Telegram Web Link
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
10 hal yang membuat puasa kita jadi sia-sia selain berpacaran!

1. Tidak Ikhlas

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan tentang banyaknya orang yang puasanya sia-sia:

رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلاَّ الْجُوعُ

“Betapa banyak orang yang berpuasa tapi tidak mendapatkan apa-apa baginya kecuali rasa lapar” (HR. An-Nasai dan Ibnu Majah)

Siapa saja mereka? Yang pertama adalah orang yang mengerjakan puasa namun tidak ikhlas, tidak karena Allah.

Ibadah hanya akan diterima Allah jika ikhlas. Demikian pula puasa. Termasuk keutamaannya, hanya bisa didapatkan kalau didasari iman dan hanya mengharap balasan dari Allah.


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu” (Muttafaq ‘Alaih)
2. Berkata Keji

Orang yang berkata keji alias rafats, yang secara mudahnya berarti pornografi, puasanya juga bisa sia-sia.

الصِّيَامُ جُنَّةٌ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ ، وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى صَائِمٌ

Puasa adalah perisai, maka barang siapa sedang berpuasa janganlah berkata keji dan mengumpat, jika seseorang mencela atau mengajaknya bertengkar hendaklah dia mengatakan: aku sedang berpuasa. (Muttafaq ’alaih)

3. Mengumpat dan Marah

Sebagaimana hadits di atas, mengumpat juga membuat pahala puasa berkurang bahkan hilang sama sekali. Ia juga bisa membuat puasa menjadi sia-sia.

Demikian pula marah, ia juga bisa membuat puasa menjadi sia-sia. Mengumpat dan marah adalah setali tiga uang.
4. Mencela dan Mengajak Bertengkar
Jika ada orang yang mencela atau mengajak berkelahi, Rasulullah menuntunkan agar orang yang berpuasa menahan diri. Cukup menjawab bahwa dirinya sedang berpuasa: innii shooim.

Jika ada yang mengajak berkelahi saja kita disuruh menahan diri, bagaimana jika kita yang mencela dan mengajak bertengkar? Pahala puasa bisa melayang. Bahkan puasa menjadi sia-sia.

5. Ghibah

Ghibah alias membicarakan keburukan orang lain juga bisa membuat puasa sia-sia. Ia sejenis dengan berkata keji, mengumpat dan mencela, yakni sama-sama penyakit lisan.

Bahkan ghibah diibaratkan memakan daging saudara sendiri yang telah meninggal. Dan di neraka, siksa untuk orang suka ghibah juga seperti firman Allah ini:

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujurat: 12)
6. Berdusta

Berbohong atau berdusta secara tegas disebutkan oleh Rasulullah sebagai penyebab puasa sia-sia. Allah tidak membutuhkan kepada puasa orang yang berdusta.

مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِى أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ

“Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan palsu dan pengamalannya, maka Allah tidak mempunyai keperluan untuk meninggalkan makanan dan minumannya” (HR. Bukhari)

7. Kesaksian Palsu

Memberikan kesaksian palu juga merusak pahala puasa dan menjadikan puasa sia-sia. Ia merupakan bentuk lain dari kebohongan bahkan lebih parah dari sekedar berdusta biasa.
8. Fitnah

Membicarakan keburukan orang lain yang benar-benar terjadi tanpa kehadiran orang tersebut dan jika ia mengetahuinya orang tersebut tidak suka, itu namanya ghibah.

Sedangkan yang lebih besar dosanya dari itu adalah fitnah. Yakni jika seseorang mengatakan keburukan orang lain padahal orang itu tidak melakukannya. Ini juga membuat puasa sia-sia.

9. Korupsi

Jika berdusta, kesaksian palsu dan fitnah adalah kebohongan lisan, maka korupsi termasuk yang disebutkan Rasulullah dalam hadits di atas; wal ‘amala bihi. Korupsi, selain merupakan dosa besar, juga menyebabkan puasa menjadi sia-sia.

10. Maksiat Lainnya

Seluruh kemaksiatan bisa menjadi penyebab puasa sia-sia. Karenanya kita perlu waspada dan bermujahadah agar diri kita terhindar dari segala bentuk kemaksiatan yang sebenarnya harus kita jauhi tidak hanya di bulan Ramadhan tapi juga di sepanjang waktu.
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Nah itu lah 10 hal yang membuat puasa kita jadi sia-sia, setelah kalian baca dan simak ini jangan diem aja ya! Memangnya mau puasa kita yang udah kita jalani satu bulan full jadi sia-sia?

Kalau begitu sampai jumpa dikonten selanjutnya, semangat puasanya besok bagi yang menjalankan!

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

[ #ŌUTERSPACĒ ]
This media is not supported in your browser
VIEW IN TELEGRAM
Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.
Selamat malam semua, jangan lupa bersyukur untuk nikmat dan karunia Allah SWT hari ini, Alhamdulillah Zella masih diberi kesempatan buat ngisi konten random ini, konten kali ini Zella mau bahas tentang MENU BUKA PUASA KESUKAAN RASULULLAH SAW karena kita sudah memasuki bulan Ramadhan semoga kita diberi umur yang panjang. Aamiin



[#ŌUTERSPACĒ]
Menu Buka Puasa Kesukaan Rasulullah SAW

Umat Islam sudah seharusnya meneladani semua sikap kebaikan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Termasuk dalam hal berbuka puasa. Pilihan makanan yang menjadi kesukaan Rasulullah SAW saat berbuka puasa pun sangat tepat dijadikan sebagai referensi hidangan berbuka oleh umat Islam.

Bukan sembarangan, makanan yang menjadi favorit Rasulullah SAW ini tentunya akan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Menu buka puasa kesukaan Rasulullah SAW sebagian besar didominasi oleh buah-buahan.

Tentu saja buah-buahan tersebut menjadi sumber nutrisi dan kesegaran yang sangat cocok sebagai santapan berbuka puasa. Dengan demikian, perut yang tadinya telah kosong seharian pun tetap terjaga kesehatannya.

Nah, berikut ini rekomendasi menu untuk buka puasa favorit Rasulullah SAW.
1. Kurma

Seperti yang kita ketahui, kurma menjadi santapan berbuka puasa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Kurma adalah menu sahur dan berbuka puasa Rasulullah SAW setiap harinya.

Rasulullah SAW menyarankan umat Islam untuk mengonsumsi kurma di saat berbuka puasa dengan jumlah yang ganjil, seperti tiga dan seterusnya. Mengutip dari NU Online, dalam hadis riwayat At-Tirmizi dikatakan bahwa:

“Apabila kamu ingin berbuka, berbukalah dengan kurma. Jika tidak ada, minumlah air putih karena ia suci,” (HR. At-Tirmizi).

Kurma sangat baik untuk menggantikan energi tubuh yang hilang setelah berpuasa karena memiliki kandungan gula yang alami. Rasanya yang manis dan nikmat juga dapat membuat perut merasa kenyang lebih lama.
2. Susu

Tidak hanya menjadi menu berbuka puasa, tetapi susu juga menjadi menu sahur Rasulullah SAW. Kandungan vitamin, protein serta kalsium yang terdapat di dalam segelas susu sangat baik untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh selama berpuasa.
3. Madu 

Madu sudah tidak diragukan lagi manfaatnya. Bahkan, di dalam Al Quran pun disebutkan bahwa madu adalah obat bagi manusia.

“Dan Rabbmu mengilhamkan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.’ Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu).

Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan,” (QS. An-Nahl ayat 68-69).

Manfaat dari madu ini pun diakui oleh Rasulullah SAW sehingga dijadikan sebagai salah satu menu berbuka puasa. Dengan mengonsumsi madu setelah berbuka, maka kadar gula darah di dalam tubuh akan terjaga. Ini tentunya sangat baik untuk kesehatan tubuh. Kita bisa mencampur madu ke dalam minuman atau mengoleskannya ke atas roti.
4. Buah Anggur

Makanan selanjutnya yang menjadi kesukaan Rasulullah SAW saat berbuka puasa adalah buah anggur. Bukan tanpa alasan, sebab anggur memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Kandungan vitamin C yang terdapat di dalam buah anggur berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga membuat kita menjadi tetap kuat selama berpuasa. Kalau soal rasa tak perlu diragukan lagi, ya, karena anggur juga menjadi salah satu buah yang disukai oleh banyak orang.
5. Buah Zaitun

Buah zaitun juga dikenal akan khasiatnya yang sangat baik untuk kesehatan tubuh. Bahkan, di dalam sebuah hadis juga disebutkan manfaat dari buah yang satu ini.

Dari Abi Usaid Al-Anshari dia berkata Rasulullah SAW bersabda, “Makanlah minyak zaitun! Sesungguhnya ia diberkahi. Berlauklah dengannya dan berminyaklah dengannya! Sesungguhnya ia keluar dari pohon yang diberkahi,” (HR. Ahmad, Ad Darimi dan Tirmidzi).

Dari hadis tersebut jelas kita dapatkan penjelasan betapa bermanfaatnya buah zaitun yang penuh berkah ini sehingga dianjurkan untuk dijadikan sebagai lauk.
6. Buah Labu

Labu juga menjadi salah satu buah favorit Rasulullah SAW untuk berbuka puasa. Buah labu memiliki manfaat yang sangat baik untuk kesehatan. Kandungan air yang mencapai 97 persen pada buah labu menjadikannya berkhasiat untuk mengisi cairan di dalam tubuh kita selama berpuasa.
7. Buah Delima

Pernah mendengar daftar buah-buahan yang terdapat di surga? Nah, buah delima termasuk salah satu di antaranya. Hal ini tercantum di dalam Surah Ar-Rahman ayat 86 yang artinya:

“Di dalam kedua-dua syurga itu terdapat buah-buahan, pohon kurma dan pohon delima,” (QS. AR-Rahman: 86).

Di dalam hadis juga disebutkan bahwa kita dianjurkan untuk memakan buah delima beserta kulitnya. Buah yang satu ini dapat menjadi menu berbuka puasa yang menyegarkan bagi tubuh.
8. Buah Tin atau Buah Ara

Buah Tin juga menjadi menu berbuka puasa yang sangat disukai oleh Rasulullah SAW. Seperti yang diriwayatkan oleh Abu Darda RA, Nabi Muhammad SAW pernah memakan buah tersebut, dan beliau bersabda bahwa buah tin merupakan buah surga tanpa biji.

Bukan hanya itu, buah tin juga mengandung banyak khasiat seperti dapat mengobati sembelit, bisul, penyakit usus, lambung dan haid. Jadi, buah ini sangat cocok untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
Itulah 8 menu untuk buka puasa ala Rasulullah SAW. Apa pun yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW tentu adalah yang terbaik untuk kita. Jadi, tidak perlu bingung lagi mencari referensi hidangan berbuka puasa ya! Yang penting adalah bukan hanya rasanya yang nikmat, tetapi menu berbuka puasa juga harus bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
2024/09/28 19:32:59
Back to Top
HTML Embed Code: