Perasan tak setiap kali
Allah uji kita dengan sesuatu
masalah, ujian Allah itu tidak
saja-saja melainkan ada
sesuatu yang kita akan
dapat pelajari melaluinya.
Yang pasti, tidaklah sekelip
mata kita akan mampu
melihatnya. Perlu sabar, perlu
bertahan rasa dan paling
penting perlu banyakkan
sangka baik terhadap Allah
taala.
Oleh itu, kawan -
sedang apa pun kau
saat ini, bertabahlah.
Ada hikmahnya di sebalik
segala yang kau sedihkan
ia terjadi.
Bukankah kau pernah
lalui ujian juga sebelum-
sebelum ini?
Apa kau lupa bagaimana
Allah meraikan sabarmu
setelah sekian waktu yang
ditetapkan-Nya?
Ada masalah, ada solusi.
Ada jalan keluarnya.
Sabar, terus usaha dan
terus memainkan perananmu
sebagai watak yang DIA
suka.
Ingat,
hikmah itu bukan benih
yang ditanam hari ini,
esoknya sudah bercambah,
bertunas dan berbuah.
Hikmah adalah bingkisan
penuh kerahsiaan yakni
terindah yang dibungkus
kemas oleh rahmat-Nya.
Semakin kau bersabar
dan mengikhlaskannya,
semakin besar erti
hikmah itu nanti.
Yakinlah.
@Ruang_Aksara
Allah uji kita dengan sesuatu
masalah, ujian Allah itu tidak
saja-saja melainkan ada
sesuatu yang kita akan
dapat pelajari melaluinya.
Yang pasti, tidaklah sekelip
mata kita akan mampu
melihatnya. Perlu sabar, perlu
bertahan rasa dan paling
penting perlu banyakkan
sangka baik terhadap Allah
taala.
Oleh itu, kawan -
sedang apa pun kau
saat ini, bertabahlah.
Ada hikmahnya di sebalik
segala yang kau sedihkan
ia terjadi.
Bukankah kau pernah
lalui ujian juga sebelum-
sebelum ini?
Apa kau lupa bagaimana
Allah meraikan sabarmu
setelah sekian waktu yang
ditetapkan-Nya?
Ada masalah, ada solusi.
Ada jalan keluarnya.
Sabar, terus usaha dan
terus memainkan perananmu
sebagai watak yang DIA
suka.
Ingat,
hikmah itu bukan benih
yang ditanam hari ini,
esoknya sudah bercambah,
bertunas dan berbuah.
Hikmah adalah bingkisan
penuh kerahsiaan yakni
terindah yang dibungkus
kemas oleh rahmat-Nya.
Semakin kau bersabar
dan mengikhlaskannya,
semakin besar erti
hikmah itu nanti.
Yakinlah.
@Ruang_Aksara
Mental health.
Bila ada orang nak bunuh diri, aku selalu tengok orang marah dia tak kuat iman, orang marah dia takde Agama. Tapi pernah tak orang fikir tak ada manusia normal yang rela cederakan diri sendiri?
Those people are having mental illness. Sakit mental sama dengan sakit badan. We never say to people having cancer “it’s just a cancer, get over it.” So why do we say to people with mental illness “it’s just a depression, get over it.”
Mental illness ni tak berlaku tiba-tiba. Benda ni selalu terkumpul lama sampai jadi snowball effect... and one day it burst. Kita mungkin nampak kawan kita senyum dan happy, tapi deep down inside they are falling into pieces.
Those people need help. Kalau tak boleh tolong, bawa kat orang yang boleh tolong. We are living in 2019 people, can we stop spreading hatred..?
Be good to everyone, we never know what kind of storm they are facing today.
And please love yourself enough to walk away from everything that no longer grows you.
Okei?
❤️
@Ruang_Aksara
Bila ada orang nak bunuh diri, aku selalu tengok orang marah dia tak kuat iman, orang marah dia takde Agama. Tapi pernah tak orang fikir tak ada manusia normal yang rela cederakan diri sendiri?
Those people are having mental illness. Sakit mental sama dengan sakit badan. We never say to people having cancer “it’s just a cancer, get over it.” So why do we say to people with mental illness “it’s just a depression, get over it.”
Mental illness ni tak berlaku tiba-tiba. Benda ni selalu terkumpul lama sampai jadi snowball effect... and one day it burst. Kita mungkin nampak kawan kita senyum dan happy, tapi deep down inside they are falling into pieces.
Those people need help. Kalau tak boleh tolong, bawa kat orang yang boleh tolong. We are living in 2019 people, can we stop spreading hatred..?
Be good to everyone, we never know what kind of storm they are facing today.
And please love yourself enough to walk away from everything that no longer grows you.
Okei?
❤️
@Ruang_Aksara
Memang mencabar
untuk kerjakan
amal makruf nahi
mungkar. Maka
di situlah teruji
sebetulnya sabar
kita.
Betul, kita seringkali
tak sampai hati.
Tak sampai hati
menegur yang khilaf,
tak sampai hati,
nak nasihat.
Tak sampai hati,
takut 'prihatin'
kita melukai hatinya.
Dalam pada itu,
kita takut juga.
Takut dituduh
memandai-mandai.
Takut yang ditegur
memendam rasa atau
terasa.
Takut ukhuwah yang
kukuh selama ini,
akan roboh sekelip
mata.
Tapi, tiadalah pula
kita ni nak ber -
tak sampai hati -
bila orang yang kita
kenal itu, orang yang
kita kata kita sayang
itu, kelak akan melalui
momen paling ngeri di
hari pengadilan kelak.
Setiap tindakan ada
risikonya.
Disangka yang
bukan-bukan, disalahertikan,
diprovok, diejek, dilabel,
ditinggalkan, dipulaukan dan
sebagainya.
Selagi nawaitu kita betul,
tindakan kita benar,
kita menasihat dan menegur
dengan adab yang tidak
menyalahi syariat -
maka, berlapang dadalah
untuk hadapi apa jua
kemungkinan.
Kita tak mampu nak
puaskan hati semua.
Namun, kita juga tak
mampu untuk sekadar
mengendahkan saja
mereka.
Sampaikanlah kebenaran
jika benar-benarkan sayang.
Perbetulkanlah yang
salah, jika benar-benar
peduli. Penerimaan mereka -
suka tak suka, serahkan
pada Ilahi untuk mengurusinya.
Cuma pastikan, telah kau
jalani sebuah amanah sebaiknya.
Biarlah 'tak sampai hati' kita,
menyelamatkannya dan kita.
Jangan terkhilaf dalam
ber 'tak sampai hati' hingga
menganiaya dirinya dan diri
sendiri jua.
@Ruang_Aksara
untuk kerjakan
amal makruf nahi
mungkar. Maka
di situlah teruji
sebetulnya sabar
kita.
Betul, kita seringkali
tak sampai hati.
Tak sampai hati
menegur yang khilaf,
tak sampai hati,
nak nasihat.
Tak sampai hati,
takut 'prihatin'
kita melukai hatinya.
Dalam pada itu,
kita takut juga.
Takut dituduh
memandai-mandai.
Takut yang ditegur
memendam rasa atau
terasa.
Takut ukhuwah yang
kukuh selama ini,
akan roboh sekelip
mata.
Tapi, tiadalah pula
kita ni nak ber -
tak sampai hati -
bila orang yang kita
kenal itu, orang yang
kita kata kita sayang
itu, kelak akan melalui
momen paling ngeri di
hari pengadilan kelak.
Setiap tindakan ada
risikonya.
Disangka yang
bukan-bukan, disalahertikan,
diprovok, diejek, dilabel,
ditinggalkan, dipulaukan dan
sebagainya.
Selagi nawaitu kita betul,
tindakan kita benar,
kita menasihat dan menegur
dengan adab yang tidak
menyalahi syariat -
maka, berlapang dadalah
untuk hadapi apa jua
kemungkinan.
Kita tak mampu nak
puaskan hati semua.
Namun, kita juga tak
mampu untuk sekadar
mengendahkan saja
mereka.
Sampaikanlah kebenaran
jika benar-benarkan sayang.
Perbetulkanlah yang
salah, jika benar-benar
peduli. Penerimaan mereka -
suka tak suka, serahkan
pada Ilahi untuk mengurusinya.
Cuma pastikan, telah kau
jalani sebuah amanah sebaiknya.
Biarlah 'tak sampai hati' kita,
menyelamatkannya dan kita.
Jangan terkhilaf dalam
ber 'tak sampai hati' hingga
menganiaya dirinya dan diri
sendiri jua.
@Ruang_Aksara
Kadang-kadang, 'ihsan'
itu semudah kau
warning semut yang
berkerumun kat bekas
gula kau -
"Semut, aku cakap elok-
elok ni - kalau kau tak nak
jadi penambah rasa dalam
minuman aku, dipersilakan
bawa diri. Aku bagi kau
satu minitttt je. Ha, baik
keluar cepat."
