺪَ ﻛُﻞِّ ﻓِﻄْﺮٍ ﻋُﺘَﻘَﺎﺀَ ﻭَﺫَﻟِﻚَ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﻟَﻴْﻠَﺔٍ

“Sesungguhnya Allah memiliki pada setiap berbuka orang-orang yang dimerdekakan (dari api neraka) dan itu di setiap malam.”

(HR. Ibnu Majah, Sahih Ibnu Majah, 2/59)

اللهم بَلِّغْنا رمضانَ في السَّنة القادِمة
Ya Allah, sampaikanlah kami ke Ramadhan yang akan datang..



ABi
JIWA TARBAWI 651



Nasihatilah dan peringatkanlah dirimu dengan Al Quran. Ianya bukan kata-kata manusia tetapi kalam nasihat dan peringatan Allah dari langit ..




يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ﴿يونس: ٥٧﴾

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Yunus : 57

هَـٰذَا بَيَانٌ لِّلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِّلْمُتَّقِينَ ﴿آل عمران: ١٣٨﴾

(Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Ali 'Imran : 138

إِنَّ هَـٰذِهِ تَذْكِرَةٌ فَمَن شَاءَ اتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِ سَبِيلًا ﴿المزمل: ١٩﴾

Sesungguhnya (ayat-ayat) ini adalah suatu peringatan. Maka barangsiapa yang menghendaki niscaya ia menempuh jalan (yang menyampaikannya) kepada Tuhannya.

Al Muzzammil : 19

إِنَّ هَـٰذِهِ تَذْكِرَةٌ فَمَن شَاءَ اتَّخَذَ إِلَىٰ رَبِّهِ سَبِيلًا ﴿الانسان: ٢٩﴾

Sesungguhnya (ayat-ayat) ini adalah suatu peringatan, maka barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya dia mengambil jalan kepada Tuhannya.


Al Insan : 29

كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ﴿
١١﴾ فَمَن شَاءَ ذَكَرَهُ ﴿١٢﴾ ﴿عبس: ١١-١٢﴾
Sekali-kali jangan (demikian)! Sesungguhnya ajaran-ajaran Tuhan itu adalah suatu peringatan, maka barangsiapa yang menghendaki, tentulah ia memperhatikannya,

'Abasa : 11-12

فَذَكِّرْ بِالْقُرْآنِ مَن يَخَافُ وَعِيدِ
﴿ق: ٤٥﴾
Maka beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan ancaman-Ku.

Qaaf : 45

إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِمَنْ كَانَ لَهُ قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيدٌ ﴿ق: ٣٧﴾
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai akal atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikannya.

Qaaf :37




ABi
JIWA TARBAWI 652




Belajar dari BURUNG


أَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ مُسَخَّرَاتٍ فِي جَوِّ السَّمَاءِ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا اللَّـهُ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ﴿النحل: ٧٩﴾

Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dimudahkan terbang diangkasa bebas. Tidak ada yang menahannya selain daripada Allah. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang beriman.

An Nahl : 79

أَوَلَمْ يَرَوْا إِلَى الطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَافَّاتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا الرَّحْمَـٰنُ ۚ إِنَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ بَصِيرٌ ﴿١٩﴾

Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu.(19)

Al Mulk : 19

أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّـهَ يُسَبِّحُ لَهُ مَن فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالطَّيْرُ صَافَّاتٍ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهُ وَتَسْبِيحَهُ وَاللَّـهُ عَلِيمٌ بِمَا يَفْعَلُونَ
﴿النور: ٤١﴾

Tidaklah kamu tahu bahwasanya Allah: kepada-Nya bertasbih apa yang di langit dan di bumi dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya. Masing-masing telah mengetahui (cara) sembahyang dan tasbihnya, dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.

An Nur: 41



Dari Abu Hurairah, Nabi sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَدْخُلُ الْجَنَّةَ أَقْوَامٌ أَفْئِدَتُهُمْ مِثْلُ أَفْئِدَةِ الطَّيْرِ

“Akan masuk syurga suatu kaum yang hati mereka seperti hati burung.”

HR. Muslim 5074

Hati burung dikenal lembut, halus, peka , berjaga-jaga dan sangat tinggi tawakkal serta rasa takutnya pada Allah Penciptanya. Inilah hati yang dikatakan sebagai hati penduduk syurga.

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.”

HR. Tirmizi

Al Imam Nawawi dalam Syarah Muslim menyebut :

يقول النووي - رحمه الله - في شرح صحيح مسلم: قوله - صلى الله عليه وسلم -: ((يدخل الجنة أقوام أفئدتهم مثل أفئدة الطير))، قيل: مثلها في رِقتها وضَعفها؛ كالحديث الآخر: ((أهل اليمن أرقُّ قلوبًا وأضعف أفئدة))، وقيل: في الخوف والهيبة، والطير أكثر الحيوان خوفًا وفزَعًا؛ كما قال الله - تعالى -:

﴿ إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ ﴾ [فاطر: 28].

وكأن المراد: قوم غلب عليهم الخوف؛ كما جاء عن جماعات من السلف في شدة خوفهم، وقيل: المراد المتوكلون، والله أعل

" ( Hati mereka ) seperti hati burung pada lemah lembutnya sebagaimana dalam hadis yang lain ( Penduduk Yaman paling lembut dan halus hati mereka ). Dikatakan juga dalam konteks hati yang dipenuhi rasa takut dan haibah. Burung adalah haiwan yang jiwanya paling takut dan khuatir ( berjaga-jaga ). Sebagaimana firman Allah ta'ala ( menggambarkan jiwa hambaNya ) bermaksud : " Hanyasanya yang takutkan Allah ialah hamba-hambaNya di kalangan ULAMAK " (Fathir : 28)

Seolah-olah yang dikehendaki dengan maksud hadis itu ialah kaum yang jiwanya dikuasai oleh rasa bersangatan khauf takut ( kepada Allah ) dan bertawakkal kepadaNya.

...satu ibrah pengajaran buat HATI yang hidup berhubung dengan penciptaNya..



ABi
JIWA TARBAWI 653



Tatkala nafsu mu bergerak-gerak gemar mengingati dan mahu memperbesarkan kesilapan orang lain padamu ...

Memaafkannnya adalah terlebih utama bagi mu..


وَسَارِعُوا إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ ﴿١٣٣﴾ الَّذِينَ يُنفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّـهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴿١٣٤


“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”

Ali Imrn : 133-134

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ رَجُلًا بِعَفْوٍ إِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ

Sadaqah itu, pada hakikatnya tidak akan mengurangi harta. Tidaklah seorang memberikan maaf, kecuali ia akan semakin bertambah mulia. Dan tidaklah seorang yang tawadhu' kerana Allah, kecuali Allah akan meninggikan darjatnya.

HR Tirmizi, 1952


مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُشْرَفَ لَهُ الْبُنْيَانُ ، وَتُرْفَعَ لَهُ الدَّرَجَاتُ فَلْيَعْفُ عَمَّنْ ظَلَمَهُ ، وَلْيُعْطِ مَنْ حَرَمَهُ ، وَلْيَصِلْ مَنْ قَطَعَهُ

“Barangsiapa yang ingin dibangunkan baginya bangunan di Syurga, hendaknya ia memaafkan orang yang menzaliminya, memberi kepada orang yang bakhil padanya dan menyambung silaturrahmi kepada orang yang memutuskannya.”

HR Al Hakim



Justeru, bermaaf-maafanlah.




ABi
JIWA TARBAWI 654



Inspirasi ..



حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا أَبُو الْأَحْوَصِ عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْحَارِثِ قَالَ
مَا تَرَكَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا وَلَا عَبْدًا وَلَا أَمَةً إِلَّا بَغْلَتَهُ الْبَيْضَاءَ الَّتِي كَانَ يَرْكَبُهَا وَسِلَاحَهُ وَأَرْضًا جَعَلَهَا لِابْنِ السَّبِيلِ صَدَقَةً

Telah menceritakan kepada kami Qutaibah Telah menceritakan kepada kami Abu Al Ahwash dari Abu Ishaq dari 'Amru bin Al Harits dia berkata;

"Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam tidak meninggalkan dinar dan dirham, hamba sahaya laki-laki dan perempuan kecuali hanya baghalnya yang berwarna putih yang biasa Baginda naiki, juga senjatanya serta tanah yang Baginda berikan sebagai sedekah di jalan Allah.

HR Bukhari, 4102



Berbezanya kami dengan mu Wahai Rasulullah ..!




ABi
JIWA TARBAWI 655


Makan dan minum asalnya ada keharusan..

Namun, bila gemar dan loba pada makan dan minum, engkau akan jadi melampau, engkau jadi malas dan lemah untuk beribadah dek sebab makan dan minum berlebihan.


يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ ﴿الأعراف: ٣١﴾

Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan

Al A’raf : 31

Begitulah, dengan berbicara dan bercakap. Bila gemar dan loba pada bercakap, engkau hanya akan banyak menambah dosa tanpa kau sedar.

عن ابن عمر ، رضي الله تعالى عنه ، قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من كثر كلامه كثر سقطه ، ومن كثر سقطه كثرت ذنوبه ، ومن كثرت ذنوبه كانت النار أولى به
(رواه الطبراني وأبو نعيم في الحلية)

Dari Ibnu Umar RA, ia berkata, sabda Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Siapa yang banyak bercakap, maka banyaklah salahnya. Siapa yang banyak salahnya, maka banyaklah pula dosanya. Siapa yang banyak dosanya pula, maka nerakalah lebih utama disebabkan dosa itu.”

(HR Thabarani dan Abu Na’eim dalam Al Hilyah)


Itulah perangai kehendak nafsu diri manusia. Bila tidak terdidik dan tidak dikekang..


Justeru, asuhlah dah suluhlah nafsumu dengan ilmu. Dan kekanglah keinginannya. Jangan sampai ia bertuhan dalam dirimu.

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَـٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا ﴿الإسراء: ٣٦﴾

Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya

Al Isra’ : 36

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَىٰ ﴿
٤٠﴾ فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ ﴿٤١﴾ ﴿النازعات: ٤٠-٤١﴾

Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).

An Nazi’at :40-41





ABi
JIWA TARBAWI 656

Senarai semak HATI

Yang mengotor dan merosakkan hati,

1. Kufur : kufur akbar dan kufur asghar (+kufur nikmat, tidak bersukur)
2. Syirik : syirik akbar dan syirik asghar (+syirik khofi)
3. Nifaq : nifaq iktiqadi dan nifaq ‘amali
4. Syak, zhan dan waham
5. Kejahilan dan kesesatan
6. Kezaliman
7. Takabbur
8. Hasad dengki
9. ‘Ujub bangga dengan amalan
10. Riya’ menuntut pujian manusia untuk amal ibadahnya
11. Marah yang terkeji
12. Bakhil dan gilakan harta
13. Loba dan gemar pada makan dan minum
14. Loba dan gemar pada berkata-kata
15. Gilakan dunia
16. Gilakan kedudukan
17. Dosa-dosa yang belum terampun samaada tidak bertaubat atau istighfar
18. Dikuasai melampau oleh keinginan nafsu
19. Lemah dan malas beribadah
20. Resah dan gelisah dengan takdir Allah
21. Penakut
22. Dikuasai hasutan dan bisikan syaitan
23. Sempit dada kerana kebencian dan permusuhan
24. Buruk sangka
25. Kelalaian dari mengingati Allah
26. Bimbang dengan rezeki
27.
28.
29.
30.
...
..
.


Namun kenapa masih bersibuk dengan orang keburukan orang lain...


(( طوبٰى لمن شَغَلَه عَيبُه عن عُيوبِ الناس ))
(
أخرجه الديلمي )

"Beruntunglah bagi siapa yang keburukan aibnya menyibukkannya daripada keburukan aib manusia "

HR Ad Dailami





ABi
JIWA TARBAWI 657



Bila hati lupa dan lalai ..

Untuk zikir mengingati Allah. Maka manusia jadi lalai dan cuai untuk beribadah kepadaNya..
Manusia jadi hanyut dengan permainan, hiburan, perkara yang sia-sia ..
Manusia hanya akan membiarkan hatinya dikuasai syaitan..
Manusia tidak bimbang dengan dosa yang mengumpuk dalam hatinya..
Manusia menangguh-nangguh untuk bertaubat.

وَمَا يَأْتِيهِم مِّن ذِكْرٍ مِّنَ الرَّحْمَـٰنِ مُحْدَثٍ إِلَّا كَانُوا عَنْهُ مُعْرِضِينَ ﴿الشعراء: ٥﴾

Dan sekali-kali tidak datang kepada mereka suatu peringatan baru dari Tuhan Yang Maha Pemurah, melainkan mereka selalu berpaling daripadanya

Ay Syu’ara: 5

وَمَن يَعْشُ عَن ذِكْرِ الرَّحْمَـٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ ﴿الزخرف: ٣٦﴾

Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran Tuhan Yang Maha Pemurah (Al Quran), kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya.

Az Zukhruf: 36


وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّـهَ فَأَنسَاهُمْ أَنفُسَهُمْ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ ﴿الحشر: ١٩﴾

Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.

Al Hasyr: 19

Untuk zikir mengingati nikmat itu dari Allah.
Maka manusia jadi tidak bersyukur sepenuhnya pada Allah.
Manusia terputus hatinya dari menyandarkan syukur kepada segala pemberian Allah..
Manusia menyandarkan nikmat pada kehebatan dan kemulian dirinya..
Nikmat dari Allah tapi diperlakukan untuk maksiat..
Manusia tidak ada rasa kebimbangan terhadap nikmat itu akan dihisab di akhirat..


وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْإِنسِ لَهُمْ قُلُوبٌ لَّا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَّا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَـٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ أُولَـٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ ﴿الأعراف: ١٧٩﴾

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Al A’raf :179


وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّن ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا وَإِن تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَىٰ فَلَن يَهْتَدُوا إِذًا أَبَدًا ﴿الكهف: ٥٧﴾

Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya.

Al Kahfi: 57


Untuk zikir mengingati kedatangan saat ajal kematian.
Maka manusia akan jadi panjang angan-angannya.
Seharian tidak terdetik dalam hatinya tentang persiapan mati..
Hatinya langsung tidak ada kebimbangan dengan keadaan dan nasibnya di alam barzakh..
Hatinya terus menerus rasa lazat dan seronok dengan kehidupan dunia..
Hatinya tidak tergerak untuk ingin menambah amalan sebagai persiapan hari kematiannya..

أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ﴿
١﴾ حَتَّىٰ زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ ﴿٢﴾ ﴿التكاثر: ١-٢﴾
Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, sampai kamu masuk ke dalam kubur

At Takatsur : 1-2


Zikir untuk mengingati saat datangnya Hari Kiamat.
Manusia terus tenggelam dan hanyut dengan kelazatan hidup dunia.
Tiada dalam hatinya keinsafan untuk bertaubat dan kembali mempersiapkan dirinya untuk bertemu Allah..
Langsung tiada rasa kebimbangan bagaimana ia akan bertemu Allah di mahkamahNya nanti..
Tiada tergerak dalam hatinya mengenang tentang amalannya samaada diterima Allah atau tidak..
Tidak langsung bimbang tentang dosa-dosanya yang memberatkan timbangan kejahatannya..
Tidak langsung bimbang dengan kedahsytan azab neraka yang menanti-nan penghuninya..

وَأَنذِرْهُمْ يَوْمَ الْحَسْرَةِ إِذْ قُضِيَ الْأَمْرُ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ وَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ﴿مريم: ٣٩﴾

Dan berilah mereka peringatan tentang hari penyesalan, (yaitu) ketika segala perkara telah diputus. Dan mereka dalam kelalaian dan mereka tidak (pula) beriman.

Maryam : 39


الَّذِينَ اتَّخَذُوا دِينَهُمْ لَهْوًا وَلَعِبًا وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فَالْيَوْمَ نَنسَاهُمْ كَمَا نَسُوا لِقَاءَ يَوْمِهِمْ هَـٰذَا وَمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَجْحَدُونَ ﴿الأعراف: ٥١﴾

(yaitu) orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka". Maka pada hari (kiamat) ini, Kami melupakan mereka sebagaimana mereka melupakan pertemuan mereka dengan hari ini, dan (sebagaimana) mereka selalu mengingkari ayat-ayat Kami.

Al A’raf : 51

إِنَّ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا وَرَضُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَاطْمَأَنُّوا بِهَا وَالَّذِينَ هُمْ عَنْ آيَاتِنَا غَافِلُونَ ﴿يونس: ٧﴾

Sesungguhnya orang-orang yang tidak mengharapkan (tidak percaya akan) pertemuan dengan Kami, dan merasa puas dengan kehidupan dunia serta merasa tenteram dengan kehidupan itu dan orang-orang yang melalaikan ayat-ayat Kami,

Yunus: 7



Justeru, insafilah HATI mu sendiri.




ABi
JIWA TARBAWI 658



Waspada terhadap musuh yang bersembunyi dan tersembunyi
 
1. Kejahatan sihir dari manusia
 
وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾
(الفلق: ٤)
dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
(Al-Falaq : 4)
 
2. Kejahatan orang berdengki
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾
(الفلق: ٥)
dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.
(Al-Falaq: 5)
 
3. Kejahatan bisikan keraguan untuk dari jin dan manusia yang bersifat syaitan.

مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾
(الناس : ٤-٦)
Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

(An-Nas:4-6)
 
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ ﴿الأنعام: ١١٢﴾
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia).

(Al-An’am:112)
 
4. Kejahatan ucapan dan kata-kata dari manusia yang sia-sia bahkan menyesatkan.

وَمِنَ النَّاسِ مَن يَشْتَرِي لَهْوَ الْحَدِيثِ لِيُضِلَّ عَن سَبِيلِ اللَّـهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَيَتَّخِذَهَا هُزُوًا أُولَـٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ مُّهِينٌ ﴿لقمان: ٦﴾
Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.

(Luqman: 6)

5. Kelalaian dan penghalang dari orang yang paling hampir.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
﴿التغابن: ١٤﴾
Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka

(At-Taghabun: 14)

Imam Ibnu Katsir mengulas ayat ini dalam tafsirnya, ‘
Dikatakan demikian kerana di antara mereka ada yang melalaikannya dari amal saleh, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman Allah ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُون
Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.

(Al-Munafiqun: 9)

Mujahid mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini:

إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ
Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu.

(At-Taghabun: 14)

‘Kerana mereka mendorong seseorang untuk memutuskan tali persaudaraan atau berbuat suatu maksiat terhadap Tuhannya, kerana cintanya kepada isteri dan anak-anaknya terpaksa ia mentaatinya dan tidak mampu menolaknya.’

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ: قَالَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "الْوَلَدُ ثَمَرَةُ الْقُلُوبِ، وَإِنَّهُمْ مَجبنة مَبخلة مَحْزَنَةٌ

Dari Abu Sa'id yang mengatakan bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda:
“Anak itu adalah buah hati, dan sesungguhnya mereka itu penyebab hati menjadi pengecut, sifat menjadi bakhil, dan sumber kesedihan.”

HR Al-Bazzar

عَنْ أَبِي مَالِكٍ الْأَشْعَرِيِّ؛ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَيْسَ عَدُوُّكَ الَّذِي إِنْ قَتَلْتَهُ كَانَ فَوْزًا لَكَ، وَإِنْ قَتَلَكَ دَخَلْتَ الْجَنَّةَ، وَلَكِنَّ الَّذِي لَعَلَّهُ عَدُوٌّ لَكَ وَلَدُكَ الَّذِي خَرَجَ مِنْ صُلْبِكَ، ثُمَّ أَعْدَى عَدُوٍّ لَكَ مالُك الَّذِي مَلَكَتْ يَمِينُكَ"

Dari Abu Malik Al-Asy'ari, bahawa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
“Musuhmu itu bukanlah orang yang jika kamu bunuh, maka kemenangan bagimu; dan jika dia membunuhmu, maka kamu masuk syurga.
Tetapi barangkali yang menjadi musuhmu itu adalah anakmu yang keluar dari sulbimu sendiri. Kemudian musuhmu yang paling tegar adalah harta yang kamu miliki.”

HR Thabarani


Justeru, mohonlah sungguh-sungguh pemeliharaan dan perlindungan Allah. Hanya padaNYA lah sahaja tempat bergantung seorang HAMBA.



ABi
2024/09/30 15:29:53
Back to Top
HTML Embed Code: