Dear all,
Kenapa Allah turunkan ujian yang sama?
Berkali kali?
Sampai masa kita rasa letih.
Ingatkan tiada jalan lagi.
Rupanya Allah sedang siapkan sesuatu.
Rupanya Dia nak kita belajar sesuatu.
Rupanya ada hadiah yang sedang Allah persiapkan untuk kita hambaNya..
Sampai satu masa, Allah nak kita betul-betul faham apa lah yang Dia nak sampaikan sebenarnya.
Kerana..
Hari hari ke hari, setiap detik yang berlalu,
kita sedang diajar.
Diajar erti kehidupan oleh Tuhan.
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya.”(Ath-Thalaq : 3)
"Ya Allah bantulah kami untuk merasa syukur, untuk sekecil-kecil nikmat, sehingga sebesar-besarnya, bantulah kami untuk bersifat qanaah untuk setiap rezeki yang Kau berikan kami, semoga kami sentiasa merasa cukup untuk segala yang Kau berikan kami."
Dan semoga Kau ampunkan jika kami masih lagi merungut terhadap nikmat yang telah Kau berikan kami.
Alhamdulillah for the lesson Ya Allah.
Alhamdulillah for everything ya Allah. ❤️
Terus kuat.
Kerana Allah sentiasa bersama kita.
Have faith!
@Ruang_Aksara
Kenapa Allah turunkan ujian yang sama?
Berkali kali?
Sampai masa kita rasa letih.
Ingatkan tiada jalan lagi.
Rupanya Allah sedang siapkan sesuatu.
Rupanya Dia nak kita belajar sesuatu.
Rupanya ada hadiah yang sedang Allah persiapkan untuk kita hambaNya..
Sampai satu masa, Allah nak kita betul-betul faham apa lah yang Dia nak sampaikan sebenarnya.
Kerana..
Hari hari ke hari, setiap detik yang berlalu,
kita sedang diajar.
Diajar erti kehidupan oleh Tuhan.
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya.”(Ath-Thalaq : 3)
"Ya Allah bantulah kami untuk merasa syukur, untuk sekecil-kecil nikmat, sehingga sebesar-besarnya, bantulah kami untuk bersifat qanaah untuk setiap rezeki yang Kau berikan kami, semoga kami sentiasa merasa cukup untuk segala yang Kau berikan kami."
Dan semoga Kau ampunkan jika kami masih lagi merungut terhadap nikmat yang telah Kau berikan kami.
Alhamdulillah for the lesson Ya Allah.
Alhamdulillah for everything ya Allah. ❤️
Terus kuat.
Kerana Allah sentiasa bersama kita.
Have faith!
@Ruang_Aksara
Pernah satu ketika, saya rasa sangat lost. Sangat down. I felt totally lost, burnt out and super tired.
Sedih,
Dada berat semacam,
Tertunduk lemah,
Sesak, dan lelah,
Menangis, merintih, penat, dan rasa berputus asa.
Tengok sekeliling. Gelap.
I just couldn't describe my own feeling.
Rasa sesak.
Rasa nak menangis. Tapi tak boleh.
Everything seems okay, but it just I am totally tired.
Nak di luah mungkin tak terdaya.
Nak di cerita entah pada siapa.
Nak di adu mungkin agak susah dan bukan pada siapa siapa.
Nak menangis pula dah tak mampu.
Tak tahu nak buat apa.
Saya ingat pesanan seseorang,
"Bangun, ambil wuduk. Luahkan segala nya kepada Allah.
Serahkan hati sepenuhnya hanya kepada Dia."
Dalam sujud, luahkan pada Tuhan.
Pejam mata, sebut segala rasa.
Apa saja rasa yang kita rasa, tiada rahsia antara kita dengan-Nya.
Sebutkan, panjatkan, harapkan, dalam doa dengan bisikan-bisikan keinsafan penuh kehambaan.
Sungguh sungguh kita minta pada Allah.
Dia Maha Tahu.
Dia Maha Mendengar.
Dia Maha Memahami.
Dengan -Nya ceritakanlah segala -galanya.
Luahkan.
Yang kita simpan. Yang kita rahsiakan. Yang kita inginkan. Yang kita pohonkan.
Just remember,
Allah masih pandang kita,
Allah masih beri nikmat pada kita,
Allah masih beri segalanya.
Rupanya apa yang saya inginkan hanya rasa bertuhan. Terlalu penat dengan urusan dunia.
Allah mampu memudahkan apa yang sukar di mata manusia, kerana Dia Maha Hebat.
Sandarkan harapan kepada yang Maha Kekal, kerana dia mampu memberi saat seluruh dunia tak mampu.
The pain, the sadness, the difficulties in this dunya is only for a while.
Yes dear, sometimes..
Nak di luah mungkin tak terdaya.
Nak di cerita entah pada siapa.
Nak di adu mungkin agak susah dan bukan pada siapa siapa.
Namun kita semua tahu.
Ada yang lebih setia memahami dari manusia.
Dia yang satu.
Yang Maha Esa.Allah..
Yes dear,
It's amazing how Allah test all of us sometimes.
Things that we never thought of, the things that we were prepared for, did not happen and sometimes the things unplanned did happen.
And no one knows what the future holds. Most of the time, Allah's plan is beyond our grasp and often beyond our imaginations.
But then, this made us smile somehow, how lucky we are.
Allah will always be there for us.
The time when you feel you are all alone,
The time when the tears flowing down,
He always been there.
The hope in Allah which is never lost, and the love He has for us.
Those tears that come down our cheeks in the midst of du'as are counted.
Those silent du'as which come from our heart when walking down the street are listened to.All by the one who created us. Masya Allah..
And I always believe that, the greatest du'a in the world is…
The du'a that comes from the heart!
Yes, the du'a that comes from the heart, the dua that begs Allah for help, the du'a that brings tears to our eyes and wracks our soul is the greatest du'a in the world.
Know that He is with us wherever we are.
He understands us when other people not.
Never ever lose hope with Allah's mercy.
Don’t give up hope in Allah. He is there to ask upon, to help, to guide us.
Apa yang berlaku dalam hidup kita ini, semuanya dalam gengaman Dia.
Persoalannya, sejauh mana kita meletakkan Allah di hati kita saat ujian terus berlabuh dan di mana tawakal kita.
Saat hati meronta, merintih, menangis berputus asa, sejauh mana kita meletakkan pengharapan total hanya kepada Dia.
Hanya Dia.
"Besarnya kuasa redha.."
Redha means to wholeheartedly accept whatever decision that Allah has decided upon us. In any condition.
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya.”(Ath-Thalaq : 3)
"Ya Allah bantulah kami untuk merasa syukur, untuk sekecil-kecil nikmat, sehingga sebesar-besarnya, bantulah kami untuk bersifat qanaah untuk setiap rezeki yang Kau berikan kami, semoga kami sentiasa merasa cukup untuk segala yang Kau berikan kami."
Sedih,
Dada berat semacam,
Tertunduk lemah,
Sesak, dan lelah,
Menangis, merintih, penat, dan rasa berputus asa.
Tengok sekeliling. Gelap.
I just couldn't describe my own feeling.
Rasa sesak.
Rasa nak menangis. Tapi tak boleh.
Everything seems okay, but it just I am totally tired.
Nak di luah mungkin tak terdaya.
Nak di cerita entah pada siapa.
Nak di adu mungkin agak susah dan bukan pada siapa siapa.
Nak menangis pula dah tak mampu.
Tak tahu nak buat apa.
Saya ingat pesanan seseorang,
"Bangun, ambil wuduk. Luahkan segala nya kepada Allah.
Serahkan hati sepenuhnya hanya kepada Dia."
Dalam sujud, luahkan pada Tuhan.
Pejam mata, sebut segala rasa.
Apa saja rasa yang kita rasa, tiada rahsia antara kita dengan-Nya.
Sebutkan, panjatkan, harapkan, dalam doa dengan bisikan-bisikan keinsafan penuh kehambaan.
Sungguh sungguh kita minta pada Allah.
Dia Maha Tahu.
Dia Maha Mendengar.
Dia Maha Memahami.
Dengan -Nya ceritakanlah segala -galanya.
Luahkan.
Yang kita simpan. Yang kita rahsiakan. Yang kita inginkan. Yang kita pohonkan.
Just remember,
Allah masih pandang kita,
Allah masih beri nikmat pada kita,
Allah masih beri segalanya.
Rupanya apa yang saya inginkan hanya rasa bertuhan. Terlalu penat dengan urusan dunia.
Allah mampu memudahkan apa yang sukar di mata manusia, kerana Dia Maha Hebat.
Sandarkan harapan kepada yang Maha Kekal, kerana dia mampu memberi saat seluruh dunia tak mampu.
The pain, the sadness, the difficulties in this dunya is only for a while.
Yes dear, sometimes..
Nak di luah mungkin tak terdaya.
Nak di cerita entah pada siapa.
Nak di adu mungkin agak susah dan bukan pada siapa siapa.
Namun kita semua tahu.
Ada yang lebih setia memahami dari manusia.
Dia yang satu.
Yang Maha Esa.Allah..
Yes dear,
It's amazing how Allah test all of us sometimes.
Things that we never thought of, the things that we were prepared for, did not happen and sometimes the things unplanned did happen.
And no one knows what the future holds. Most of the time, Allah's plan is beyond our grasp and often beyond our imaginations.
But then, this made us smile somehow, how lucky we are.
Allah will always be there for us.
The time when you feel you are all alone,
The time when the tears flowing down,
He always been there.
The hope in Allah which is never lost, and the love He has for us.
Those tears that come down our cheeks in the midst of du'as are counted.
Those silent du'as which come from our heart when walking down the street are listened to.All by the one who created us. Masya Allah..
And I always believe that, the greatest du'a in the world is…
The du'a that comes from the heart!
Yes, the du'a that comes from the heart, the dua that begs Allah for help, the du'a that brings tears to our eyes and wracks our soul is the greatest du'a in the world.
Know that He is with us wherever we are.
He understands us when other people not.
Never ever lose hope with Allah's mercy.
Don’t give up hope in Allah. He is there to ask upon, to help, to guide us.
Apa yang berlaku dalam hidup kita ini, semuanya dalam gengaman Dia.
Persoalannya, sejauh mana kita meletakkan Allah di hati kita saat ujian terus berlabuh dan di mana tawakal kita.
Saat hati meronta, merintih, menangis berputus asa, sejauh mana kita meletakkan pengharapan total hanya kepada Dia.
Hanya Dia.
"Besarnya kuasa redha.."
Redha means to wholeheartedly accept whatever decision that Allah has decided upon us. In any condition.
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya.”(Ath-Thalaq : 3)
"Ya Allah bantulah kami untuk merasa syukur, untuk sekecil-kecil nikmat, sehingga sebesar-besarnya, bantulah kami untuk bersifat qanaah untuk setiap rezeki yang Kau berikan kami, semoga kami sentiasa merasa cukup untuk segala yang Kau berikan kami."
Dan semoga Kau ampunkan jika kami masih lagi merungut terhadap nikmat yang telah Kau berikan kami.
Alhamdulillah for the lesson Ya Allah.
Alhamdulillah for everything ya Allah. ❤
@Ruang_Aksara
Alhamdulillah for the lesson Ya Allah.
Alhamdulillah for everything ya Allah. ❤
@Ruang_Aksara
Semalam saya terima dm di instagram saya.
Buat saya berfikir sekejap.
Lelaki. Adik ni memang saya kenal.
"Saya tak tahu. Saya tak boleh nak terima orang lain. Tapi minggu depan dia dah nak kahwin dengan orang lain. Sakit, saya ingat saya dah move on , tapi sakitnya sampai saya tak boleh nak tidur, sakit sangat, tak pernah saya bayangkan sakitnya akan begini... "
Lelaki ya. Jangan ingat perempuan saja yang susah nak move on.
Tentang pertunangan yang putus, tentang perpisahan, tentang airmata yang berlinang, tentang sakitnya hati, tentang pedihnya ditinggalkan tanpa sebarang kata.
Allah akan uji pada titik terlemah kita, sampai kita jatuh terduduk, hati hancur pecah koyak rabak, sehinggakan rasa sesak dan lelah dengan dunia, di akhirnya kita akan sedar kita sangat perlukan Dia.
Hanya Dia.
"Kadang, tanda cinta Allah terhadap seseorang itu Allah akan biarkan hati dia hancur berkali-kali sampai dia rasa tak ada lagi harapan di dunia ini.
Dan itu akan membuat dia punya harapan hanya untuk Allah saja."– Syeikh Abdul Qadir Jailani.
I know, it’s never easy to let go.
Never easy.
It takes time..
Kadang berbulan, kadang sampai bertahun tahun kesakitan nak move on tu.
Bukan hari ni lepaskan, esok pagi dah tak rasa apa-apa.
Bukan begitu,
tapi kadang-kadang sebab kita tahu itu yang terbaik.
Lepaskan pergi, at the moment at least.
Lepaskan juga walaupun dalam keadaan kamu masih menyayanginya.
Masih ingat dunia ini sementara?
Hidup dan nafas pun tak akan selama mana.
Lepaskan dia kerana kau percaya Allah akan menjaganya dengan lebih baik.
Dan kau juga layak untuk bahagia. Sampai satu saat kau juga akan ditemukan dengan dia yang selayaknya untukmu.
Jika kamu tidak bersama dengan orang yang sering kamu doakan, mungkin kamu akan dibersamakan dengan orang yang diam-diam mendoakanmu.
Ada yang pernah kata, Keinginan dan takdir juga begitu.
kita nak sangat satu-satu benda ni jadi kat kita. tapi takdir Tuhan kadang tak mengizinkan benda tu jadi pada kita.
Ada cinta (dan juga hal-hal lain) yang memang indah sangat bagi kita.
Tapi cinta tu kadang tak dapat kita miliki. bagai bulan yang cantik tersangkut di langit, hanya bisa dipandang tak mampu dipegang.
kadang hanya mampu dirasa tapi bukan untuk dipunya.
I know, it’s never easy to let go.
Never easy.
Its okay, kalau hari ini masih belum mampu.
Its okay, kalau hari ini masih lagi struggle.
Its okay, kalau hari ini masih lagi rasa sedih.
Take your time.
But remember this, who wins if you move on?
How good to feel to take the baggage from your shoulders?
To focus.To build your own future.
Moving on of your life.
To create your best version of yourself.
Kalau jatuh sekali ni, kita bangkit lagi 10 kali.
Its okay, kalau jatuh dan bangkit lagi. Its totally okay.
Jika benar kita sudah sehabis daya berusaha,
Jika benar kita sudah sekuat hati berdoa,
Jika benar kita sudah selapang dada bertawakal,
Yakinlah Allah akan berikan yang terbaik.
Walaupun dalam pandangan kita bukan itu yang terbaik dan bukan itu yang kita mahukan.
Hanya kerana kita berdegil tak mahu menerima apa yang telah terjadi, ia takkan mengubah apa-apa yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Sebab dalam hidup kita ini,
Ada sebab yang masih Allah simpankan.
Atau ada hikmah yang masih belum kita jumpa.
Saya nak share doa yang sangat saya suka.
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ أَنَّ اللَّهَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ
وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ
"Subhanal malikil quddus, innallaha khalqis samawaati wal ardh bil haqq, in yasyaa’ yudzhibkum wa yaati bil khalqin jadiidin wa maa dzaalika ‘allallahi bi’aziz."
[Maha suci Allah yang menciptakan, jika Dia mengkehendaki dihilangkannya dan digantinya dengan yang baru, tidaklah yang demikian itu susah bagi Allah]
Kadang apa yang kita minta.
Kita minta untuk bersama dengannya. Tapi Allah takdirkan sebaliknya. Rupanya Dia hanya mahukan yang terbaik untuk kita.
HambaNya yang sentiasa layak untuk diuji.
Kita rasakan bersama dengannya itu yang terbaik.
Tapi mungkin bukan itu yang Allah mahukan.
Buat saya berfikir sekejap.
Lelaki. Adik ni memang saya kenal.
"Saya tak tahu. Saya tak boleh nak terima orang lain. Tapi minggu depan dia dah nak kahwin dengan orang lain. Sakit, saya ingat saya dah move on , tapi sakitnya sampai saya tak boleh nak tidur, sakit sangat, tak pernah saya bayangkan sakitnya akan begini... "
Lelaki ya. Jangan ingat perempuan saja yang susah nak move on.
Tentang pertunangan yang putus, tentang perpisahan, tentang airmata yang berlinang, tentang sakitnya hati, tentang pedihnya ditinggalkan tanpa sebarang kata.
Allah akan uji pada titik terlemah kita, sampai kita jatuh terduduk, hati hancur pecah koyak rabak, sehinggakan rasa sesak dan lelah dengan dunia, di akhirnya kita akan sedar kita sangat perlukan Dia.
Hanya Dia.
"Kadang, tanda cinta Allah terhadap seseorang itu Allah akan biarkan hati dia hancur berkali-kali sampai dia rasa tak ada lagi harapan di dunia ini.
Dan itu akan membuat dia punya harapan hanya untuk Allah saja."– Syeikh Abdul Qadir Jailani.
I know, it’s never easy to let go.
Never easy.
It takes time..
Kadang berbulan, kadang sampai bertahun tahun kesakitan nak move on tu.
Bukan hari ni lepaskan, esok pagi dah tak rasa apa-apa.
Bukan begitu,
tapi kadang-kadang sebab kita tahu itu yang terbaik.
Lepaskan pergi, at the moment at least.
Lepaskan juga walaupun dalam keadaan kamu masih menyayanginya.
Masih ingat dunia ini sementara?
Hidup dan nafas pun tak akan selama mana.
Lepaskan dia kerana kau percaya Allah akan menjaganya dengan lebih baik.
Dan kau juga layak untuk bahagia. Sampai satu saat kau juga akan ditemukan dengan dia yang selayaknya untukmu.
Jika kamu tidak bersama dengan orang yang sering kamu doakan, mungkin kamu akan dibersamakan dengan orang yang diam-diam mendoakanmu.
Ada yang pernah kata, Keinginan dan takdir juga begitu.
kita nak sangat satu-satu benda ni jadi kat kita. tapi takdir Tuhan kadang tak mengizinkan benda tu jadi pada kita.
Ada cinta (dan juga hal-hal lain) yang memang indah sangat bagi kita.
Tapi cinta tu kadang tak dapat kita miliki. bagai bulan yang cantik tersangkut di langit, hanya bisa dipandang tak mampu dipegang.
kadang hanya mampu dirasa tapi bukan untuk dipunya.
I know, it’s never easy to let go.
Never easy.
Its okay, kalau hari ini masih belum mampu.
Its okay, kalau hari ini masih lagi struggle.
Its okay, kalau hari ini masih lagi rasa sedih.
Take your time.
But remember this, who wins if you move on?
How good to feel to take the baggage from your shoulders?
To focus.To build your own future.
Moving on of your life.
To create your best version of yourself.
Kalau jatuh sekali ni, kita bangkit lagi 10 kali.
Its okay, kalau jatuh dan bangkit lagi. Its totally okay.
Jika benar kita sudah sehabis daya berusaha,
Jika benar kita sudah sekuat hati berdoa,
Jika benar kita sudah selapang dada bertawakal,
Yakinlah Allah akan berikan yang terbaik.
Walaupun dalam pandangan kita bukan itu yang terbaik dan bukan itu yang kita mahukan.
Hanya kerana kita berdegil tak mahu menerima apa yang telah terjadi, ia takkan mengubah apa-apa yang telah ditentukan oleh Tuhan.
Sebab dalam hidup kita ini,
Ada sebab yang masih Allah simpankan.
Atau ada hikmah yang masih belum kita jumpa.
Saya nak share doa yang sangat saya suka.
سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ أَنَّ اللَّهَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكُمْ وَيَأْتِ بِخَلْقٍ جَدِيدٍ
وَمَا ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ بِعَزِيزٍ
"Subhanal malikil quddus, innallaha khalqis samawaati wal ardh bil haqq, in yasyaa’ yudzhibkum wa yaati bil khalqin jadiidin wa maa dzaalika ‘allallahi bi’aziz."
[Maha suci Allah yang menciptakan, jika Dia mengkehendaki dihilangkannya dan digantinya dengan yang baru, tidaklah yang demikian itu susah bagi Allah]
Kadang apa yang kita minta.
Kita minta untuk bersama dengannya. Tapi Allah takdirkan sebaliknya. Rupanya Dia hanya mahukan yang terbaik untuk kita.
HambaNya yang sentiasa layak untuk diuji.
Kita rasakan bersama dengannya itu yang terbaik.
Tapi mungkin bukan itu yang Allah mahukan.
Allah itu adil, sangat adil, maha Adil. Percayalah..
Dia tahu apa yang terbaik buat hamba hamba Nya.
Akan sampai masanya kita akan faham kenapa hadirnya dia yang seketika dalam hidup kita tapi kesannya sangat menyakitkan bila berpisah.
Akan sampai satu masa yang kita akan benar benar faham mengapa Allah hadirkan dia dan tarik dia dari hidup kita.
Akan sampai masanya kita akan jumpa ketenangan atas apa yang Allah takdirkan terhadap kita.
Akan sampai masanya kita akan sedar atas semua yang berlaku hanya kerana Allah sangat sayangkan kita.
Kita hanya mahu melihat terkabulnya doa adalah seperti mana yang kita pohon lewat hajat dan istikarah .
Padahal barangkali sahaja terkabulnya doa kita lebih baik daripada yang kita mohon.
Percaya Allah baik. Sangat baik.
Tidak ada ketentuan-Nya yang tidak baik. Tidak Ada.
Kalau hati tu dah pecah, terkoyak, ambil, kutip balik, cantumkan semula dan isi hati kita dengan Allah.
Susah, memang susah.
Penat, memang penat.
Tapi Allah tahu. Dia tahu. Dia faham.
Bahagia pasti akan tiba.
Yang bersedih akan tersenyum.
Yang diuji akan tabah.
Yang patah hati akan bahagia.
Have faith!
@Ruang_Aksara
Dia tahu apa yang terbaik buat hamba hamba Nya.
Akan sampai masanya kita akan faham kenapa hadirnya dia yang seketika dalam hidup kita tapi kesannya sangat menyakitkan bila berpisah.
Akan sampai satu masa yang kita akan benar benar faham mengapa Allah hadirkan dia dan tarik dia dari hidup kita.
Akan sampai masanya kita akan jumpa ketenangan atas apa yang Allah takdirkan terhadap kita.
Akan sampai masanya kita akan sedar atas semua yang berlaku hanya kerana Allah sangat sayangkan kita.
Kita hanya mahu melihat terkabulnya doa adalah seperti mana yang kita pohon lewat hajat dan istikarah .
Padahal barangkali sahaja terkabulnya doa kita lebih baik daripada yang kita mohon.
Percaya Allah baik. Sangat baik.
Tidak ada ketentuan-Nya yang tidak baik. Tidak Ada.
Kalau hati tu dah pecah, terkoyak, ambil, kutip balik, cantumkan semula dan isi hati kita dengan Allah.
Susah, memang susah.
Penat, memang penat.
Tapi Allah tahu. Dia tahu. Dia faham.
Bahagia pasti akan tiba.
Yang bersedih akan tersenyum.
Yang diuji akan tabah.
Yang patah hati akan bahagia.
Have faith!
@Ruang_Aksara
Setiap orang ada bahagiannya masing-masing.
Things are not in our control.
We can't control where we are in life.
Ada benda yang kita hanya boleh usaha, selebihnya kita letakkan pada Allah.
Because, when Allah wills something, nothing can stop it from happening.
Life is not a race. never compare our journey with others. We have our own timeline.❤️
And regardless of the efforts we may/may not put into making things happens, will only happen with Allah's permission..
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
Allahumma Inni as aluka nafsaan bika mutmainnah, tu'minu biliqaa-ika wathardha, Bi qadhaaika, wataqna'u bi atho ika.
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada Mu, yang yakin akan bertemu dengan Mu, yang redha dengan ketetapan Mu, dan yang selalu merasa cukup dengan pemberian Mu."
And just remember whatever does happen, will only happen if Allah gives His permission.
Have faith!❤️
@Ruang_Aksara
Things are not in our control.
We can't control where we are in life.
Ada benda yang kita hanya boleh usaha, selebihnya kita letakkan pada Allah.
Because, when Allah wills something, nothing can stop it from happening.
Life is not a race. never compare our journey with others. We have our own timeline.❤️
And regardless of the efforts we may/may not put into making things happens, will only happen with Allah's permission..
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ
Allahumma Inni as aluka nafsaan bika mutmainnah, tu'minu biliqaa-ika wathardha, Bi qadhaaika, wataqna'u bi atho ika.
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada Mu, yang yakin akan bertemu dengan Mu, yang redha dengan ketetapan Mu, dan yang selalu merasa cukup dengan pemberian Mu."
And just remember whatever does happen, will only happen if Allah gives His permission.
Have faith!❤️
@Ruang_Aksara
Dari minggu lepas, saya terima DM di instagram, fb, dan juga channel telegram.
Putus tunang. Lock down pula di negara orang.
Kematian suami minggu lepas.
Ahli keluarga panas baran, rasa nak lari dari rumah
Ex tunang datang serang dan pukul, sampai trauma
Ahli keluarga dijangkiti covid
Risau, dada rasa nak pecah.
Putus semangat. Seakan tak mampu nak berdiri lagi.
Dalam hidup kita ini,
akan sampai satu masa,
Kita rasa penat sangat,
kita rasa sakit sangat,
kita rasa dah tak sanggup nak hidup,
kita rasa bagai nak gila.
Kita rasa exhausted sangat.
Ujian yang Allah berikan datang satu demi satu.
Sampai satu tahap, you think you are in the lowest point of your life.
And you cry, because the pain is greater than what you can bear. And you sleep, because you can’t stay anymore.
Kadang-kadang bila kita lihat orang lain, kita tertanya-tanya,
"Kenapa mereka nampak sangat bahagia?"
"Kenapa aku diuji, sedangkan yang lain mampu tersenyum sedang aku berteman air mata?"
Itu hanya penilaian mata kita.
Yakin lah Allah lebih tahu keadaan hamba-hambaNya.
Kerana ujian Allah itu berbeza.
Mungkin untuk dapat kekuatan luar biasa, hati itu perlu rabak berkali-kali.
Mungkin yang kita lihat selalu tersenyum itu, menyimpan air matanya ketika bersendirian.
Mungkin yang kita lihat selalu gembira itu, sedang berduka tapi berusaha menyembunyikan kesedihannya.
Kita tak akan mampu menjawab semua persoalan dalam hidup kita. Tapi tak mengapa.
Apapun ujian, kesakitan , kelelahan yang dirasakan saat ini, baca doa ini,
اللهم لا سهل إلا ما جعلته سهلًا وأنت تجعل الحزن إذا شئت سهلً
[Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.
Akan sampai saatnya kita akan faham kenapa Allah letakkan kita dalam situasi itu. Akan sampai masanya kita akan tenang menerima takdir Allah.
Akan sampai masanya kita akan sedar, apa yang Allah turunkan hanya lah sebagai tanda cinta Nya kepada kita.
Satu hari nanti kamu akan lupakan segala kesakitan ini. Akan sampai masanya, semuanya hanya akan jadi tinggal kenangan.
Kata pada diri sendiri,
"I’ll be okay. I have to endure this pain. I have to be strong for Him."
Allah sentiasa bersama, dan kasih sayangNya selalu ada buat kita hambaNya.
It’s Allah who truly knows your heart.
SubhanAllah, whatever pain we suffer in this life is not in vain. It is not wasted. We may cry and wince and groan over the pains, but Allah sees our suffering and will compensate us more than we can imagine, as long as we are patient and keep faith in Him.
What’s beautiful is how Allah plans things to turn out for us, there is nothing better than His Qadr. No matter what, always remain patient, He has the best waiting for us..
Just give it time. Trust Him!
I just want you to know that, you are not alone.
Allah loves us so much. And the pain will gone someday.
If you’re reading this, I hope Allah grants you patience through your hardships and soothes any pain you may be bearing and I request of you to please make the same prayer for me. For all of us.
Have faith!
@Ruang_Aksara
Putus tunang. Lock down pula di negara orang.
Kematian suami minggu lepas.
Ahli keluarga panas baran, rasa nak lari dari rumah
Ex tunang datang serang dan pukul, sampai trauma
Ahli keluarga dijangkiti covid
Risau, dada rasa nak pecah.
Putus semangat. Seakan tak mampu nak berdiri lagi.
Dalam hidup kita ini,
akan sampai satu masa,
Kita rasa penat sangat,
kita rasa sakit sangat,
kita rasa dah tak sanggup nak hidup,
kita rasa bagai nak gila.
Kita rasa exhausted sangat.
Ujian yang Allah berikan datang satu demi satu.
Sampai satu tahap, you think you are in the lowest point of your life.
And you cry, because the pain is greater than what you can bear. And you sleep, because you can’t stay anymore.
Kadang-kadang bila kita lihat orang lain, kita tertanya-tanya,
"Kenapa mereka nampak sangat bahagia?"
"Kenapa aku diuji, sedangkan yang lain mampu tersenyum sedang aku berteman air mata?"
Itu hanya penilaian mata kita.
Yakin lah Allah lebih tahu keadaan hamba-hambaNya.
Kerana ujian Allah itu berbeza.
Mungkin untuk dapat kekuatan luar biasa, hati itu perlu rabak berkali-kali.
Mungkin yang kita lihat selalu tersenyum itu, menyimpan air matanya ketika bersendirian.
Mungkin yang kita lihat selalu gembira itu, sedang berduka tapi berusaha menyembunyikan kesedihannya.
Kita tak akan mampu menjawab semua persoalan dalam hidup kita. Tapi tak mengapa.
Apapun ujian, kesakitan , kelelahan yang dirasakan saat ini, baca doa ini,
اللهم لا سهل إلا ما جعلته سهلًا وأنت تجعل الحزن إذا شئت سهلً
[Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah.
Akan sampai saatnya kita akan faham kenapa Allah letakkan kita dalam situasi itu. Akan sampai masanya kita akan tenang menerima takdir Allah.
Akan sampai masanya kita akan sedar, apa yang Allah turunkan hanya lah sebagai tanda cinta Nya kepada kita.
Satu hari nanti kamu akan lupakan segala kesakitan ini. Akan sampai masanya, semuanya hanya akan jadi tinggal kenangan.
Kata pada diri sendiri,
"I’ll be okay. I have to endure this pain. I have to be strong for Him."
Allah sentiasa bersama, dan kasih sayangNya selalu ada buat kita hambaNya.
It’s Allah who truly knows your heart.
SubhanAllah, whatever pain we suffer in this life is not in vain. It is not wasted. We may cry and wince and groan over the pains, but Allah sees our suffering and will compensate us more than we can imagine, as long as we are patient and keep faith in Him.
What’s beautiful is how Allah plans things to turn out for us, there is nothing better than His Qadr. No matter what, always remain patient, He has the best waiting for us..
Just give it time. Trust Him!
I just want you to know that, you are not alone.
Allah loves us so much. And the pain will gone someday.
If you’re reading this, I hope Allah grants you patience through your hardships and soothes any pain you may be bearing and I request of you to please make the same prayer for me. For all of us.
Have faith!
@Ruang_Aksara
Apa yang kita tak rasa sepanjang 2020 ini?
Hujung tahun lepas, kita bermula dengan
semangat yang sama seperti tahun-tahun
sudah bagi menghadapi tahun baru.
Berkobar-kobarnya semangat!
Tapi subhanallah, lihatlah— Allah beri banyak
kejutan tak terduga; yang langsung tak tergambar
dek fikir kita untuk laluinya sepanjang tahun
ini.
Kita dah ... rasa gembira itu.
Kita dah rasa perasaan takut.
Sesekali, kita mengeluh.
Kita hilang arah, sampai menangis.
Kita risau yang keterlaluan sampai hilang fokus.
Kita rasa letih, hingga marah-marah.
Kita kecewa yang amat ...
Kita dah hilang daya untuk memikirkan apa-apa.
Kita mulai membesarkan harap ...
kita mulai menundukkan hati ....
kita mulai melihat masa hadapan di
akhirat nanti ...
kita sedar diri ...
Segala yang terjadi tentu ada hikmahnya.
Itu janji Allah yang harus diyakini sepenuh hati
walau segala yang berlaku seakan tidak
rasional pada pemikiran berketerbatasan
kita, umat manusia.
Insya-Allah, mudah-mudahan terus diberi
kelapangan jiwa serta kekuatan untuk redha
menerima apa jua bentuk ketentuan qada' qadar
Ilahi.
Perjalanan 2021 masih rahsia. Tapi itu bukan
penghalang untuk kita mulai memasang tekad,
menjernihkan nawaitu, memperkemas azam,
berikhtiar dan berdoa mengharapkan hal-hal
terbaik untuk berlaku dalam hidup kita.
Teruslah berdoa, kerana Dia selalu
Mendengarkan kita.
@Ruang_Aksara
Hujung tahun lepas, kita bermula dengan
semangat yang sama seperti tahun-tahun
sudah bagi menghadapi tahun baru.
Berkobar-kobarnya semangat!
Tapi subhanallah, lihatlah— Allah beri banyak
kejutan tak terduga; yang langsung tak tergambar
dek fikir kita untuk laluinya sepanjang tahun
ini.
Kita dah ... rasa gembira itu.
Kita dah rasa perasaan takut.
Sesekali, kita mengeluh.
Kita hilang arah, sampai menangis.
Kita risau yang keterlaluan sampai hilang fokus.
Kita rasa letih, hingga marah-marah.
Kita kecewa yang amat ...
Kita dah hilang daya untuk memikirkan apa-apa.
Kita mulai membesarkan harap ...
kita mulai menundukkan hati ....
kita mulai melihat masa hadapan di
akhirat nanti ...
kita sedar diri ...
Segala yang terjadi tentu ada hikmahnya.
Itu janji Allah yang harus diyakini sepenuh hati
walau segala yang berlaku seakan tidak
rasional pada pemikiran berketerbatasan
kita, umat manusia.
Insya-Allah, mudah-mudahan terus diberi
kelapangan jiwa serta kekuatan untuk redha
menerima apa jua bentuk ketentuan qada' qadar
Ilahi.
Perjalanan 2021 masih rahsia. Tapi itu bukan
penghalang untuk kita mulai memasang tekad,
menjernihkan nawaitu, memperkemas azam,
berikhtiar dan berdoa mengharapkan hal-hal
terbaik untuk berlaku dalam hidup kita.
Teruslah berdoa, kerana Dia selalu
Mendengarkan kita.
@Ruang_Aksara
Untuk kamu yang kukasihi
kerana Allah,
kudoakan
agar tahun ini menjadi
tahun yang jauh lebih baik
daripada sebelumnya.
Semoga pada tahun ini,
iman kamu semakin
menebal, ibadah kamu
semakin bertambah dan
semakin ikhlas
semata-mata
kerana Allah.
Kudoakan semoga
kesihatan kamu semakin
baik, bahkan semangatmu
juga mencanak naik.
Semoga rezeki kamu
melimpah ruah dan
diberkati, serta dikurniakan
pula kemurahan hati untuk
terus berkongsi.
Untuk kamu yang
aku kasihi kerana Allah,
aku mendoakan agar hati
kamu semakin kuat dalam
menempuhi apa-apa pun
ujian yang datang.
Semoga kamu lulus
kesemua ujian
itu dengan cemerlang.
Dan semoga segala
penat lelahmu,
segala titis air matamu,
segala pengorbananmu
bernilai ibadah
yang menjadi tiket
untukmu menerobos
ke syurga nan indah.
Tanpa hisab
dan tanpa azab.
Dan nanti di syurga,
jika kamu tidak menemui
aku, rayulah pada Allah
agar menyatukan kita di
sana.
Ketahuilah,
ketika
menitipkan pesan ini,
aku menitiskan air mata
kerana cintaku
kepada kamu,
kerana benar-
benar mengharapkan
segala kebaikan buatmu,
saudaraku!
Maka, tolong…
jangan pernah
tinggalkan
aku!
Selamat Tahun Baharu 2021.
@Ruang_Aksara
kerana Allah,
kudoakan
agar tahun ini menjadi
tahun yang jauh lebih baik
daripada sebelumnya.
Semoga pada tahun ini,
iman kamu semakin
menebal, ibadah kamu
semakin bertambah dan
semakin ikhlas
semata-mata
kerana Allah.
Kudoakan semoga
kesihatan kamu semakin
baik, bahkan semangatmu
juga mencanak naik.
Semoga rezeki kamu
melimpah ruah dan
diberkati, serta dikurniakan
pula kemurahan hati untuk
terus berkongsi.
Untuk kamu yang
aku kasihi kerana Allah,
aku mendoakan agar hati
kamu semakin kuat dalam
menempuhi apa-apa pun
ujian yang datang.
Semoga kamu lulus
kesemua ujian
itu dengan cemerlang.
Dan semoga segala
penat lelahmu,
segala titis air matamu,
segala pengorbananmu
bernilai ibadah
yang menjadi tiket
untukmu menerobos
ke syurga nan indah.
Tanpa hisab
dan tanpa azab.
Dan nanti di syurga,
jika kamu tidak menemui
aku, rayulah pada Allah
agar menyatukan kita di
sana.
Ketahuilah,
ketika
menitipkan pesan ini,
aku menitiskan air mata
kerana cintaku
kepada kamu,
kerana benar-
benar mengharapkan
segala kebaikan buatmu,
saudaraku!
Maka, tolong…
jangan pernah
tinggalkan
aku!
Selamat Tahun Baharu 2021.
@Ruang_Aksara
The Perfect Timing of Allah
Selalu aku dengar orang cakap
Seronoknya jadi dia muda-muda dah kaya.
Bila la jodoh aku nak sampai, kawan-kawan semua dah ada pasangan.
Bestnya tengok orang dah beranak-pinak, aku takde pun.
Benda ni mengingatkan aku pada sesuatu. Dulu masa aku sekolah, aku duduk sorang kat rumah sebab mak abah kerja. Aku lapar. Aku pun masuk dapur, potong apa yang patut dan masak.
Balik kerja, mak tanya aku “masak ke? Kenapa guna pisau, guna dapur time mak takde?? Jangan guna bila mak takde.”
Tapi bila dah besar, mak malah mempersilakan aku guna segala pisau dan perkakas dapur. Hahahah.
Analogi dia macamni, pisau tu boleh jadi berguna untuk orang dewasa tapi merbahaya untuk budak kecik. Sebagai budak kecik mungkin kita rasa dunia ni tak adil lalu kita memberontak, sedangkan kita tak tau bila kita dapat pisau mungkin kita mati tertikam diri sendiri.
Macam tulah timing Allah. Ada orang jadi jutawan masa muda sebab Allah tau dia boleh handle, kalau Allah bagi kat kita mungkin kita lalai atau ditipu atau buat benda bukan-bukan.
Ada orang muda-muda dah kahwin dan dapat anak sebab Allah tau dia mampu, kalau Allah bagi kat kita mungkin kita tak mampu nak handle komitmen-komitmen tambahan tu.
Selalu kan bila kita doa kita harap Allah makbulkan doa-doa kita, tapi sampai satu tahap bila kita rasa tak makbul, kita mula ragu-ragu— Allah ni dengar tak doa aku?
Mulut boleh kata yakin, tapi dalam hati tu kita je yang tahu. Sabarlah, Allah bersama sangkaan hambaNya.
Kita usaha, nanti bila sampai masa yang sesuai, Allah bagi apa yang kita nak — dalam keadaan kita yang paling bersedia.
Jangan kita paksa Allah beri apa kita mintak — nanti makan diri, Allah juga kita salahkan. Kita patut takut bila Allah serahkan kita pada diri sendiri.
Chin up and keep on believing ❤️
@Ruang_Aksara
Selalu aku dengar orang cakap
Seronoknya jadi dia muda-muda dah kaya.
Bila la jodoh aku nak sampai, kawan-kawan semua dah ada pasangan.
Bestnya tengok orang dah beranak-pinak, aku takde pun.
Benda ni mengingatkan aku pada sesuatu. Dulu masa aku sekolah, aku duduk sorang kat rumah sebab mak abah kerja. Aku lapar. Aku pun masuk dapur, potong apa yang patut dan masak.
Balik kerja, mak tanya aku “masak ke? Kenapa guna pisau, guna dapur time mak takde?? Jangan guna bila mak takde.”
Tapi bila dah besar, mak malah mempersilakan aku guna segala pisau dan perkakas dapur. Hahahah.
Analogi dia macamni, pisau tu boleh jadi berguna untuk orang dewasa tapi merbahaya untuk budak kecik. Sebagai budak kecik mungkin kita rasa dunia ni tak adil lalu kita memberontak, sedangkan kita tak tau bila kita dapat pisau mungkin kita mati tertikam diri sendiri.
Macam tulah timing Allah. Ada orang jadi jutawan masa muda sebab Allah tau dia boleh handle, kalau Allah bagi kat kita mungkin kita lalai atau ditipu atau buat benda bukan-bukan.
Ada orang muda-muda dah kahwin dan dapat anak sebab Allah tau dia mampu, kalau Allah bagi kat kita mungkin kita tak mampu nak handle komitmen-komitmen tambahan tu.
Selalu kan bila kita doa kita harap Allah makbulkan doa-doa kita, tapi sampai satu tahap bila kita rasa tak makbul, kita mula ragu-ragu— Allah ni dengar tak doa aku?
Mulut boleh kata yakin, tapi dalam hati tu kita je yang tahu. Sabarlah, Allah bersama sangkaan hambaNya.
Kita usaha, nanti bila sampai masa yang sesuai, Allah bagi apa yang kita nak — dalam keadaan kita yang paling bersedia.
Jangan kita paksa Allah beri apa kita mintak — nanti makan diri, Allah juga kita salahkan. Kita patut takut bila Allah serahkan kita pada diri sendiri.
Chin up and keep on believing ❤️
@Ruang_Aksara
Berhentilah ambil peduli dengan manusia yang memandang rendah pada kita, fokus pada yang menghargai sahaja.
Masa kita terlalu suntuk untuk membenci sampai yang tinggal sedikit sahaja cinta di hati.
Berhentilah — berhenti bina pelangi pada manusia yang buta warna.
You deserve a better life, you really do ☺️
Good Morning🌤
@Ruang_Aksara
Masa kita terlalu suntuk untuk membenci sampai yang tinggal sedikit sahaja cinta di hati.
Berhentilah — berhenti bina pelangi pada manusia yang buta warna.
You deserve a better life, you really do ☺️
Good Morning🌤
@Ruang_Aksara
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Whatever you are dealing right now, I just want you to know that its okay.
You'll be fine❤
Our life here is just temporary. And this time shall pass soon. Okay?
Have faith and believe that Allah is always with us.
@Ruang_Aksara
You'll be fine❤
Our life here is just temporary. And this time shall pass soon. Okay?
Have faith and believe that Allah is always with us.
@Ruang_Aksara
Minggu lepas, saya menerima khabar, senior saya kehilangan suami yang tercinta. Dan meninggalkan 4 orang anak yang comel belaka.
Saya lihat kehidupan mereka yang sempurna. Suami yang bertanggungjawab. Isteri yang solehah, anak pelengkap hidup.
Tapi minggu lepas Allah tarik nyawa suaminya. Saya terkejut, sebab saya selalu tengok perkembangan mereka, dari jauh. Telatah anak anak dan suami yang selalu si isteri upload di media sosial.
Saya bahagia tengok kehidupan mereka, walau hanya dari media sosial.
Hari itu, saya buka instagram,
"Tolong doakan jenazah suami saya.."
Terkejut. Sangat terkejut. Tak sakit, sihat, ceria, gembira..Allah tarik nyawa dalam kemalangan.
Allah bagi.
Allah juga boleh tarik sekelip mata saja.
Antara ayat yang selalu buat saya tersentuh ialah,
"Sebab atas segala usaha dan ikhtiar manusia itu, tetap ada takdir Allah s.w.t"
Qadarullah. He does what He wish.
Saya ingat lagi perkongsian seorang sister kami tak lama dulu,
"Perhaps the baby will come when we stop thinking to have the baby. Jodoh also will come when we stop thinking who is our spouse to-be .
Rezeki juga akan ada, bila kita berhenti untuk dapat habuan dunia sahaja. Kejayaan juga akan datang, bila kita usaha, tapi result nya kita serah pada Dia."
Besarnya kuasa Allah dan redha kepada Dia.
It came when I realized something important, the ultimate best part is, all things belongs to Allah.
Bila Allah kata 'Ya', no matter kita rasa macam tak boleh, no matter kita rasa mustahil, no matter bila kita rasa penat sangat dan macam tak mampu, semua tetap akan jadi.
Dan kalau Allah kata 'Tak'.
Allah tak nak bagi, Allah tak izinkan lagi, tak kira kita buat macam mana pun,Allah nak tarik no one could help us.
Because we ourselves are too powerless over things that are beyond our control.
Dalam hidup kita ini,
Ada benda yang kita nak sangat, tapi kita tak dapat.Ada pula yang kita tak nak, tapi itu lah yang Allah berikan.
Ada pula yang Allah berikan segalanya, Allah tarik sekejap , sekelip mata sahaja.
Ada yang tak pernah kita sangka, yang tak pernah kita duga.
Ada orang jodohnya muncul lambat walaupun rakan sebaya dah berumah tangga.
Ada orang tak dapat anak lagi, walaupun bertahun menunggu cahaya mata penyeri rumahtangga.
Ada yang juga mungkin hatinya lapang dan bahagia bersama pasangan tercinta.
Ada juga yang mungkin yang dalam fasa cuba mempertahankan rumahtangga.
Tapi tak ada siapa tahu atau siapa sangka.
Mungkin yang jodohnya sampai lambat sebab Allah nak kurniakan rumah tangga sampai syurga.
Mungkin juga yang tak dapat anak lagi, sebab Allah nak kurniakan anak anak yang soleh kemudian hari.
Sakit yang selalu menimpa mungkin rupanya itu cara Allah nak kita selalu ingat Dia dan tak lekang dibibir hanya menyebut nama Dia..
Yang selalu bahagia, mungkin supaya kita selalu ingat dan syukur atas segala nikmatNya.
Yang diuji dengan derita,mungkin Allah nak angkat darjatNya ke sisi yang lebih mulia.
Siapa tahu? Siapa sangka?
Cantiknya Allah menyusun takdir hidup kita.
Perhaps it just another sign from Allah.
Untuk setiap milestones dalam hidup kita.
Sedih, gembira, suka dan duka.
Its just another sign.
That life is temporary.
Tak ada yang kekal.
Kalau Allah nak bagi, Allah bagi.
Kalau Allah nak tarik, sekejap saja.
Apa yang kita ada hari ini, semuanya bukan milik kita.
Allah lebih tahu apa yang terbaik buat hambaNya.
Diberi nikmat, mungkin untuk kita lebih mensyukuri Nya.
Tak dikurniakan apa yang kita nak, mungkin untuk kita lebih sabar dan redha.
How lucky we are.
Allah sangat tahu apa yang terbaik buat hamba Nya.
Walaupun ada kalanya, kita tak faham.
Kita tak mengerti aturan Ilahi.
Zahirnya mungkin derita, tapi tiada siapa tahu hikmah segala sesuatu.
Jika kita datang berjalan ke arah Dia, sesungguhnya Dia akan datang berlari ke arah kita.Hamba Allah yang sentiasa lemah, dan memerlukan pertolongan-Nya.
Teruskan berdoa.
Penuh berharap sebagai hambaNya.
Remember this ayah?
"Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Mu, wahai Tuhanku." [Maryam :4]
Saya lihat kehidupan mereka yang sempurna. Suami yang bertanggungjawab. Isteri yang solehah, anak pelengkap hidup.
Tapi minggu lepas Allah tarik nyawa suaminya. Saya terkejut, sebab saya selalu tengok perkembangan mereka, dari jauh. Telatah anak anak dan suami yang selalu si isteri upload di media sosial.
Saya bahagia tengok kehidupan mereka, walau hanya dari media sosial.
Hari itu, saya buka instagram,
"Tolong doakan jenazah suami saya.."
Terkejut. Sangat terkejut. Tak sakit, sihat, ceria, gembira..Allah tarik nyawa dalam kemalangan.
Allah bagi.
Allah juga boleh tarik sekelip mata saja.
Antara ayat yang selalu buat saya tersentuh ialah,
"Sebab atas segala usaha dan ikhtiar manusia itu, tetap ada takdir Allah s.w.t"
Qadarullah. He does what He wish.
Saya ingat lagi perkongsian seorang sister kami tak lama dulu,
"Perhaps the baby will come when we stop thinking to have the baby. Jodoh also will come when we stop thinking who is our spouse to-be .
Rezeki juga akan ada, bila kita berhenti untuk dapat habuan dunia sahaja. Kejayaan juga akan datang, bila kita usaha, tapi result nya kita serah pada Dia."
Besarnya kuasa Allah dan redha kepada Dia.
It came when I realized something important, the ultimate best part is, all things belongs to Allah.
Bila Allah kata 'Ya', no matter kita rasa macam tak boleh, no matter kita rasa mustahil, no matter bila kita rasa penat sangat dan macam tak mampu, semua tetap akan jadi.
Dan kalau Allah kata 'Tak'.
Allah tak nak bagi, Allah tak izinkan lagi, tak kira kita buat macam mana pun,Allah nak tarik no one could help us.
Because we ourselves are too powerless over things that are beyond our control.
Dalam hidup kita ini,
Ada benda yang kita nak sangat, tapi kita tak dapat.Ada pula yang kita tak nak, tapi itu lah yang Allah berikan.
Ada pula yang Allah berikan segalanya, Allah tarik sekejap , sekelip mata sahaja.
Ada yang tak pernah kita sangka, yang tak pernah kita duga.
Ada orang jodohnya muncul lambat walaupun rakan sebaya dah berumah tangga.
Ada orang tak dapat anak lagi, walaupun bertahun menunggu cahaya mata penyeri rumahtangga.
Ada yang juga mungkin hatinya lapang dan bahagia bersama pasangan tercinta.
Ada juga yang mungkin yang dalam fasa cuba mempertahankan rumahtangga.
Tapi tak ada siapa tahu atau siapa sangka.
Mungkin yang jodohnya sampai lambat sebab Allah nak kurniakan rumah tangga sampai syurga.
Mungkin juga yang tak dapat anak lagi, sebab Allah nak kurniakan anak anak yang soleh kemudian hari.
Sakit yang selalu menimpa mungkin rupanya itu cara Allah nak kita selalu ingat Dia dan tak lekang dibibir hanya menyebut nama Dia..
Yang selalu bahagia, mungkin supaya kita selalu ingat dan syukur atas segala nikmatNya.
Yang diuji dengan derita,mungkin Allah nak angkat darjatNya ke sisi yang lebih mulia.
Siapa tahu? Siapa sangka?
Cantiknya Allah menyusun takdir hidup kita.
Perhaps it just another sign from Allah.
Untuk setiap milestones dalam hidup kita.
Sedih, gembira, suka dan duka.
Its just another sign.
That life is temporary.
Tak ada yang kekal.
Kalau Allah nak bagi, Allah bagi.
Kalau Allah nak tarik, sekejap saja.
Apa yang kita ada hari ini, semuanya bukan milik kita.
Allah lebih tahu apa yang terbaik buat hambaNya.
Diberi nikmat, mungkin untuk kita lebih mensyukuri Nya.
Tak dikurniakan apa yang kita nak, mungkin untuk kita lebih sabar dan redha.
How lucky we are.
Allah sangat tahu apa yang terbaik buat hamba Nya.
Walaupun ada kalanya, kita tak faham.
Kita tak mengerti aturan Ilahi.
Zahirnya mungkin derita, tapi tiada siapa tahu hikmah segala sesuatu.
Jika kita datang berjalan ke arah Dia, sesungguhnya Dia akan datang berlari ke arah kita.Hamba Allah yang sentiasa lemah, dan memerlukan pertolongan-Nya.
Teruskan berdoa.
Penuh berharap sebagai hambaNya.
Remember this ayah?
"Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Mu, wahai Tuhanku." [Maryam :4]
Allah is the most powerful. If He wants something to happen, He can do it easily.
So, let's put our strong faith and trust in Allah,surely He will help us, anywhere and everywhere.
Insya Allah, Have faith! <3
@Ruang_Aksara
So, let's put our strong faith and trust in Allah,surely He will help us, anywhere and everywhere.
Insya Allah, Have faith! <3
@Ruang_Aksara
" Setinggi apa pun aku terbang, tidak akan mencapai surga, bila tidak solat lima waktu" (Captain Afwan, Sriwijaya Air)
Saat mendengar berita ini semalam, hati saya seakan sebak.
Saya tidak kenal beliau. Bahkan sesiapa pun dalam pesawat tersebut. Tapi seakan rasa kehilangan.
Melihat tulisan tulisan mengenai Pilot captain afwan saja buat hati saya rasa bahawa sememangnya mereka orang yang baik baik dan dekat dengan Tuhan.
Saya tertanya-tanya apa lah agaknya amalan kapten yang sangat istimewa sehingga namanya disebut di sana sini?
Kapten Afwan oleh warga sekitar dikenal sosok yang soleh dan sering memberikan tausiyah di masjid sekitar.
Kapten afwan orangnya rajin beribadah, rajin bersedekah.
Beliau juruterbang yang rajin solat, sanggup ditugaskan bila bila masa sahaja melainkan hari jumaat kerana cintanya pada solat, kerana ingin menghormati solat jumaat. Subhanallah!
Dikhabarkan, sabar dan sentiasa memberikan tunjuk ajar kepada orang bawahan dengan kebaikan. Orangnya sangat humble.
Paling menyentuh hati saya pada tulisan,
" Agung, saya pinjam changernya sebentar ya, terima kasih sebelumnya, jangan lupa solat subuhnya"
Di hamparan sejadah warna merah.
Dan dikhabarkan juga dalam rakaman black box rakaman terakhir kapten dan manara kawalan, berulang kali beliau menyebut "Allahuakbar.. Allahuakbar..Allahuakbar!"
Masya Allah!
Entah lah saya sebak. Hati saya meruntun. Rasa nak mengalir air mata..
Orang baik baik begini. Walau tak saling mengenali.
Siapa sangka, segalanya aturan Allah.
Kerana syarat mati ialah orang yang hidup. Bukan sakit atau tua, cepat atau lambat kita semua pasti akan merasainya.
Bila Allah dah kata ya, bila Allah kata dah sampai masanya, memang tak akan ada tangan-tangan yang mampu menghalangnya.
Terlalu banyak kebaikannya diperkata di sana sini, Selamat jalan kapten ke syurgaNya.
Dan saya berjalan pulang seperti biasa. Buka music, tekan play,
" Andai ku tahu, kapan tiba ajal ajalku, ku akan memohon Tuhan tolong panjangkan umurku..Andai ku tahu kapan tiba masaku, ku akan memohon Tuhan jangan Kau ambil nyawaku.."
Sebak.Mata masuk habuk lagi.
Takut, seram sejuk, bercampur baur perasaan saya.
Wallahi, dunia ini tiada apa-apa untuk dikejar.
Farah hidup ini singkat dan cukuplah mati sebagai peringatan.Jika telah tersurat ajal tidak akan dilambatkan walau sesaat.
Remember this ayah?
"Apabila sampai ajal maut seseorang itu ia tidak dapat ditunda atau dipercepat, walau sesaat pun."(Surah al-A'raf ayat 34)
Rasa betul, yang kita ini cuma hamba. Yang kita ini tiada apa-apa.kita ini tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Izin Nya.Kita ini kerdil. Kita ini lemah, melainkan Allah izinkan kita untuk jadi kuat.
After all, again and again by now knowing about deaths here and there. Scared of it, yes definitely.
Whenever, I think about this reality, I rarely wanna talk about this but even we scared of death, the fact of the matter is, death is staring of us at every blink of the eye. Right?
Zendagi migzara.
Life goes on. For me and the rest of you who are still living.
Hidup ini singkat dan cukuplah mati sebagai peringatan.
Hidup ini hanyalah satu persinggahan.Ajal dan maut bukan kita yang tentukan.Maka biarlah Allah tentukan takdir yang terbaik buat perjalanan hidup kita.
In the end, we know that there will be definitely more coming in our way. Are we prepared for it? I hope I am by Allah's help. This short-life is only a test.Let's just hope, we all ace it enough to have that beautiful shiny ending called Jannah..
Insya Allah. Have faith!
@Ruang_Aksara
Saat mendengar berita ini semalam, hati saya seakan sebak.
Saya tidak kenal beliau. Bahkan sesiapa pun dalam pesawat tersebut. Tapi seakan rasa kehilangan.
Melihat tulisan tulisan mengenai Pilot captain afwan saja buat hati saya rasa bahawa sememangnya mereka orang yang baik baik dan dekat dengan Tuhan.
Saya tertanya-tanya apa lah agaknya amalan kapten yang sangat istimewa sehingga namanya disebut di sana sini?
Kapten Afwan oleh warga sekitar dikenal sosok yang soleh dan sering memberikan tausiyah di masjid sekitar.
Kapten afwan orangnya rajin beribadah, rajin bersedekah.
Beliau juruterbang yang rajin solat, sanggup ditugaskan bila bila masa sahaja melainkan hari jumaat kerana cintanya pada solat, kerana ingin menghormati solat jumaat. Subhanallah!
Dikhabarkan, sabar dan sentiasa memberikan tunjuk ajar kepada orang bawahan dengan kebaikan. Orangnya sangat humble.
Paling menyentuh hati saya pada tulisan,
" Agung, saya pinjam changernya sebentar ya, terima kasih sebelumnya, jangan lupa solat subuhnya"
Di hamparan sejadah warna merah.
Dan dikhabarkan juga dalam rakaman black box rakaman terakhir kapten dan manara kawalan, berulang kali beliau menyebut "Allahuakbar.. Allahuakbar..Allahuakbar!"
Masya Allah!
Entah lah saya sebak. Hati saya meruntun. Rasa nak mengalir air mata..
Orang baik baik begini. Walau tak saling mengenali.
Siapa sangka, segalanya aturan Allah.
Kerana syarat mati ialah orang yang hidup. Bukan sakit atau tua, cepat atau lambat kita semua pasti akan merasainya.
Bila Allah dah kata ya, bila Allah kata dah sampai masanya, memang tak akan ada tangan-tangan yang mampu menghalangnya.
Terlalu banyak kebaikannya diperkata di sana sini, Selamat jalan kapten ke syurgaNya.
Dan saya berjalan pulang seperti biasa. Buka music, tekan play,
" Andai ku tahu, kapan tiba ajal ajalku, ku akan memohon Tuhan tolong panjangkan umurku..Andai ku tahu kapan tiba masaku, ku akan memohon Tuhan jangan Kau ambil nyawaku.."
Sebak.Mata masuk habuk lagi.
Takut, seram sejuk, bercampur baur perasaan saya.
Wallahi, dunia ini tiada apa-apa untuk dikejar.
Farah hidup ini singkat dan cukuplah mati sebagai peringatan.Jika telah tersurat ajal tidak akan dilambatkan walau sesaat.
Remember this ayah?
"Apabila sampai ajal maut seseorang itu ia tidak dapat ditunda atau dipercepat, walau sesaat pun."(Surah al-A'raf ayat 34)
Rasa betul, yang kita ini cuma hamba. Yang kita ini tiada apa-apa.kita ini tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Izin Nya.Kita ini kerdil. Kita ini lemah, melainkan Allah izinkan kita untuk jadi kuat.
After all, again and again by now knowing about deaths here and there. Scared of it, yes definitely.
Whenever, I think about this reality, I rarely wanna talk about this but even we scared of death, the fact of the matter is, death is staring of us at every blink of the eye. Right?
Zendagi migzara.
Life goes on. For me and the rest of you who are still living.
Hidup ini singkat dan cukuplah mati sebagai peringatan.
Hidup ini hanyalah satu persinggahan.Ajal dan maut bukan kita yang tentukan.Maka biarlah Allah tentukan takdir yang terbaik buat perjalanan hidup kita.
In the end, we know that there will be definitely more coming in our way. Are we prepared for it? I hope I am by Allah's help. This short-life is only a test.Let's just hope, we all ace it enough to have that beautiful shiny ending called Jannah..
Insya Allah. Have faith!
@Ruang_Aksara
HANYA PADA NAMA
Sepagi ini
aku mencari diriku
yang bebas dari belengu
berdiri sebagai diri sendiri
rungkaikan ikatan di kaki
bebas ke manapun pergi.
Aku asyik duduk menyendiri seorang
bicara hanya dengan bayang-bayang
kabarkan nasib diri yang malang
tutur dan kata selalu kecundang
kata pemutus di tangan orang.
Aku jumpa juga akhirnya
diri yang hanya tercari selama ini
yang sering dibawa bicara
kekadang diajak berbicara
hanya pada nama.
@Ruang_Aksara
Sepagi ini
aku mencari diriku
yang bebas dari belengu
berdiri sebagai diri sendiri
rungkaikan ikatan di kaki
bebas ke manapun pergi.
Aku asyik duduk menyendiri seorang
bicara hanya dengan bayang-bayang
kabarkan nasib diri yang malang
tutur dan kata selalu kecundang
kata pemutus di tangan orang.
Aku jumpa juga akhirnya
diri yang hanya tercari selama ini
yang sering dibawa bicara
kekadang diajak berbicara
hanya pada nama.
@Ruang_Aksara
"Kau okay ke ni?" –A
"Apsal, aku nampak tak okay ke?" –R
"Kenapa kau perlu buat semua ni?" –A
"Buat apa? Biarlah. Aku tak ganggu hidup
sesiapa pun kan? Biar dia nampak, ingat
dia tak ada, aku tak boleh hidup?" –R
"Hmm...aku harap kau sedar,
kau sedang buat apa. Dan kau tak
buat hati kau lebih sakit." –A
Adakalanya berpura-pura okay,
berlebih menunjuk bahagia lebih
menonjolkan dalamnya luka yang
kau ada.
Sebenar-benar 'move on' —
adalah bukan dengan memperlihat betapa
lebarnya senyum dan kuatnya tawa yang
kau ada. Bukannya dengan menzahir,
betapa banyak yang kau mampu
genggam dan raih walau dengan
tiadanya dia.
Bercukup dengan berbiasa-biasa
saja jalani hidup. Sekadarnya.
Seadanya. Tidak perlu dinyalakan lilin
kalau cukup dengan cahayanya siang yang
sedia ada. Kerana wujudnya cahaya lain
di tengah silau yang benderang —
hanya mencetus aneh di benak
orang lain yang menyaksikannya.
Lain yang kau mahu mereka anggapkan.
Lain kejadiannya yang kau pamerkan.
Jangan mengizin diri kelihatan kasihan.
Kelak, orang tahu...kau sedang tidak bahagia.
Orang tahu, kau sedang merana.
Kau hanya mengundang mata yang
melihat bersangka-sangka.
Dan kesannya, kau akan lebih tersakiti!
Move on lah~
Biar dukamu bernoktah di syurga!
@Ruang_Aksara
"Apsal, aku nampak tak okay ke?" –R
"Kenapa kau perlu buat semua ni?" –A
"Buat apa? Biarlah. Aku tak ganggu hidup
sesiapa pun kan? Biar dia nampak, ingat
dia tak ada, aku tak boleh hidup?" –R
"Hmm...aku harap kau sedar,
kau sedang buat apa. Dan kau tak
buat hati kau lebih sakit." –A
Adakalanya berpura-pura okay,
berlebih menunjuk bahagia lebih
menonjolkan dalamnya luka yang
kau ada.
Sebenar-benar 'move on' —
adalah bukan dengan memperlihat betapa
lebarnya senyum dan kuatnya tawa yang
kau ada. Bukannya dengan menzahir,
betapa banyak yang kau mampu
genggam dan raih walau dengan
tiadanya dia.
Bercukup dengan berbiasa-biasa
saja jalani hidup. Sekadarnya.
Seadanya. Tidak perlu dinyalakan lilin
kalau cukup dengan cahayanya siang yang
sedia ada. Kerana wujudnya cahaya lain
di tengah silau yang benderang —
hanya mencetus aneh di benak
orang lain yang menyaksikannya.
Lain yang kau mahu mereka anggapkan.
Lain kejadiannya yang kau pamerkan.
Jangan mengizin diri kelihatan kasihan.
Kelak, orang tahu...kau sedang tidak bahagia.
Orang tahu, kau sedang merana.
Kau hanya mengundang mata yang
melihat bersangka-sangka.
Dan kesannya, kau akan lebih tersakiti!
Move on lah~
Biar dukamu bernoktah di syurga!
@Ruang_Aksara
Walau kau ada berjuta
sebab untuk mempersoal–
'Kenapa aku?'
'Mengapa, mesti aku lagi?'
'Sampai bila...harus aku?'
Pilihlah untuk menjawab
dalam senyap.
Dalam senyum.
Dalam istighfar.
Dalam doa, agar dijagakan
hati.
Sekadarnya saja layan emosi.
Sekadarnya saja menjeruk rasa.
Sekadarnya saja bersedih-sedih.
Yang selebihnya, besarkan jiwa!
Sesudah menangis, kembalilah
raih kekuatan dan bangkit semula!
Biar dukamu bernoktah di
syurga!
@Ruang_Aksara
sebab untuk mempersoal–
'Kenapa aku?'
'Mengapa, mesti aku lagi?'
'Sampai bila...harus aku?'
Pilihlah untuk menjawab
dalam senyap.
Dalam senyum.
Dalam istighfar.
Dalam doa, agar dijagakan
hati.
Sekadarnya saja layan emosi.
Sekadarnya saja menjeruk rasa.
Sekadarnya saja bersedih-sedih.
Yang selebihnya, besarkan jiwa!
Sesudah menangis, kembalilah
raih kekuatan dan bangkit semula!
Biar dukamu bernoktah di
syurga!
@Ruang_Aksara
Semua orang berpotensi untuk buat silap. Kadang kita buat silap dengan orang lain. Kadang orang lain buat silap dengan kita.
Kesilapan akan mencetuskan konflik. Tahap konflik pula bergantung kepada penerimaan setiap orang yang pastinya berbeza-beza. Ada yang boleh menerima dengan hati terbuka. Ada yang perlukan masa untuk merawat hati yang terluka.
Saya sendiri pun dah melalui tiga tahap penerimaan yang berubah seiring dengan masa.
Peringkat awal, pada ketika saya belum mengerti, memang tiada maaf bagimu. Pantang teringat, mesti sakit hati. Betapa puasnya hati jika ada peluang untuk membalas. Itu semasa zaman masih berebut mata pensel dengan abanglah.
Dah lama hidup, insaf sikit. Dah pandai kawal hati. Dah mampu memaafkan. Dah mula faham bahawa perkara yang dah jadi, bukannya boleh diperbetulkan lagi. Mahu tak mahu, hadap sajalah kesannya. Tetapi itulah … melupakannya tidak sekali-kali. Biarlah ia kekal dalam peringatan sebagai langkah berhati-hati.
Semakin matang, semakin pandai berfikir dan mula belajar meletakkan rasional atas setiap apa yang berlaku. Tidak lagi membuang masa melayankan toksik yang menjadi beban diri.
Dah tahu mengalihkan perhatian kepada sekian banyak nikmat lain yang boleh memberi bahagia. Dah mula faham bahawa mata Allah ciptakan sedemikian rupa untuk kita melihat ke hadapan, bukan ke belakang. Dah pandai angkat kening dan berkata… “Let it go.”
Jalan terus!
Ternyata, kejayaan melepaskan semua kemarahan itu adalah sesuatu yang membahagiakan. Ibaratnya mendapat sepotong hati yang baru.
Fresh!
Ya. Sangka saya, itulah kemuncak kejayaan dalam menangani konflik. Rupanya tidak ….
Membaca kupasan tentang cara menangani konflik oleh Ustaz Hasrizal Abdul Jamil dalam buku beliau, Setia Dengan Kebenaran, yang berpandukan surah al Imran ayat 159, membuatkan saya berfikir semula.
Rupanya apa yang berjaya saya lakukan setakat ini dalam menangani konflik masih ada lompongnya walaupun dah cukup baik.
“Maka dengan sebab rahmat (yang melimpah-limpah) daripada Allah, (kepadamu wahai Muhammad), engkau telah bersikap lemah lembut terhadap mereka (sahabat-sahabat dan pengikutmu), dan jika engkau bersikap kasar dan berkeras hati, tentulah mereka lari dari sekelilingmu.
Oleh itu maafkanlah mereka ( mengenai kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu) dan pohonkanlah ampun bagi mereka. dan bermesyuaratlah dengan mereka dalam urusan (peperangan dan hal-hal keduniaan) itu, kemudian apabila engkau telah berazam ( sesudah bermesyuarat untuk membuat sesuatu), maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertawakal kepadaNya.”
Bukannya tidak pernah berjumpa ayat ini, tetapi disebabkan pengertian yang belum cukup mendalam, maka saya terlepas pandang ilmu yang sangat berharga ini.
Ayat ini diturunkan semasa Rasullullah s.a.w berhadapan dengan sikap tentera Islam yang ingkar arahan baginda ketika perang Uhud sehingga menyebabkan kekalahan kepada pihak Islam.
Ayat ini menampilkan teknik yang diguna pakai oleh baginda bagi menyelesaikan kemelut tersebut.
Maka inilah empat langkah itu, yang boleh kita praktikkan dalam kehidupan apabila berhadapan dengan konflik atau kesalahan orang lain.
1. Bersikap lembut dan memaafkan.
Saya melihat di sinilah keindahan yang diajar oleh Islam.
Walaupun dilemparkan dengan batu, tetap perlu dibalas dengan bunga.
Berlembut bukan tanda kita lemah, tetapi tanda kita redha. Perkara yang berlaku tidak ada apa yang boleh diubah lagi. Yang mampu dilakukan hanyalah memperbaiki keadaan.
Lebih cepat kita redha, lebih mudah kita memaafkan.
Jika meminta maaf itu sifat orang yang berani, maka memberi maaf itu pula adalah sifat orang yang kuat.
Memaafkan bukan sebab kita menyokong kesalahannya, kerana salah tetap salah. Sebaliknya itu tanda kita sedar dan mengakui bahawa manusia itu sifatnya tidak sempurna. Setiap orang berpotensi untuk melakukan kesalahan.
Memaafkan demi memberi peluang kedua dia menebus kesalahan dan memudahkan masa hadapan. Di sinilah kunci utama yang akan menentukan tindakan kita yang seterusnya.
Kesilapan akan mencetuskan konflik. Tahap konflik pula bergantung kepada penerimaan setiap orang yang pastinya berbeza-beza. Ada yang boleh menerima dengan hati terbuka. Ada yang perlukan masa untuk merawat hati yang terluka.
Saya sendiri pun dah melalui tiga tahap penerimaan yang berubah seiring dengan masa.
Peringkat awal, pada ketika saya belum mengerti, memang tiada maaf bagimu. Pantang teringat, mesti sakit hati. Betapa puasnya hati jika ada peluang untuk membalas. Itu semasa zaman masih berebut mata pensel dengan abanglah.
Dah lama hidup, insaf sikit. Dah pandai kawal hati. Dah mampu memaafkan. Dah mula faham bahawa perkara yang dah jadi, bukannya boleh diperbetulkan lagi. Mahu tak mahu, hadap sajalah kesannya. Tetapi itulah … melupakannya tidak sekali-kali. Biarlah ia kekal dalam peringatan sebagai langkah berhati-hati.
Semakin matang, semakin pandai berfikir dan mula belajar meletakkan rasional atas setiap apa yang berlaku. Tidak lagi membuang masa melayankan toksik yang menjadi beban diri.
Dah tahu mengalihkan perhatian kepada sekian banyak nikmat lain yang boleh memberi bahagia. Dah mula faham bahawa mata Allah ciptakan sedemikian rupa untuk kita melihat ke hadapan, bukan ke belakang. Dah pandai angkat kening dan berkata… “Let it go.”
Jalan terus!
Ternyata, kejayaan melepaskan semua kemarahan itu adalah sesuatu yang membahagiakan. Ibaratnya mendapat sepotong hati yang baru.
Fresh!
Ya. Sangka saya, itulah kemuncak kejayaan dalam menangani konflik. Rupanya tidak ….
Membaca kupasan tentang cara menangani konflik oleh Ustaz Hasrizal Abdul Jamil dalam buku beliau, Setia Dengan Kebenaran, yang berpandukan surah al Imran ayat 159, membuatkan saya berfikir semula.
Rupanya apa yang berjaya saya lakukan setakat ini dalam menangani konflik masih ada lompongnya walaupun dah cukup baik.
“Maka dengan sebab rahmat (yang melimpah-limpah) daripada Allah, (kepadamu wahai Muhammad), engkau telah bersikap lemah lembut terhadap mereka (sahabat-sahabat dan pengikutmu), dan jika engkau bersikap kasar dan berkeras hati, tentulah mereka lari dari sekelilingmu.
Oleh itu maafkanlah mereka ( mengenai kesalahan yang mereka lakukan terhadapmu) dan pohonkanlah ampun bagi mereka. dan bermesyuaratlah dengan mereka dalam urusan (peperangan dan hal-hal keduniaan) itu, kemudian apabila engkau telah berazam ( sesudah bermesyuarat untuk membuat sesuatu), maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mengasihi orang-orang yang bertawakal kepadaNya.”
Bukannya tidak pernah berjumpa ayat ini, tetapi disebabkan pengertian yang belum cukup mendalam, maka saya terlepas pandang ilmu yang sangat berharga ini.
Ayat ini diturunkan semasa Rasullullah s.a.w berhadapan dengan sikap tentera Islam yang ingkar arahan baginda ketika perang Uhud sehingga menyebabkan kekalahan kepada pihak Islam.
Ayat ini menampilkan teknik yang diguna pakai oleh baginda bagi menyelesaikan kemelut tersebut.
Maka inilah empat langkah itu, yang boleh kita praktikkan dalam kehidupan apabila berhadapan dengan konflik atau kesalahan orang lain.
1. Bersikap lembut dan memaafkan.
Saya melihat di sinilah keindahan yang diajar oleh Islam.
Walaupun dilemparkan dengan batu, tetap perlu dibalas dengan bunga.
Berlembut bukan tanda kita lemah, tetapi tanda kita redha. Perkara yang berlaku tidak ada apa yang boleh diubah lagi. Yang mampu dilakukan hanyalah memperbaiki keadaan.
Lebih cepat kita redha, lebih mudah kita memaafkan.
Jika meminta maaf itu sifat orang yang berani, maka memberi maaf itu pula adalah sifat orang yang kuat.
Memaafkan bukan sebab kita menyokong kesalahannya, kerana salah tetap salah. Sebaliknya itu tanda kita sedar dan mengakui bahawa manusia itu sifatnya tidak sempurna. Setiap orang berpotensi untuk melakukan kesalahan.
Memaafkan demi memberi peluang kedua dia menebus kesalahan dan memudahkan masa hadapan. Di sinilah kunci utama yang akan menentukan tindakan kita yang seterusnya.
2. Pohon keampunan kepada Allah untuk mereka yang telah melakukan kesalahan itu.
Kita mungkin boleh memaafkan kesalahan yang melibatkan antara kita dan dia, namun kita tiada kuasa memaafkan kesalahannya yang melibatkan orang lain atau Allah.
Nah! Betapa halusnya Allah mengajar kita melenturkan hati sendiri, dan pada masa yang sama melenturkan hati pihak yang melakukan kesalahan itu.
Bagaimana?
Pada ketika ini darjat kita sudah pasti sedikit tinggi daripada pihak yang berbuat kesalahan. Maka ini adalah saat di mana Allah sedang melindungi diri kita daripada sifat sombong dan merasa diri lebih baik atau mulia.
Memohon ampun kepada Allah untuk mereka akan mengingatkan kita bahawa kita dan juga dia adalah sama-sama hambaNya. Sama-sama berpotensi melakukan kesalahan. Tiada siapa pun yang lebih baik daripada siapa.
3. Berbincang untuk dapat kata sepakat.
Membuka ruang perbincangan akan mewujudkan komunikasi dua hala, sekaligus memberi peluang kita mendengar penjelasan daripada perspektif pesalah. Cuba memahami punca yang mendorongnya melakukan kesalahan tersebut dapat membantu kita membuat keputusan yang tidak berat sebelah dan sesuai dengan keperluan.
Psikologi manusia yang berasa dirinya difahami dan tidak dianiayai, mereka akan lebih terbuka menerima sebarang keputusan. Begitu Allah mendidik kita supaya bersifat empati terhadap orang lain.
4. Buat keputusan dan tawakal.
Berpegang kepada keputusan yang telah disepakati, dan seterusnya bertawakal saja kepada Allah.
Urusan kita sudah selesai setakat itu. Selebihnya, serahkan saja kepada Allah kerana Dia yang memegang hati manusia.
Begitulah.
Garis panduan menangani konflik yang sangat sempurna! Penuh diplomasi, tegas dan pada masa yang sama meletakkan Allah bersama-sama dalam setiap tindakan.
Semoga kita menjadi insan yang lebih baik daripada semalam.
@Ruang_Aksara
Kita mungkin boleh memaafkan kesalahan yang melibatkan antara kita dan dia, namun kita tiada kuasa memaafkan kesalahannya yang melibatkan orang lain atau Allah.
Nah! Betapa halusnya Allah mengajar kita melenturkan hati sendiri, dan pada masa yang sama melenturkan hati pihak yang melakukan kesalahan itu.
Bagaimana?
Pada ketika ini darjat kita sudah pasti sedikit tinggi daripada pihak yang berbuat kesalahan. Maka ini adalah saat di mana Allah sedang melindungi diri kita daripada sifat sombong dan merasa diri lebih baik atau mulia.
Memohon ampun kepada Allah untuk mereka akan mengingatkan kita bahawa kita dan juga dia adalah sama-sama hambaNya. Sama-sama berpotensi melakukan kesalahan. Tiada siapa pun yang lebih baik daripada siapa.
3. Berbincang untuk dapat kata sepakat.
Membuka ruang perbincangan akan mewujudkan komunikasi dua hala, sekaligus memberi peluang kita mendengar penjelasan daripada perspektif pesalah. Cuba memahami punca yang mendorongnya melakukan kesalahan tersebut dapat membantu kita membuat keputusan yang tidak berat sebelah dan sesuai dengan keperluan.
Psikologi manusia yang berasa dirinya difahami dan tidak dianiayai, mereka akan lebih terbuka menerima sebarang keputusan. Begitu Allah mendidik kita supaya bersifat empati terhadap orang lain.
4. Buat keputusan dan tawakal.
Berpegang kepada keputusan yang telah disepakati, dan seterusnya bertawakal saja kepada Allah.
Urusan kita sudah selesai setakat itu. Selebihnya, serahkan saja kepada Allah kerana Dia yang memegang hati manusia.
Begitulah.
Garis panduan menangani konflik yang sangat sempurna! Penuh diplomasi, tegas dan pada masa yang sama meletakkan Allah bersama-sama dalam setiap tindakan.
Semoga kita menjadi insan yang lebih baik daripada semalam.
@Ruang_Aksara