Dan tiba-tiba, bekas gula
kau, CLEAR!
Masya-Allah. Mendengar
katanya sang semut.
Sebenarnya kan, bukan
nak cerita pasal semut
sangat pun. Tapi nak cerita,
bagaimana kau deal dengan
hal-hal sekecil atau seremeh
menghalau semut.
Kau boleh saja mengamuk,
menyumpah semut tadi
atau membuang sebekas
gula yang dihurung semut
bagi menzahir geram dan
marah kau. Tapi lihatlah -
bila hati tenang, tingkah
jadi lebih berhaluan.
Samalah juga bila berurusan
dengan manusia. Allahu...
saya rasa saya antara orang
yang paling tidak sabar hadapi
orang yang tidak penyabar!
Saya tak sabar untuk sesuatu
yang saya rasa tak penting
untuk saya sabarkan.
Saya tak suka orang ingat
saya diam, maknanya saya
menangkan pendirian dan
egonya! Saya tak suka!
Namun -
saya harus akur, menjadi
TIDAK SABAR kepada orang
yang TIDAK PENYABAR adalah
tiada beza untuk keduanya.
Alangkah buruknya terpandang
saya ni dari kaca lensa Pencipta.
Mahukan redha DIA,
mahu disedari wujud diri
oleh-Nya - tapi alangkah tak cantik
serba-serbi akhlak diri yang
sedang diketengah.
Malu.
Untuk kau, aku, kita -
biarlah buruk, lemah dan
kurang yang kita malukan
di hadapan Allah menjadi
asbab suburnya semangat
untuk terus baiki diri,
gilap potensi dan bergigih
berdarab-tambah untuk
menggandakan amal -
biar diangkat jadi ibadah
yang tidak sia-sia.
Biar segala sesuatu
tentang kita, adalah
seluruhnya yang DIA
suka ♥
@Ruang_Aksara
itu semudah kau
warning semut yang
berkerumun kat bekas
gula kau -
"Semut, aku cakap elok-
elok ni - kalau kau tak nak
jadi penambah rasa dalam
minuman aku, dipersilakan
bawa diri. Aku bagi kau
satu minitttt je. Ha, baik
keluar cepat."
Dan tiba-tiba, bekas gula
kau, CLEAR!
Masya-Allah. Mendengar
katanya sang semut.
Sebenarnya kan, bukan
nak cerita pasal semut
sangat pun. Tapi nak cerita,
bagaimana kau deal dengan
hal-hal sekecil atau seremeh
menghalau semut.
Kau boleh saja mengamuk,
menyumpah semut tadi
atau membuang sebekas
gula yang dihurung semut
bagi menzahir geram dan
marah kau. Tapi lihatlah -
bila hati tenang, tingkah
jadi lebih berhaluan.
Samalah juga bila berurusan
dengan manusia. Allahu...
saya rasa saya antara orang
yang paling tidak sabar hadapi
orang yang tidak penyabar!
Saya tak sabar untuk sesuatu
yang saya rasa tak penting
untuk saya sabarkan.
Saya tak suka orang ingat
saya diam, maknanya saya
menangkan pendirian dan
egonya! Saya tak suka!
Namun -
saya harus akur, menjadi
TIDAK SABAR kepada orang
yang TIDAK PENYABAR adalah
tiada beza untuk keduanya.
Alangkah buruknya terpandang
saya ni dari kaca lensa Pencipta.
Mahukan redha DIA,
mahu disedari wujud diri
oleh-Nya - tapi alangkah tak cantik
serba-serbi akhlak diri yang
sedang diketengah.
Malu.
Untuk kau, aku, kita -
biarlah buruk, lemah dan
kurang yang kita malukan
di hadapan Allah menjadi
asbab suburnya semangat
untuk terus baiki diri,
gilap potensi dan bergigih
berdarab-tambah untuk
menggandakan amal -
biar diangkat jadi ibadah
yang tidak sia-sia.
Biar segala sesuatu
tentang kita, adalah
seluruhnya yang DIA
suka ♥
@Ruang_Aksara
Siapalah yang rela memilih
untuk diuji dengan sebuah
takdir yang perit.
Jika diberi kuasa untuk
memilih, mungkin kita
hanya akan mahu yang
indah-indah saja berlaku
dalam hidup kita ni.
Yang indah, menurut kita.
Yang mudah, menurut kita.
Yang membahagiakan
dan menenangkan -
menurut kita.
Tapi, kita tidak berhak itu.
Bukan kuasa kita dalam
menentukan.
Allah Azza Wajalla belaka
di sebalik segalanya.
Lalu, harus berbuat apa
saat musibah mahu berteman?
Menidakkan?
Atau...menyambut sapaannya
dengan mengamuk,
mempersoal dan berputus
asa saja?
Kawan, bukan sekali kau
diuji susah. Bukan sekali
ini kau menangis, bukan?
Dilontar fikir ke zaman belakang,
bukankah kau pernah lalui
juga episod duka?
Dan bukankah kau berjaya
menemukan hikmah di
sebaliknya selepas beberapa
ketika?
Kau telah menjalaninya
dengan sabar dan tabah.
Kau telah pun berjaya
laluinya sebenarnya.
Jadi, tak bolehkah untuk
kau terus berkuat kali ini juga?
Tak mahukah untuk terus
menyegarkan jiwa dengan
meyakini-Nya?
Jangan cepat sangat
berjauh hati dengan suatu
ketentuan. Kau tak tahu, di
sebaliknya bahkan takdir
yang lebih indah.
Belajar yakini-Nya.
@Ruang_Aksara
untuk diuji dengan sebuah
takdir yang perit.
Jika diberi kuasa untuk
memilih, mungkin kita
hanya akan mahu yang
indah-indah saja berlaku
dalam hidup kita ni.
Yang indah, menurut kita.
Yang mudah, menurut kita.
Yang membahagiakan
dan menenangkan -
menurut kita.
Tapi, kita tidak berhak itu.
Bukan kuasa kita dalam
menentukan.
Allah Azza Wajalla belaka
di sebalik segalanya.
Lalu, harus berbuat apa
saat musibah mahu berteman?
Menidakkan?
Atau...menyambut sapaannya
dengan mengamuk,
mempersoal dan berputus
asa saja?
Kawan, bukan sekali kau
diuji susah. Bukan sekali
ini kau menangis, bukan?
Dilontar fikir ke zaman belakang,
bukankah kau pernah lalui
juga episod duka?
Dan bukankah kau berjaya
menemukan hikmah di
sebaliknya selepas beberapa
ketika?
Kau telah menjalaninya
dengan sabar dan tabah.
Kau telah pun berjaya
laluinya sebenarnya.
Jadi, tak bolehkah untuk
kau terus berkuat kali ini juga?
Tak mahukah untuk terus
menyegarkan jiwa dengan
meyakini-Nya?
Jangan cepat sangat
berjauh hati dengan suatu
ketentuan. Kau tak tahu, di
sebaliknya bahkan takdir
yang lebih indah.
Belajar yakini-Nya.
@Ruang_Aksara
HATI
Menjenguklah kedalam dirimu
Tariklah nafas dan tafakurlah
Disitu kau kan temui seketul daging
Bagaimanakah rupanya
Bagaimanakah bentuknya
Andai baik daging itu baiklah dirinya
Andai bersih daging itu bersihlah jiwanya
Kitalah menentukan baik buruknya
Andai baik dalamnya
Maka baiklah luarnya
Daging itulah hati
Hati yang perlu subur
Dibajai dengan zikirullah
Hati yang menentukan gerak
Hati yang membentuk corak
Jagailah akan hati itu
Jangan dibiarkan rosak
Jangan dibenarkan porak
Hati itu menentukan amalan
Hati itu menentukan jalan
Membawa kepangkuan Tuhan
@Ruang_Aksara
Menjenguklah kedalam dirimu
Tariklah nafas dan tafakurlah
Disitu kau kan temui seketul daging
Bagaimanakah rupanya
Bagaimanakah bentuknya
Andai baik daging itu baiklah dirinya
Andai bersih daging itu bersihlah jiwanya
Kitalah menentukan baik buruknya
Andai baik dalamnya
Maka baiklah luarnya
Daging itulah hati
Hati yang perlu subur
Dibajai dengan zikirullah
Hati yang menentukan gerak
Hati yang membentuk corak
Jagailah akan hati itu
Jangan dibiarkan rosak
Jangan dibenarkan porak
Hati itu menentukan amalan
Hati itu menentukan jalan
Membawa kepangkuan Tuhan
@Ruang_Aksara
Dalam senyum-senyum
tampak gembira kita,
tidak semua cakna dan tahu
kita ada luka perasaan yang
sedang berdarah.
Tapi tidaklah kerana kita sedang menderita, harus dikhabar pada
seluruh alam betapa sakitnya
kita. Kan?
Hadapi saja setiap saat kita
dengan sisa kudrat yang ada.
Masih boleh senyum?
Senyum saja.
Kalau memang masanya
telah tiba untuk menangis
kerana tak tahannya kita,
nangis saja. Kita berhak.
Kita ada limitasi.
Menangisi nasib diri bukan
aneh.
Itu tanda kita manusia biasa.
Semoga setelah keringnya
air mata,
maka terlepas juga satu
beban di jiwa.
Walaupun beban itu akan
datang lagi memenuhi jiwa
kita, biar masa berputar,
pendirian dan tindakan kita
masih sama.
Masih mahu terus bertahan,
berlapang dada, bersangka
baik, terus berharap Allah ada
akan tolong kabulkan segala
doa, Allah ada untuk sembuhkan
luka perasaan yang dialami
dan episod duka dalam buku
kehidupan ini akan ada
penamatnya.
Akan ada!
InsyaAllah.
Yakin!
@Ruang_Aksara
tampak gembira kita,
tidak semua cakna dan tahu
kita ada luka perasaan yang
sedang berdarah.
Tapi tidaklah kerana kita sedang menderita, harus dikhabar pada
seluruh alam betapa sakitnya
kita. Kan?
Hadapi saja setiap saat kita
dengan sisa kudrat yang ada.
Masih boleh senyum?
Senyum saja.
Kalau memang masanya
telah tiba untuk menangis
kerana tak tahannya kita,
nangis saja. Kita berhak.
Kita ada limitasi.
Menangisi nasib diri bukan
aneh.
Itu tanda kita manusia biasa.
Semoga setelah keringnya
air mata,
maka terlepas juga satu
beban di jiwa.
Walaupun beban itu akan
datang lagi memenuhi jiwa
kita, biar masa berputar,
pendirian dan tindakan kita
masih sama.
Masih mahu terus bertahan,
berlapang dada, bersangka
baik, terus berharap Allah ada
akan tolong kabulkan segala
doa, Allah ada untuk sembuhkan
luka perasaan yang dialami
dan episod duka dalam buku
kehidupan ini akan ada
penamatnya.
Akan ada!
InsyaAllah.
Yakin!
@Ruang_Aksara
MAFHUM RINDU
Rindu itu bagaikan sejenis bunga
yang tumbuh di luar musim dunia
sentiasa kembang entah bila gugurnya
tercium harum tak mengira cuaca
asal pohon cinta setia pada tempatnya.
Rindu wujud seperti embun
terbit seawal pagi selama berkurun
menitis jatuh dari hujung dedaun
bermanik-manik mendiami rumpun
esok embun datang lagi berhimpun.
Rindu ibarat kejadian alam
amat mustahil untuk terpadam
ianya sebuah perasaan paling dalam
menghuni seluruh kelahiran anak Adam
biarpun dari manusia yang paling kejam.
Adakalanya rindu seumpama belati
tajam menikam menembusi hati
ingin digapai tak tercapai jemari
laksana jeritan alam nurani
menghunjam langsung tak berperi.
Rindu terkadang persis gelombang
hadir tanpa isyarat pembayang
mahu dinafi namun tak dapat dilarang
saat minda selalu saja terkenang
maka terpampang wajah insan tersayang.
Takkan ada cinta tanpa rindu
rindu sesama kita mahupun Yang Satu
rindu membikin hati berubah pilu
memaksa ego merendah syahdu
di atas sejadah diiringi doa sendu
kerana Tuhan masih merindukan kamu.
@Ruang_Aksara
Rindu itu bagaikan sejenis bunga
yang tumbuh di luar musim dunia
sentiasa kembang entah bila gugurnya
tercium harum tak mengira cuaca
asal pohon cinta setia pada tempatnya.
Rindu wujud seperti embun
terbit seawal pagi selama berkurun
menitis jatuh dari hujung dedaun
bermanik-manik mendiami rumpun
esok embun datang lagi berhimpun.
Rindu ibarat kejadian alam
amat mustahil untuk terpadam
ianya sebuah perasaan paling dalam
menghuni seluruh kelahiran anak Adam
biarpun dari manusia yang paling kejam.
Adakalanya rindu seumpama belati
tajam menikam menembusi hati
ingin digapai tak tercapai jemari
laksana jeritan alam nurani
menghunjam langsung tak berperi.
Rindu terkadang persis gelombang
hadir tanpa isyarat pembayang
mahu dinafi namun tak dapat dilarang
saat minda selalu saja terkenang
maka terpampang wajah insan tersayang.
Takkan ada cinta tanpa rindu
rindu sesama kita mahupun Yang Satu
rindu membikin hati berubah pilu
memaksa ego merendah syahdu
di atas sejadah diiringi doa sendu
kerana Tuhan masih merindukan kamu.
@Ruang_Aksara
Bila hidup rasa semakin payah,
Sedih,
Dada berat semacam,
Tertunduk lemah,
Sesak, dan lelah,
Menangis, merintih, penat, dan rasa berputus asa.
Bila luah dengan manusia, tak ada yang faham..
Satu je, luahkan pada Allah.
Sujudlah sepuasnya dan luahkan kepada Dia.
Dia yang Maha Memahami,
Dia yang Maha mendengar.
Bangun,
Ambil wuduk.
Luahkan segala nya kepada Allah.
Serahkan hati sepenuhnya hanya kepada Dia.
If you want to cry, then just let it out.
Duas in sujud is amazing, no noise, completely focused, forehead on floor, let your heart out is best feeling ever.
Dalam sujud, luahkan pada Tuhan.
Pejam mata, sebut segala rasa.
Apa saja rasa yang kita rasa, tiada rahsia antara kita dengan-Nya.
Sebutkan, panjatkan, harapkan, dalam doa dengan bisikan-bisikan keinsafan penuh kehambaan.
Sungguh sungguh kita minta pada Allah.
Dia Maha Tahu.
Dia Maha Mendengar.
Dia Maha Memahami.
Dengan -Nya ceritakanlah segala -galanya.
Luahkan.
Yang kita simpan. Yang kita rahsiakan. Yang kita inginkan. Yang kita pohonkan.
Just remember,
Allah masih pandang kita,
Allah masih beri nikmat pada kita,
Allah masih beri segalanya.
And remember this?
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."[Al-Baqarah :216]."
Just note that
Allah loves us so much.
The hope in Allah which is never lost, and the love He has for us. There is always Allah s.w.t; who would never leave us alone.
And we all know that He's the best that we could ever hoped for.Know that He is with us wherever we are.
He understands us when other people don’t. He is there to ask upon, to help us, to guide us.
Dan cantiknya cara Allah memujuk kita,
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya.”(Ath-Thalaq; 3)
After all, ask Allah for what’s in your heart.
He's always listening!
Almost the time, it may not come true the way we want, but if we turn to Him, He'll give us what is best for us.
Never give up on Allah's endless guidance - bestowed upon those who endlessly trusting Him.
And always remember this ayah,
"Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah" -Az-zumar: 53.
Masya Allah, the most beautiful and inspiring ayah!
Indeed, He is the best planners of all.
So, let's put our trust in Allah and keep each other in our duas.
Shall we?
Insya Allah. Have faith! :)
@Ruang_Aksara
Sedih,
Dada berat semacam,
Tertunduk lemah,
Sesak, dan lelah,
Menangis, merintih, penat, dan rasa berputus asa.
Bila luah dengan manusia, tak ada yang faham..
Satu je, luahkan pada Allah.
Sujudlah sepuasnya dan luahkan kepada Dia.
Dia yang Maha Memahami,
Dia yang Maha mendengar.
Bangun,
Ambil wuduk.
Luahkan segala nya kepada Allah.
Serahkan hati sepenuhnya hanya kepada Dia.
If you want to cry, then just let it out.
Duas in sujud is amazing, no noise, completely focused, forehead on floor, let your heart out is best feeling ever.
Dalam sujud, luahkan pada Tuhan.
Pejam mata, sebut segala rasa.
Apa saja rasa yang kita rasa, tiada rahsia antara kita dengan-Nya.
Sebutkan, panjatkan, harapkan, dalam doa dengan bisikan-bisikan keinsafan penuh kehambaan.
Sungguh sungguh kita minta pada Allah.
Dia Maha Tahu.
Dia Maha Mendengar.
Dia Maha Memahami.
Dengan -Nya ceritakanlah segala -galanya.
Luahkan.
Yang kita simpan. Yang kita rahsiakan. Yang kita inginkan. Yang kita pohonkan.
Just remember,
Allah masih pandang kita,
Allah masih beri nikmat pada kita,
Allah masih beri segalanya.
And remember this?
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui."[Al-Baqarah :216]."
Just note that
Allah loves us so much.
The hope in Allah which is never lost, and the love He has for us. There is always Allah s.w.t; who would never leave us alone.
And we all know that He's the best that we could ever hoped for.Know that He is with us wherever we are.
He understands us when other people don’t. He is there to ask upon, to help us, to guide us.
Dan cantiknya cara Allah memujuk kita,
“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, nescaya Allah akan mencukupkan keperluannya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya.”(Ath-Thalaq; 3)
After all, ask Allah for what’s in your heart.
He's always listening!
Almost the time, it may not come true the way we want, but if we turn to Him, He'll give us what is best for us.
Never give up on Allah's endless guidance - bestowed upon those who endlessly trusting Him.
And always remember this ayah,
"Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah" -Az-zumar: 53.
Masya Allah, the most beautiful and inspiring ayah!
Indeed, He is the best planners of all.
So, let's put our trust in Allah and keep each other in our duas.
Shall we?
Insya Allah. Have faith! :)
@Ruang_Aksara
Melihat senang orang
yang bersepah di
sekitar membuah rasa
iri di hati?
Melihat bahagia
orang di pentas sosial
media massa,
pernah membuat
kau cemburu?
Alangkah indah
andai senyum dan
gelak tawa yang dipamer
itu aku miliki - fikir diri.
Kawan,
satu khilaf yang
sering kita terbuat
adalah -
membandingkan apa
yang kita rasa di hati;
apa yang berlegar di
fikir kita dengan apa
yang orang
lain tampak di luar;
yang terzahir pada
pandangan mata kasar
kita.
Janganlah berulang kali
mengulangi khilaf yang
sama.
Kita takkan pernah tahu
sedang bagaimana dia
sebenarnya.
Apa yang dipendam,
apa yang dibawa dibahunya,
apa yang ditahan,
apa yang disabarinya dalam
diam.
Begitulah.
Takkan pernah kita
ketahui sedang apa dia.
Kerana itu adalah dia.
Dan diri kita, adalah diri
kita sendiri.
Tempuhilah jalan hidup
kita dengan kurangkan
prasangka. Seharusnya
lebih banyak diwujudkan
syukur.
@Ruang_Aksara
yang bersepah di
sekitar membuah rasa
iri di hati?
Melihat bahagia
orang di pentas sosial
media massa,
pernah membuat
kau cemburu?
Alangkah indah
andai senyum dan
gelak tawa yang dipamer
itu aku miliki - fikir diri.
Kawan,
satu khilaf yang
sering kita terbuat
adalah -
membandingkan apa
yang kita rasa di hati;
apa yang berlegar di
fikir kita dengan apa
yang orang
lain tampak di luar;
yang terzahir pada
pandangan mata kasar
kita.
Janganlah berulang kali
mengulangi khilaf yang
sama.
Kita takkan pernah tahu
sedang bagaimana dia
sebenarnya.
Apa yang dipendam,
apa yang dibawa dibahunya,
apa yang ditahan,
apa yang disabarinya dalam
diam.
Begitulah.
Takkan pernah kita
ketahui sedang apa dia.
Kerana itu adalah dia.
Dan diri kita, adalah diri
kita sendiri.
Tempuhilah jalan hidup
kita dengan kurangkan
prasangka. Seharusnya
lebih banyak diwujudkan
syukur.
@Ruang_Aksara
Tak apa masih belum
yang terbaik setelah kau
berusaha. Jangan banding
apa yang kau sudah capai
dengan pencapaian orang
lain. Banding dengan diri
kau sendiri. Diri kau yang
sebelum ini.
Ucap tahniah,
cakap-cakap kat diri
sendiri -
'diriku, tahniah kerana
sudah mencuba.
Dan terima kasih kerana
telah banyak bersabar.
Buat lebih baik
lagi, lagi dan lagi di
masa hadapan, ya?'
Kawan,
haruslah percayai
diri sendiri.
Kalau kita pun tak
nak hargai segala
kudrat dan penat kita
selama ini, kita nak
harapkan siapa
hargai kita?
Kalau kita pun tak
percaya terhadap apa
kita mampu buat,
kita harapkan siapa
yakini kita?
Fikirkan.
@Ruang_Aksara
yang terbaik setelah kau
berusaha. Jangan banding
apa yang kau sudah capai
dengan pencapaian orang
lain. Banding dengan diri
kau sendiri. Diri kau yang
sebelum ini.
Ucap tahniah,
cakap-cakap kat diri
sendiri -
'diriku, tahniah kerana
sudah mencuba.
Dan terima kasih kerana
telah banyak bersabar.
Buat lebih baik
lagi, lagi dan lagi di
masa hadapan, ya?'
Kawan,
haruslah percayai
diri sendiri.
Kalau kita pun tak
nak hargai segala
kudrat dan penat kita
selama ini, kita nak
harapkan siapa
hargai kita?
Kalau kita pun tak
percaya terhadap apa
kita mampu buat,
kita harapkan siapa
yakini kita?
Fikirkan.
@Ruang_Aksara
Apa pernah kau rasa,
kau tiada apa-apa
untuk disyukurkan bila
diteliti sudut istimewa
dan lebih diri?
Atau yang terpanggil
sebagai bakat diri?
Tentunya, ada wujud rasa
itu. Paling tidak, ada
momen ia akan singgah
seketika.
Dirasa jadi bertuah lihat
orang lain, yang lahir-lahir
saja, sudah jadi anak
orang kaya, anak raja,
anak orang ada-ada.
Dirasa beruntungnya dia
yang sudahlah parasnya
cantik, kepandaiannya
terserlah, semua orang
tampak bahagia berada
dalam bulatannya.
Ya...
dia mungkin kelihatan
lebih beruntung daripada
diri kita.
Dia mungkin lebih berbakat,
lebih bijak, segalanya lebih
berbanding apa yang kita
ada...
namun, kita tetap tak akan
pernah tahu bagaimana
kejadiannya hingga ke hujung
garisan.
Ingat...
Tuhan tak pernah
berat sebelah dalam
menguji.
Hidup ini medan ujian.
Yang menang bukanlah
yang selalu lebih atau
beruntung pada firasat kita,
tetapi siapa yang berjaya
menangi redha Allah taala
hingga ke akhirnya.
Jika segala pencapaian
dunia, kelebihan,
keberuntungan,
bakat dan keistimewaan
yang dimiliki itulah yang
disebutkan kejayaan...
maka, semakin kita dimamah
usia, semakin hilang dan
lenyaplah nilai kejayaan
tersebut.
Kerana sebenar-benar
kejayaan, adalah menjadi
seseorang yang tahu
bersyukur, tahu harus
bagaimana berinteraksi
dengan kemahuan-Nya.
Itu.
@Ruang_Aksara
kau tiada apa-apa
untuk disyukurkan bila
diteliti sudut istimewa
dan lebih diri?
Atau yang terpanggil
sebagai bakat diri?
Tentunya, ada wujud rasa
itu. Paling tidak, ada
momen ia akan singgah
seketika.
Dirasa jadi bertuah lihat
orang lain, yang lahir-lahir
saja, sudah jadi anak
orang kaya, anak raja,
anak orang ada-ada.
Dirasa beruntungnya dia
yang sudahlah parasnya
cantik, kepandaiannya
terserlah, semua orang
tampak bahagia berada
dalam bulatannya.
Ya...
dia mungkin kelihatan
lebih beruntung daripada
diri kita.
Dia mungkin lebih berbakat,
lebih bijak, segalanya lebih
berbanding apa yang kita
ada...
namun, kita tetap tak akan
pernah tahu bagaimana
kejadiannya hingga ke hujung
garisan.
Ingat...
Tuhan tak pernah
berat sebelah dalam
menguji.
Hidup ini medan ujian.
Yang menang bukanlah
yang selalu lebih atau
beruntung pada firasat kita,
tetapi siapa yang berjaya
menangi redha Allah taala
hingga ke akhirnya.
Jika segala pencapaian
dunia, kelebihan,
keberuntungan,
bakat dan keistimewaan
yang dimiliki itulah yang
disebutkan kejayaan...
maka, semakin kita dimamah
usia, semakin hilang dan
lenyaplah nilai kejayaan
tersebut.
Kerana sebenar-benar
kejayaan, adalah menjadi
seseorang yang tahu
bersyukur, tahu harus
bagaimana berinteraksi
dengan kemahuan-Nya.
Itu.
@Ruang_Aksara
Alhamdulillah thumma
alhamdulillah.
Masih Allah sudi
pinjamkan nyawa,
dipercumakan udara
untuk aku bernafas,
digagahkan aku untuk
berkudrat,
diizin aku untuk
berbuat sesuka aku,
masih dimaafkan aku
yang tak jemu bergaduh
manja dengan takdir
serta qada' qadar-Nya.
Terima kasih Tuhan,
untuk kesekian kali kau
tambah lagi usiaku.
Berkatilah aku,
rahmatilah aku,
ampunkanlah aku.
Terima kasih SEMUA
atas ingatan-ingatan
manis dan ucapan-ucapan
doa yang indah.
Hanya DIA mampu balas
belas ihsan dan kecantikan
hati kalian.
May Allah bless all of us.
Aameen.
@Ruang_Aksara
alhamdulillah.
Masih Allah sudi
pinjamkan nyawa,
dipercumakan udara
untuk aku bernafas,
digagahkan aku untuk
berkudrat,
diizin aku untuk
berbuat sesuka aku,
masih dimaafkan aku
yang tak jemu bergaduh
manja dengan takdir
serta qada' qadar-Nya.
Terima kasih Tuhan,
untuk kesekian kali kau
tambah lagi usiaku.
Berkatilah aku,
rahmatilah aku,
ampunkanlah aku.
Terima kasih SEMUA
atas ingatan-ingatan
manis dan ucapan-ucapan
doa yang indah.
Hanya DIA mampu balas
belas ihsan dan kecantikan
hati kalian.
May Allah bless all of us.
Aameen.
@Ruang_Aksara
Semalam tak sedar air mata rasa nak terjatuh.
Dengar kat Youtube.
"Mungkin dia juga sedang galau, mungkin dia juga lelah, mungkin dia juga sedang sedih, mungkin dia juga sedang khuatir, tapi saat diingatkan dengan nama Allah, tenang saja ada Allah, tenang saja ada Allah membantu, bukankah semuanya di tangan Allah?"
Rasa basah dah pipi. Hangat kolam air mata.
Selama mana kita membawa nama Allah. Tidak ada yang tidak mungkin.
Lelah? Memang.
Penat? Itu pasti.
Sesak? Selalu terjadi.
Akan ada dalam hidup kita ni sampai satu masa,
Kita rasa penat sangat,
kita rasa sakit sangat,
kita rasa dah tak sanggup nak hidup,
kita rasa bagai nak gila.
Kita rasa exhausted sangat.
Ujian yang Allah berikan datang satu demi satu.
Sampai satu tahap, you think you are in the lowest point of your life.
And you cry, because the pain is greater than what you can bear.
And you sleep, because you can’t stay anymore.
Kadang-kadang bila lihat orang lain, pernah tertanya-tanya,
"Kenapa mereka nampak sangat bahagia, tenang saja dalam hidup?"
"Kenapa aku diuji, sedangkan yang lain mampu tersenyum sedang aku berteman air mata?"
Yakin lah Allah lebih tahu keadaan hamba-hambaNya.Kerana ujian Allah itu berbeza.
Mungkin untuk dapat kekuatan luar biasa, hati itu perlu rabak berkali-kali.
Hancur pecah berderai berkali kali.
Mungkin yang kita lihat selalu tersenyum itu, menyimpan air matanya ketika bersendirian.
Mungkin yang kita lihat selalu gembira itu, sedang berduka tapi berusaha menyembunyikan kesedihannya.
You won’t be able to answer everything in life, but that is okay.
Its totally okay!
Whatever hardship we’re going through. Read this beautiful Dua.
اللهم لا سهل إلا ما جعلته سهلًا وأنت تجعل الحزن إذا شئت سهلً
[Ya Allah, there is no ease other than what You make easy; if You wish You can ease sorrow.]
There will come a time where you finally understand why Allah put you in that situation. When you finally find peace with what Allah has decreed for you. When you finally realize it was only because He loves you and wants to strengthen you. Just trust Him. Trust in His plan.
One day you’ll laugh so much that you’ll forget you have scars.
keep telling yourself,
"I’ll be okay. I have to endure this pain. I have to be strong for Him."
Never forget Allah is by our side. He loves us more than a mother loves her child, so don’t be shy to pour our heart out to Him and cry!
It’s Allah who truly knows our heart.
SubhanAllah, whatever pain we suffer in this life is not in vain. It is not wasted. We may cry and wince and groan over the pains, but Allah sees our suffering and will compensate us more than we can imagine, as long as we are patient and keep faith in Him.
What’s beautiful is how Allah plans things to turn out for us, there is nothing better than His qadr. No matter what, always remain patient, He has the best waiting for us..
Just give it time. Trust Him!
Trust the process.
If you’re reading this, I hope Allah grants you patience through your hardships and soothes any pain you may be bearing and I request of you to please make the same prayer for me.
For all of us.
Secantik bunga itu, cantik lagi hidup yang Allah aturkan untuk kita.
Jika bukan di sini, mungkin di 'sana 'nanti.
Have faith! :')
@Ruang_Aksara
Dengar kat Youtube.
"Mungkin dia juga sedang galau, mungkin dia juga lelah, mungkin dia juga sedang sedih, mungkin dia juga sedang khuatir, tapi saat diingatkan dengan nama Allah, tenang saja ada Allah, tenang saja ada Allah membantu, bukankah semuanya di tangan Allah?"
Rasa basah dah pipi. Hangat kolam air mata.
Selama mana kita membawa nama Allah. Tidak ada yang tidak mungkin.
Lelah? Memang.
Penat? Itu pasti.
Sesak? Selalu terjadi.
Akan ada dalam hidup kita ni sampai satu masa,
Kita rasa penat sangat,
kita rasa sakit sangat,
kita rasa dah tak sanggup nak hidup,
kita rasa bagai nak gila.
Kita rasa exhausted sangat.
Ujian yang Allah berikan datang satu demi satu.
Sampai satu tahap, you think you are in the lowest point of your life.
And you cry, because the pain is greater than what you can bear.
And you sleep, because you can’t stay anymore.
Kadang-kadang bila lihat orang lain, pernah tertanya-tanya,
"Kenapa mereka nampak sangat bahagia, tenang saja dalam hidup?"
"Kenapa aku diuji, sedangkan yang lain mampu tersenyum sedang aku berteman air mata?"
Yakin lah Allah lebih tahu keadaan hamba-hambaNya.Kerana ujian Allah itu berbeza.
Mungkin untuk dapat kekuatan luar biasa, hati itu perlu rabak berkali-kali.
Hancur pecah berderai berkali kali.
Mungkin yang kita lihat selalu tersenyum itu, menyimpan air matanya ketika bersendirian.
Mungkin yang kita lihat selalu gembira itu, sedang berduka tapi berusaha menyembunyikan kesedihannya.
You won’t be able to answer everything in life, but that is okay.
Its totally okay!
Whatever hardship we’re going through. Read this beautiful Dua.
اللهم لا سهل إلا ما جعلته سهلًا وأنت تجعل الحزن إذا شئت سهلً
[Ya Allah, there is no ease other than what You make easy; if You wish You can ease sorrow.]
There will come a time where you finally understand why Allah put you in that situation. When you finally find peace with what Allah has decreed for you. When you finally realize it was only because He loves you and wants to strengthen you. Just trust Him. Trust in His plan.
One day you’ll laugh so much that you’ll forget you have scars.
keep telling yourself,
"I’ll be okay. I have to endure this pain. I have to be strong for Him."
Never forget Allah is by our side. He loves us more than a mother loves her child, so don’t be shy to pour our heart out to Him and cry!
It’s Allah who truly knows our heart.
SubhanAllah, whatever pain we suffer in this life is not in vain. It is not wasted. We may cry and wince and groan over the pains, but Allah sees our suffering and will compensate us more than we can imagine, as long as we are patient and keep faith in Him.
What’s beautiful is how Allah plans things to turn out for us, there is nothing better than His qadr. No matter what, always remain patient, He has the best waiting for us..
Just give it time. Trust Him!
Trust the process.
If you’re reading this, I hope Allah grants you patience through your hardships and soothes any pain you may be bearing and I request of you to please make the same prayer for me.
For all of us.
Secantik bunga itu, cantik lagi hidup yang Allah aturkan untuk kita.
Jika bukan di sini, mungkin di 'sana 'nanti.
Have faith! :')
@Ruang_Aksara
"Awak, saya patut
buat apa bila kawan
tidak dapat memaafkan
saya? Masih memilih
menyepi dan bermasam
muka?"
Seseorang bertanyakan
soalan ini pada saya
semalam. Allah...
Biasa, dalam berukhuwah
akan ada juga konfliknya.
Bila kita sedar kita
salah, kita mohon maaf.
Bila orang berbuat salah
pada kita, kita maafkan.
Bila orang berjasa,
kita berterima-kasih.
Bila kita berjasa, kita
serah pada Allah untuk
menilainya.
Kawan, dalam kita
menyemai benih pokok
pasti yang bercambah
tidak sekadar benih
pokok tadi. Rumput
dan lalang akan ikut
tumbuh juga.
Jadi, tugas kita untuk
mencantasnya.
Namun, setelah diusaha
untuk buat yang terbaik
dalam memelihara
ukhuwah tadi, namun
masih tidak bertemu
hasil yang diharapkan...
maka berlapang dada saja.
Hati dan perasaan orang
tak perlu kita paksa.
Tak perlu serabutkan
kepala kita. Buat bahagian
kita dan berdoalah agar
Allah kurniakan hatinya
pengertian.
Dalam berukhuwah
tidak semuanya setia untuk
tinggal. Ada yang akhirnya
meninggalkan.
Tak apalah kita hilang
makhluk. Pada akhirnya,
bukankah kita sendirian
juga?
Jangan kita hilangkan
Allah dari dalam hati kita
itu yang lebih utama.
Saya juga pernah berhadapan
dengan ujian begini.
Saya hilang satu, tapi Allah
ganti sepuluh.
Memang ada orang-orang
tertentu yang kita sayang
tidak ditakdirkan untuk
bersama kita dalam
perjuangkan pendirian.
Tapi, kita ambil jalan
tengah. Dia tidak mahu
berdamai, maka kitalah harus
cuba berdamai dengan situasi,
keadaan dan apa jua kemungkinan
di masa hadapan.
Tak usah pening-pening
setelah mengusahakan
bahagian kita.
Dan selalu ingat, jangan
putus asa dalam mendoakan.
Bukankah Allah pemegang
segala hati?
@Ruang_Aksara
buat apa bila kawan
tidak dapat memaafkan
saya? Masih memilih
menyepi dan bermasam
muka?"
Seseorang bertanyakan
soalan ini pada saya
semalam. Allah...
Biasa, dalam berukhuwah
akan ada juga konfliknya.
Bila kita sedar kita
salah, kita mohon maaf.
Bila orang berbuat salah
pada kita, kita maafkan.
Bila orang berjasa,
kita berterima-kasih.
Bila kita berjasa, kita
serah pada Allah untuk
menilainya.
Kawan, dalam kita
menyemai benih pokok
pasti yang bercambah
tidak sekadar benih
pokok tadi. Rumput
dan lalang akan ikut
tumbuh juga.
Jadi, tugas kita untuk
mencantasnya.
Namun, setelah diusaha
untuk buat yang terbaik
dalam memelihara
ukhuwah tadi, namun
masih tidak bertemu
hasil yang diharapkan...
maka berlapang dada saja.
Hati dan perasaan orang
tak perlu kita paksa.
Tak perlu serabutkan
kepala kita. Buat bahagian
kita dan berdoalah agar
Allah kurniakan hatinya
pengertian.
Dalam berukhuwah
tidak semuanya setia untuk
tinggal. Ada yang akhirnya
meninggalkan.
Tak apalah kita hilang
makhluk. Pada akhirnya,
bukankah kita sendirian
juga?
Jangan kita hilangkan
Allah dari dalam hati kita
itu yang lebih utama.
Saya juga pernah berhadapan
dengan ujian begini.
Saya hilang satu, tapi Allah
ganti sepuluh.
Memang ada orang-orang
tertentu yang kita sayang
tidak ditakdirkan untuk
bersama kita dalam
perjuangkan pendirian.
Tapi, kita ambil jalan
tengah. Dia tidak mahu
berdamai, maka kitalah harus
cuba berdamai dengan situasi,
keadaan dan apa jua kemungkinan
di masa hadapan.
Tak usah pening-pening
setelah mengusahakan
bahagian kita.
Dan selalu ingat, jangan
putus asa dalam mendoakan.
Bukankah Allah pemegang
segala hati?
@Ruang_Aksara
Ada sekali tu, saya terbangun. Tengah malam. Malam tu entah kenapa perasaan saya sayu.
Sayu sangat. Rasa nak nangis pun ya. Rasa sangat,
" Ya Allah aku clueless sangat ya Allah.
Aku penat ya Allah. Aku tak tahu ya Allah"
Menangis. Meluahkan. Merintih.
Entah.
Dalam hidup kita,
Kadang kadang Allah turunkan benda yang sama berkali kali.
Ujian yang sama berkali kali.
Sampai dah rasa lali.
Takdir kita ni, Allah dah tentukan lama dah.
Untuk kita faham, apa lah sebenarnya yang Allah nak sampaikan.
Dan ujian tu sendiri
will make us stronger at the broken pieces.
Bila hati rasa hancur, berkecai, berderai.
Mungkin sekali tak cukup, mungkin dua kali tak cukup.
Allah bagi sampai kita betul-betul faham, betul-betul rasa apa yang Allah nak sampaikan.
Yes dear,
No one knows what the future holds. Most of the time, Allah's plan is beyond our grasp and often beyond our imaginations.
Kadang apa yang jadi dalam hidup kita dekat dunia ni jauh bezanya dari apa yang kita susun tapi yakinlah Allah lebih kenal hamba-hamba Nya.
Takdir Allah itu yang terbaik.
Setiap kekusutan, tiada yang melapangkan selain Dia.
Setiap keserabutan, tiada yang meleraikan selain Dia.
Setiap kesakitan, tiada yang menyembuhkn selain Dia.
Allah jua lah yang menyusun segala-galanya dengan sebaiknya.
Dalam berdoa minta yang sebaik-baiknya, sebab kita memang tak akan tahu apa yang Allah takdirkan buat kita.
Teringat doa ghulam,
"Ya Allah, bantulah kami dengan apa jua cara yang Kau suka dan Kau kehendaki...".
Mungkin kadang-kadang kita lupa Allah sentiasa bersama kita, zahirnya derita tapi hikmah sesuatu adalah rahsia Allah.
Dunia ini ujian dan Allah mencipta manusia, punya seribu rona rencam kehidupan.
Dan setiap orang jalan ceritanya berbeza.
Allah akan uji pada titik terlemah kita, sampai kita jatuh terduduk, hati hancur pecah koyak rabak, sehinggakan rasa sesak dan lelah dengan dunia, di akhirnya kita akan sedar kita sangat perlukan Dia.
Hanya Dia.
"Kadang, tanda cinta Allah terhadap seseorang itu Allah akan biarkan hati dia hancur berkali-kali sampai dia rasa tak ada lagi harapan di dunia ini.
Dan itu akan membuat dia punya harapan hanya untuk Allah saja."– Syeikh Abdul Qadir Jailani.
Dear,
When we are tired and discouraged from our efforts, Allah knows how hard we have tried.
When we've cried so long and our heart is in anguish, Allah has counted our tears.
Sometimes Allah tests us with a situation that we think is difficult or takes away something that in our mind was good for us, we need to remember that perhaps it may not be so.
Perhaps if we had continued in our way, it might have been harmful for us.
Sometimes we may not understand the reason behind certain things but for sure, He knows best.
Allah wants us to turn to Him.
And dear,
just remember,
"Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Mu, ya Tuhanku' - [Maryam: 4]
Indeed, Allah knows best.
Who else has the power or the ability to know everything about everything other than the All-Knowing?
Allah itu adil, sangat adil, maha Adil.
Dia tahu apa yang terbaik buat hamba hamba Nya.
"Ya Allah, buatlah aku rela dan redha dengan keputusan-Mu, hingga aku tidak suka minta dipercepat apa yang Kau tunda, dan minta ditunda apa yang Kau percepat. " - Doa Umar bin Abdul Aziz.
Kalau hati tu dah pecah, terkoyak, ambil, kutip balik, cantumkan semula dan isi hati kita dengan Allah.
Above all, its the best feeling in the world, knowing that there is Allah
Who listens to every du'a, who understand every feelings that we feel,who can solve every problems that we have, who knows what is best for us, and what is not.
If Allah brings us to it, He will bring us through it.Truly Allah is the best planner of all, verily with hardship comes ease. Insya Allah.
Pandang langit.
Dan senyumlah.
Seluas langit itu, luas lagi rahmat Allah.
Endless mercy from Him.
Masya Allah!
Have faith dear,
Have faith.:)
@Ruang_Aksara
Sayu sangat. Rasa nak nangis pun ya. Rasa sangat,
" Ya Allah aku clueless sangat ya Allah.
Aku penat ya Allah. Aku tak tahu ya Allah"
Menangis. Meluahkan. Merintih.
Entah.
Dalam hidup kita,
Kadang kadang Allah turunkan benda yang sama berkali kali.
Ujian yang sama berkali kali.
Sampai dah rasa lali.
Takdir kita ni, Allah dah tentukan lama dah.
Untuk kita faham, apa lah sebenarnya yang Allah nak sampaikan.
Dan ujian tu sendiri
will make us stronger at the broken pieces.
Bila hati rasa hancur, berkecai, berderai.
Mungkin sekali tak cukup, mungkin dua kali tak cukup.
Allah bagi sampai kita betul-betul faham, betul-betul rasa apa yang Allah nak sampaikan.
Yes dear,
No one knows what the future holds. Most of the time, Allah's plan is beyond our grasp and often beyond our imaginations.
Kadang apa yang jadi dalam hidup kita dekat dunia ni jauh bezanya dari apa yang kita susun tapi yakinlah Allah lebih kenal hamba-hamba Nya.
Takdir Allah itu yang terbaik.
Setiap kekusutan, tiada yang melapangkan selain Dia.
Setiap keserabutan, tiada yang meleraikan selain Dia.
Setiap kesakitan, tiada yang menyembuhkn selain Dia.
Allah jua lah yang menyusun segala-galanya dengan sebaiknya.
Dalam berdoa minta yang sebaik-baiknya, sebab kita memang tak akan tahu apa yang Allah takdirkan buat kita.
Teringat doa ghulam,
"Ya Allah, bantulah kami dengan apa jua cara yang Kau suka dan Kau kehendaki...".
Mungkin kadang-kadang kita lupa Allah sentiasa bersama kita, zahirnya derita tapi hikmah sesuatu adalah rahsia Allah.
Dunia ini ujian dan Allah mencipta manusia, punya seribu rona rencam kehidupan.
Dan setiap orang jalan ceritanya berbeza.
Allah akan uji pada titik terlemah kita, sampai kita jatuh terduduk, hati hancur pecah koyak rabak, sehinggakan rasa sesak dan lelah dengan dunia, di akhirnya kita akan sedar kita sangat perlukan Dia.
Hanya Dia.
"Kadang, tanda cinta Allah terhadap seseorang itu Allah akan biarkan hati dia hancur berkali-kali sampai dia rasa tak ada lagi harapan di dunia ini.
Dan itu akan membuat dia punya harapan hanya untuk Allah saja."– Syeikh Abdul Qadir Jailani.
Dear,
When we are tired and discouraged from our efforts, Allah knows how hard we have tried.
When we've cried so long and our heart is in anguish, Allah has counted our tears.
Sometimes Allah tests us with a situation that we think is difficult or takes away something that in our mind was good for us, we need to remember that perhaps it may not be so.
Perhaps if we had continued in our way, it might have been harmful for us.
Sometimes we may not understand the reason behind certain things but for sure, He knows best.
Allah wants us to turn to Him.
And dear,
just remember,
"Dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Mu, ya Tuhanku' - [Maryam: 4]
Indeed, Allah knows best.
Who else has the power or the ability to know everything about everything other than the All-Knowing?
Allah itu adil, sangat adil, maha Adil.
Dia tahu apa yang terbaik buat hamba hamba Nya.
"Ya Allah, buatlah aku rela dan redha dengan keputusan-Mu, hingga aku tidak suka minta dipercepat apa yang Kau tunda, dan minta ditunda apa yang Kau percepat. " - Doa Umar bin Abdul Aziz.
Kalau hati tu dah pecah, terkoyak, ambil, kutip balik, cantumkan semula dan isi hati kita dengan Allah.
Above all, its the best feeling in the world, knowing that there is Allah
Who listens to every du'a, who understand every feelings that we feel,who can solve every problems that we have, who knows what is best for us, and what is not.
If Allah brings us to it, He will bring us through it.Truly Allah is the best planner of all, verily with hardship comes ease. Insya Allah.
Pandang langit.
Dan senyumlah.
Seluas langit itu, luas lagi rahmat Allah.
Endless mercy from Him.
Masya Allah!
Have faith dear,
Have faith.:)
@Ruang_Aksara
ADAM DAN IBLIS
Kau tahu apa yang
sama dan bezanya
kisah Nabi Adam
dan iblis laknatullah?
Yang sama,
kedua-duanya
berasal dari syurga.
Kedua-duanya telah
berdosa pada Allah
hingga menerima
hukuman dikeluarkan
dari syurga.
Yang bezanya,
Nabi Adam akui salah
dan lekas-lekas
bertaubat pada Allah,
sedangkan iblis laknatullah
malah mencabar dan
menyalahkan Allah.
Banyak kita patut
renungi dan pelajari
daripada kisah ibrah ini.
Kita ni pendosa...
tiada satu pun daripada
kita yang suci tanpa noda.
Yang ada hanyalah yang
tampak sempurna terpelihara
kerana aib diri ditutup
sekemasnya oleh DIA.
Janganlah kita menurut
pujuk, goda dan hasutannya
iblis. Al-Quran terang-terang
telah menjelaskan,
bahawa iblis hanya mahu
sesatkan kita saja.
Iblis telah mendendami
umat manusia lama...
maka di sinilah kita
harus berjuang hadapinya.
Diri, kau takut apa?
Jika tersasar dan berdosa,
maka jalan terbaik adalah
menyanggupi tanggungjawab
untuk bertaubat dan kejar
keampunan-Nya.
Bukan berlemah-lemah
dan membiar diri terus
ditenggelamkan ilhamnya
iblis untuk terus berpaling
daripada suruhan-Nya.
Belajarlah daripada nabi
kita, Nabi Adam.
Moga kita beroleh
keampunan dan rahmat-Nya.
Aameen.
@Ruang_Aksara
Kau tahu apa yang
sama dan bezanya
kisah Nabi Adam
dan iblis laknatullah?
Yang sama,
kedua-duanya
berasal dari syurga.
Kedua-duanya telah
berdosa pada Allah
hingga menerima
hukuman dikeluarkan
dari syurga.
Yang bezanya,
Nabi Adam akui salah
dan lekas-lekas
bertaubat pada Allah,
sedangkan iblis laknatullah
malah mencabar dan
menyalahkan Allah.
Banyak kita patut
renungi dan pelajari
daripada kisah ibrah ini.
Kita ni pendosa...
tiada satu pun daripada
kita yang suci tanpa noda.
Yang ada hanyalah yang
tampak sempurna terpelihara
kerana aib diri ditutup
sekemasnya oleh DIA.
Janganlah kita menurut
pujuk, goda dan hasutannya
iblis. Al-Quran terang-terang
telah menjelaskan,
bahawa iblis hanya mahu
sesatkan kita saja.
Iblis telah mendendami
umat manusia lama...
maka di sinilah kita
harus berjuang hadapinya.
Diri, kau takut apa?
Jika tersasar dan berdosa,
maka jalan terbaik adalah
menyanggupi tanggungjawab
untuk bertaubat dan kejar
keampunan-Nya.
Bukan berlemah-lemah
dan membiar diri terus
ditenggelamkan ilhamnya
iblis untuk terus berpaling
daripada suruhan-Nya.
Belajarlah daripada nabi
kita, Nabi Adam.
Moga kita beroleh
keampunan dan rahmat-Nya.
Aameen.
@Ruang_Aksara
Apalah sangat sabar
kita nak dibanding sabar
Rasulullah s.a.w,
sabar para sahabat,
sabar para mujahid mujahidah
terdahulu.
Hari ini Allah uji sedikit
dengan kehilangan, kesakitan,
kerosakan,
kerugian, keserabutan
dan sebagainya.
Sedikit Allah uji.
Masih ada nikmat-Nya
yang masih percuma terus
diberikan.
Masih berjalan
seperti biasa.
DIA tak ambil semua.
DIA pinjamkan belaka
segala isi dunia.
Jadi diri, berlapang
dadalah.
Perit.
Sakit.
Rasa bertimpa-timpa ujian
Allah kat bahu, kat kepala
kita ni.
Tapi itulah caranya DIA
nak bantu kita naikkan
saham akhirat.
DIA nak gilap kita biar
bergemerlapan menyerlah
hingga menarik perhatian
warga langit.
Senyum saja.
Ujian ini juga untuk disyukuri.
Allah nak kita rasa manisnya
nikmat kesabaran dan
bersangka baik pada-Nya.
Salam Jumaat Barakah :)
@Ruang_Aksara
kita nak dibanding sabar
Rasulullah s.a.w,
sabar para sahabat,
sabar para mujahid mujahidah
terdahulu.
Hari ini Allah uji sedikit
dengan kehilangan, kesakitan,
kerosakan,
kerugian, keserabutan
dan sebagainya.
Sedikit Allah uji.
Masih ada nikmat-Nya
yang masih percuma terus
diberikan.
Masih berjalan
seperti biasa.
DIA tak ambil semua.
DIA pinjamkan belaka
segala isi dunia.
Jadi diri, berlapang
dadalah.
Perit.
Sakit.
Rasa bertimpa-timpa ujian
Allah kat bahu, kat kepala
kita ni.
Tapi itulah caranya DIA
nak bantu kita naikkan
saham akhirat.
DIA nak gilap kita biar
bergemerlapan menyerlah
hingga menarik perhatian
warga langit.
Senyum saja.
Ujian ini juga untuk disyukuri.
Allah nak kita rasa manisnya
nikmat kesabaran dan
bersangka baik pada-Nya.
Salam Jumaat Barakah :)
@Ruang_Aksara
APAKAH KESUDAHAN
Tiada lagi yang perlu dibicarakan
bila hati kian lesu dan buntu
hanya menanti waktu
keping-keping hati luruh dilautan lara
aku tidak lagi betah dengan kehidupan ini
sekadar mengikuti langkah kaki
tidak tahu mana arah hendakku tuju
sesat dalam kasus derita berpanjangan
aku nanar
memandang duniaku kekusaman
entah apa menanti di hadapan
bahagiakah atau derita
yang tak berkesudahan.
Persoalan demi persoalan
Datang menerjah fikiran
Membuat aku kelelahan
Memikirkan seribu kemungkinan
Mungkin bahagia yang dinanti bakal menjelang
Derita yang diharap berhenti bakal menghilang
Mungkin — kan? Kerna kita tidak tahu kesudahan yang bakal mendatang.
Ruang_Aksara ft @hanadahlia
Telegram.me/Ruang_Aksara
Tiada lagi yang perlu dibicarakan
bila hati kian lesu dan buntu
hanya menanti waktu
keping-keping hati luruh dilautan lara
aku tidak lagi betah dengan kehidupan ini
sekadar mengikuti langkah kaki
tidak tahu mana arah hendakku tuju
sesat dalam kasus derita berpanjangan
aku nanar
memandang duniaku kekusaman
entah apa menanti di hadapan
bahagiakah atau derita
yang tak berkesudahan.
Persoalan demi persoalan
Datang menerjah fikiran
Membuat aku kelelahan
Memikirkan seribu kemungkinan
Mungkin bahagia yang dinanti bakal menjelang
Derita yang diharap berhenti bakal menghilang
Mungkin — kan? Kerna kita tidak tahu kesudahan yang bakal mendatang.
Ruang_Aksara ft @hanadahlia
Telegram.me/Ruang_Aksara
Telegram
Ruang Aksara
Tiada yang istimewa tentang diri ini.Melainkan seorang hamba Allah dan umat Rasulullah yang teruja untuk menjadi sebaik-baik hamba,dan sebaik-baik pengikut kepada rasulnya. Insyaallah. Salam sayang kerana Allah. ;)
Since : 16 Julai 2018
Since : 16 Julai 2018
Semalam bila keluar rumah terserempak dengan orang kurang siuman. Orang arab. Mula mula rasa takut. Tapi entah kenapa tiba tiba timbul rasa kesian.
Apabila tahu kisah hidupnya, rupanya akibat tekanan melampau dalam hidupnya. Dia jadi kurang waras.
Tapi tak lupa zikir Allah.
Sebak.
Saya pasti Allah sedang mengangkat darjatnya.
Dalam hidup kita ini
Ada banyak benda yang kita tak pernah expect akan berlaku.
Yang tak pernah kita sangka, yang tak pernah kita duga.
Ada orang gagal banyak kali dalam peperiksaan sampai rasa nak berputus asa.
Ada orang Allah hantar belajar, jauh dari keluarga, walaupun bukan kehendak diri.
Ada orang belajar sampai rasa pening, muntah, duduk pula jauh daripada keluarga.
Ada orang jodohnya muncul lambat walaupun rakan sebaya dah berumah tangga.
Ada orang tak dapat anak lagi, walaupun bertahun menunggu cahaya mata penyeri rumahtangga.
Ada orang bertahan menanggung sakit derita , berendam air mata setiap hari menanggung kesakitan.
Tapi tak ada siapa tahu atau siapa sangka.
Mungkin yang gagal dalam peperiksaan beberapa kali itu,rupanya Allah nak jadikan dia seseorang yang tak mudah putus asa dan berharap cuma pada Dia..
Mungkin Allah hantar belajar, merantau, bekerja jauh dari keluarga, rupanya Allah nak bagi kuat, supaya sentiasa berdikari..
Mungkin yang belajar kerja sampai pening muntah semua sebab Allah nak persiapkan diri yang terbaik untuk ummah.
Mungkin yang jodohnya sampai lambat sebab Allah nak kurniakan rumah tangga sampai syurga.
Mungkin juga yang tak dapat anak lagi, sebab Allah nak persiapkan diri jadi ibu bapa terbaik buat anak-anak.
Sakit yang selalu menimpa mungkin rupanya itu cara Allah nak kita selalu ingat Dia dan tak lekang dibibir hanya menyebut nama Dia..
Siapa tahu? Siapa sangka kan?
Cantiknya Allah menyusun takdir hidup kita.
Perhaps it just another sign from Allah.
Untuk setiap milestones dalam hidup kita.
Sedih, gembira, suka dan duka.
Its just another sign.
That life is temporary.
Tak ada yang kekal.
Allah lebih tahu apa yang terbaik buat hambaNya.
Diberi nikmat, mungkin untuk kita lebih mensyukuri Nya.
Tak diberi lagi, mungkin untuk kita lebih sabar dan redha.
Bersangka baik pada Allah.
Dia takkan pernah menzalimi hamba Nya.
And no one knows what the future holds. Most of the time, Allah's plan is beyond our grasp and often beyond our imaginations.
How lucky we are.
Allah will always be there for us.
The time when you feel you are all alone,
The time when the tears flowing down,
He always been there.
The hope in Allah which is never lost, and the love He has for us.
Those tears that come down our cheeks in the midst of du'as are counted.
Those silent du'as which come from our heart when walking down the street are listened to.
All by the one who created us. Masya Allah..
Allah sangat tahu apa yang terbaik buat hamba Nya.
Walaupun ada kalanya, kita tak faham.
Kita tak mengerti aturan Ilahi.
Zahirnya mungkin derita, tapi tiada siapa tahu hikmah segala sesuatu.
Jika kita datang berjalan ke arah Dia, sesungguhnya Dia akan datang berlari ke arah kita.
Hamba Allah yang sentiasa lemah, dan memerlukan pertolongan-Nya.
Teruskan berdoa.
Sentiasa ada harapan di setiap jalan yang Allah tentukan untuk kita.
Allah is the most powerful. If He wants something to happen, He can do it easily.
So, let's put our strong faith and trust in Allah,surely He will help us, anywhere and everywhere.
Insya Allah, Have faith!❤
@Ruang_Aksara
Apabila tahu kisah hidupnya, rupanya akibat tekanan melampau dalam hidupnya. Dia jadi kurang waras.
Tapi tak lupa zikir Allah.
Sebak.
Saya pasti Allah sedang mengangkat darjatnya.
Dalam hidup kita ini
Ada banyak benda yang kita tak pernah expect akan berlaku.
Yang tak pernah kita sangka, yang tak pernah kita duga.
Ada orang gagal banyak kali dalam peperiksaan sampai rasa nak berputus asa.
Ada orang Allah hantar belajar, jauh dari keluarga, walaupun bukan kehendak diri.
Ada orang belajar sampai rasa pening, muntah, duduk pula jauh daripada keluarga.
Ada orang jodohnya muncul lambat walaupun rakan sebaya dah berumah tangga.
Ada orang tak dapat anak lagi, walaupun bertahun menunggu cahaya mata penyeri rumahtangga.
Ada orang bertahan menanggung sakit derita , berendam air mata setiap hari menanggung kesakitan.
Tapi tak ada siapa tahu atau siapa sangka.
Mungkin yang gagal dalam peperiksaan beberapa kali itu,rupanya Allah nak jadikan dia seseorang yang tak mudah putus asa dan berharap cuma pada Dia..
Mungkin Allah hantar belajar, merantau, bekerja jauh dari keluarga, rupanya Allah nak bagi kuat, supaya sentiasa berdikari..
Mungkin yang belajar kerja sampai pening muntah semua sebab Allah nak persiapkan diri yang terbaik untuk ummah.
Mungkin yang jodohnya sampai lambat sebab Allah nak kurniakan rumah tangga sampai syurga.
Mungkin juga yang tak dapat anak lagi, sebab Allah nak persiapkan diri jadi ibu bapa terbaik buat anak-anak.
Sakit yang selalu menimpa mungkin rupanya itu cara Allah nak kita selalu ingat Dia dan tak lekang dibibir hanya menyebut nama Dia..
Siapa tahu? Siapa sangka kan?
Cantiknya Allah menyusun takdir hidup kita.
Perhaps it just another sign from Allah.
Untuk setiap milestones dalam hidup kita.
Sedih, gembira, suka dan duka.
Its just another sign.
That life is temporary.
Tak ada yang kekal.
Allah lebih tahu apa yang terbaik buat hambaNya.
Diberi nikmat, mungkin untuk kita lebih mensyukuri Nya.
Tak diberi lagi, mungkin untuk kita lebih sabar dan redha.
Bersangka baik pada Allah.
Dia takkan pernah menzalimi hamba Nya.
And no one knows what the future holds. Most of the time, Allah's plan is beyond our grasp and often beyond our imaginations.
How lucky we are.
Allah will always be there for us.
The time when you feel you are all alone,
The time when the tears flowing down,
He always been there.
The hope in Allah which is never lost, and the love He has for us.
Those tears that come down our cheeks in the midst of du'as are counted.
Those silent du'as which come from our heart when walking down the street are listened to.
All by the one who created us. Masya Allah..
Allah sangat tahu apa yang terbaik buat hamba Nya.
Walaupun ada kalanya, kita tak faham.
Kita tak mengerti aturan Ilahi.
Zahirnya mungkin derita, tapi tiada siapa tahu hikmah segala sesuatu.
Jika kita datang berjalan ke arah Dia, sesungguhnya Dia akan datang berlari ke arah kita.
Hamba Allah yang sentiasa lemah, dan memerlukan pertolongan-Nya.
Teruskan berdoa.
Sentiasa ada harapan di setiap jalan yang Allah tentukan untuk kita.
Allah is the most powerful. If He wants something to happen, He can do it easily.
So, let's put our strong faith and trust in Allah,surely He will help us, anywhere and everywhere.
Insya Allah, Have faith!❤
@Ruang_Aksara