Telegram Web Link
Dari banyak penumpang, ada satu penumpang bernama Tjipto Harsono yang bertemu dengan 2 penumpang lainnya, Anwar dan Budianto. Setelah mereka masuk ke pesawat, Anwar bercerita ke Tjipto dan Budi kalau dia ini gelisah karena melihat ada 2 orang yang mencurigakan gerak-geriknya. Salah satu orang mencurigakan itu bawa tas coklat. Pada awalnya, Anwar yang udah curiga ini berminat untuk melapor ke petugas bandara, namun karena waktu transit yang pendek Anwar tidak jadi melapor.

Tjipto dan Budi bertanya "yang mana orangnya?", Anwar menjawab bahwa orang itu duduk di depan. Budianto bangun dari kursinya untuk mengambil kopi, lalu 'spik' menawarkan kopi ke orang yang dicurigai itu namun ditolak. Budi pun kembali ke kursi dan berbisik ke Tjipto dan Anwar, "iya sih dia agak tertutup dan keliatan nervous gitu" kata Budi.
Pada jam 9 pagi, pesawat Woyla ini take off berangkat menuju Medan. Pramugari pun mulai membagikan makanan kepada para penumpang, tiba-tiba aja 2 penumpang berdiri dan salah satunya berjalan ke arah kokpit dan menodongkan senjata dan satu orang lagi berdiri di lorong antara kursi dan berkata "Jangan bergerak! Siapapun yang bergerak akan saya tembak!" Para penumpang pun panik ketakutan, tapi si Tjipto ini kayak bingung dan gak nyangka. "Ini bercanda kan?" Kata Tjipto. Orang itu pun langsung menodongkan pistolnya ke Tjipto yang masih kebingungan. Dia pun melihat orang yang menodongnya itu bawa granat, akhirnya dia sadar bahwa keadaan saat itu emang berbahaya.
Pada jam 10.10, ruang kokpit dan pesawat udah sepenuhnya dibajak sama 5 orang yang membawa senjata api. Mereka memerintahkan Kapten Herman untuk terbang ke Kolombia atau Sri Lanka. Kapten berkata bahwa bahan bakar pesawat tidak cukup. Akhirnya para pembajak ini mengarahkan pergi ke Malaysia untuk mengisi bahan bakar, para pembajak juga meminta makanan dan peta penerbangan. Saat mengisi bahan bakar, para pembajak mengeluarkan seorang wanita tua bernama Hulda Panjaitan dari pesawat karena dia terus menangis.
Pemerintah Indonesia berusaha memikirkan bagaimana cara untuk melancarkan misi penyelamatan ini. Wakil Panglima TNI, Laksamana Sudomo, segera memerintahkan Kopassus TNI Angkatan Darat, untuk melakukan misi ini. Dikarenakan ini juga kejadian pembajakan yang pertama kali, mereka belum tau nih bagaimana cara untuk menghadapi situasi ini ya kan? Pasukan komando pun meminjam sebuah pesawat McDonnell Douglas yang mirip dengan pesawat yang dibajak selama tiga hari untuk melatih penyerbuan. Tim ini dipersenjatai dengan senjata dan persiapan yang lengkap, mereka berangkat ke Thailand dengan menggunakan pesawat dengan tipe yang sama.

Pada hari Senin, 30 Maret 1981, tim telah siap, namun pemerintah Thailand tidak memberikan izin untuk melancarkan misi ini. Kepala Badan Intelijen Strategis Indonesia, Benny Moerdani, menghubungi seorang teman di kantor CIA di Bangkok untuk membujuk pemerintah Thailand agar memberikan izin. Pemerintah Thailand akhirnya menyetujui penyerbuan tersebut dengan bantuan Resimen Pasukan Keamanan Angkatan Udara Thailand (SFR).
Namun, ada 1 pembajak keluar dari ruang kokpit, mengeluarkan granat dan melempar ke tengah lorong pesawat. Granat itu gak meledak guys, karena pin granat tersebut gak ditarik dengan benar. Sebelum penbajak itu keluar, Tim Kopassus langsung menembak pembajak itu.

Sisa 1 pembajak lagi yang berusaha kabur, namun berhasil dilumpuhkan. Operasi Woyla ini berhasil dilakukan oleh Tim Kopassus dalam waktu 2 menit 49 detik! Wow, keren banget ya tentara kita?!
Akhirnya, setalah 4 hari disandera, para penumpang dan kru pesawat berhasil dievakuasi. Namun naas, ada 2 korban dalam pembajakan ini. Achmad Kirang, anggota Kopassus yang tertembak meninggal pada 1 April 1981 dan Kapten Herman Rante meninggal 6 hari setelah Operasi Woyla berlangsung. Kapten Herman Rante dan Achmad Kirang pun dipulangkan ke Indonesia dan dimakamkan di Taman Makan Pahlawan Kalibata.

Seluruh anggota Kopassus, termasuk pemimpinnya Letnan Kolonel Sintong Panjaitan, dianugerahi Bintang Sakti oleh pemerintah Indonesia dan naik pangkat. Achmad Kirang secara anumerta mendapat kenaikan pangkat dua kali lipat.
2024/09/29 12:33:54
Back to Top
HTML Embed Code: